Four

2.7K 288 26
                                    


Rumah sakit Universitas Yonsei.

Hyunjoo tak tahu kenapa ia harus mencari Jungkook ke sana. Medical Check up apa? Apa Jungkook sedang sakit sehingga ia harus diperiksa? Sakit apa ia? Kenapa Hyunjoo tak pernah tahu?

Dulu, sepengetahuannya Jungkook anak yang sehat. Ia tak pernah sakit. Bahkan ketika mereka pulang dalam hujan badai sekali pun dan keesokan harinya Hyunjoo menjadi demam, tidak terjadi apa-apa pada Jungkook. Ia justru datang menjenguk Hyunjoo. Ada apa sebenarnya?

Mereka berpapasan di pintu masuk. Jungkook terlihat syok mendapati Hyunjoo berdiri tak jauh dari hadapannya.

"Kim Hyunjoo?"

👑🎆👑

Sudah banyak orang berlalu lalang di hadapan mereka, tetapi tak sedikit pun percakapan yang tercipta. Keduanya masih asyik dalam kebisuan mereka hingga bahkan angin pun tak berani mengusiknya.

Mereka duduk di kursi taman saling berjauhan. Hyunjoo di ujung sisi kanan dan Jungkook di ujung lainnya. Luka memar bekas pukulan Jimin masih membekas di wajahnya.

"Apa kau sedang sakit?" tanya Hyunjoo membuka percakapan.

"Sudah hampir sembuh," lirih Jungkook.

"Apakah begitu parah?"

"Sangat parah sehingga aku tidak berani menemuimu selama sepuluh tahun ini."

Refleks Hyunjoo menatap Jungkook kemudian meneliti sekujur tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, seolah mencari bagian mana dari tubuh Jungkook yang terluka.

"Ap-apa maksudmu?" tanya Hyunjoo dengan mata yang tak lepas menatap Jungkook.

"Aku mengalami cidera berat saat main sepakbola di SMP. Hampir tak bisa berjalan hingga orang tuaku membawaku ke Amerika untuk berobat. Delapan tahun aku tinggal di sana, berusaha memulihkan semuanya. Aku ingin bisa berlari seperti dulu, main kejar-kejaran denganmu. Kondisiku yang parah itu membuatku tidak bisa mengejarmu."

Hyunjoo kembali terhenyak. Jadi selama ini....

"Bodoh! Kenapa tidak segera menemuiku begitu kau pulang?"

"Aku masih belum bisa berlari kencang. Bagaimana kalau kau mengejarku?" goda Jungkook.

"Apa benar kau dan Eunjung---"

"Dia pasti sudah cerita padamu. Kami hanya bertahan setahun," potong Jungkook.

"Lalu Minhae?"

"Pamannya seorang dokter spesialis ortopedi terbaik yang ada di Korea ini. Jadi, kedekatan kami tidak lebih dari sekedar urusan pemulihan cideraku secara total."

"Dan kenapa kau tidak mengacuhkanku saat pesta reuni?"

"Itu karena aku sudah ada janji dengan Minhae. Kalau tidak saat itu, kapan lagi? Karena kudengar kabar dia akan segera pergi meninggalkan Korea. Selain itu, aku tidak ingin kau tahu masalah cideraku ini."

"Bodohnya," desis Hyunjoo setengah kesal, setengah bahagia karena semuanya tidak seperti yang ia bayangkan selama ini.

Jadi, penantian selama sepuluh tahun itu telah menemukan ujung?

"Hyunjoo."

"Hm?"

"Maaf, telah membuatmu menunggu selama sepuluh tahun tanpa kabar."

"Kau harus membayarnya Pendekar Api tengik!"

"Asal jangan membuatku berlari."

"Jangan berlari! Kau tahu sejak dulu aku tak pernah bisa menangkapmu karena kakimu sangat panjang."

Jungkook terkekeh geli.

"Lalu?" ujar Jungkook kemudian.

"Biarkan aku berlari untukmu. Apa pun yang ingin kau raih dengan berlari, biarkan aku yang melakukannya untukmu sampai kau bisa berlari sendiri."

"Kim Hyunjoo."

"Sepuluh tahun. Aku menanti saat-saat seperti ini selama sepuluh tahun. Biarkan aku melakukannya. Melakukan semuanya bersama seperti dulu. Seperti pendekar api dan pendekar awan."

Jungkook tersenyum lega.

"Aku hanya ingin kau jangan berlari. Biarkan aku menangkapmu, memadamkan kobaran apimu dengan keteduhanku. Aku tidak akan mengeluarkan hujan untuk memadamkanmu, tapi hanya akan menutupimu dari matahari sehingga kau tidak bertambah panas dan melakukan hal-hal yang merugikan manusia."

"Dialog itu."

Jungkook masih sangat ingat penggalan dialog yang pernah mereka mainkan dulu saat pementasan seni di sekolah. Ternyata Hyunjoo masih mengingatnya sama seperti dirinya.

"Dan aku, aku pun akan menghangatkanmu agar ketika kau sampai di wilayah yang dingin, kau pun bisa menyebarkan kehangatan yang kuberikan padamu," Jungkook melanjutkan dialog itu.

Keduanya tersenyum. Dua binaran indah memancar dari mata mereka.

Sore yang indah. Ketika awan berarak kemerahan tertimpa cahaya matahari sore. Mereka menatapnya sambil tersenyum.

Benar-benar wajah sore yang tak akan pernah mereka lupakan.

=====  END =====

8 April 2019
Bucinnya Taehyung 😘
💜Shino Kei💜

[END] UnforgettableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang