Asslamu'alaikum Idol

Terjebak

Rapat yang dilaksanakan hanya di hadiri oleh Pak Kim, Ayesha dan Sutradara serta beberapa Staf yang dipercaya. Ayesha memang selalu menutupi keberadaannya sebagai seorang salah satu CEO dari Hyundai atau anak angkat dari sang direktur perusahaan ternama itu. Itulah mengapa ia selalu di damping oleh Pak Kim dalam menyelesaikan beberapa urusannya yang berhubungan dengan perusahaan.

"Gamsahamnida, "Apeuro Jal butak deurimnida1 " ucap Ayesha dengan mengulurkan tangannya.

"Ne, Jal butak deurimnida2". Tambah Sutradara meraih salam Ayesha.

"Pak Lee bisa menghubungi Nona Ayesha jika ada yang ingin di tanyakan, sedangkan staf dan yang lainnya bisa menghubungi saya" Ucap Pak Kim menyalami sutradara.

"Iya Pak Kim, mohon bantuannya juga" Senyum pak Lee menyalami Pak Kim.

Sutradara segera pergi dan mempersiapkan seluruh proses syuting iklan perusahaan bersama dengan para staf dan penulis. Sedang Ayesha meminta waktu untuk ke toilet sebelum ikut menyaksikan dan memantau proses syuting.

"Ahh.. tak disangka akan selama ini proses rapatnya. Sebaiknya aku langsung bergantian saja! Untuk ada bibi Chae yang sudah mempersiapkan baju ganti. Aku paling nggak suka memakai Jas resmi ini". Ucapnya sambil memasuki ruang ganti.

Dari dalam ia bisa mendengar seseorang masuk kedalam toilet. Setelah selesai bergantian Ayesha keluar dan kaget melihat So Ra ada disana sedang meperbaiki Make Upnya. So Ra juga terkejut melihat Ayesha yang baru keluar dari toilet dan memegang Jas yang di rasa itu sangat cantik dan mahal. Baginya tidak mungkin orang seperti Ayesha akan mempunyai baju se mahal itu. Ia berpikir kalau baju itu adalah baju yang dicuri oleh Ayesha.

"Oh.. kamu, kebetulan sekali. Aku mau minta maaf soal yang tadi. Aku rasa, aku cukup kasar terhadap kamu dan Ajhuma tadi. Maukah kamu memaafkanku?" Ucapnya memandang lekat Ayesha.

"Apa yang sedang dipikirkannya?" Batin Ayesha. tapi ia memilih untuk berpikir positif, mungkin memang dia benar-benar ingin meminta maaf. Tapi ia sedikit waspada dengan tingkah So Ra yang di rasa aneh.

"kamu tidak ingin memaafkanku yah.. aku piker orang seperti kamu bisa memaafkan orang ternyata aku.." ucap memancing Ayesha.

"Ah.. bukan seperti itu. Baiklah aku memaafkanmu!" ucap Ayesha lembut sambil tersenyum.

"Jinja?? Gamsahamnida3!. Kalau begitu mau kah kamu mengantarkan aku meminta maaf ke bibi tadi? Aku juga ingin meminta maaf ke dia". Tambahnya lagi.

"Baiklah aku akan mengantarkanmu ke dia" ucapnya sambil memasukkan Jasnya kedalam Tas.

"Ayo.. Aku lihat tadi dia menuju ke Gudang belakang. Sepertinya ada yang sedang di ambilnya" ucap So Ra tenangsambil tersenyum.

"Benarkah? Baiklah kita juga kesana" ucap Ayesha lembut.

Tempat yang didatangi oleh Ayesha dan So Ra adalah Gudang peralatan syuting yang jauh berada di bagian belakang Gedung. Tempat itu cukup sunyi dan tidak banyak yang bisa pergi ketampat itu selain staf yang memiliki izin. Namun Ayesha berpikir bahwa mungkin saja ada yang di butuhkan oleh bibi Ayesha sebagai bahan dan peralatan untuk proyek yang sedang mereka kerjakan.

"Ah tunggu, sepertinya aku melupakan handphone ku. Kamu kedalam saja dulu yah! Aku mau ngambil HP ku dulu!" Ucapnya sambil tergesa-gesa pergi.

"Tapi kan...." So Ra sudah terlebih dahulu melesat pergi tanpa mendengarkan Ayesha.

"Bibi Chae,,, bibi Chae di dalam? Bibi Chae???" Ayesha melangkah masuk sambil terus memanggil bibi chae namun taka da jawaban. Ia semakin masuk kedalam Gudang dan tiba-tiba saja pintunya tertutup. Ia yang mengira itu mungkin hanya angin atau tidak sengaja tertutup terus melangkah masuk sambil berkeliling mencari bibi Chae. Namun kemudian lampu Gudang semuanya mati, Ayesha panik dan tidak bisa melihat apapun. Ia berusaha tenang dan merogoh tas yang dipegangnya namun teringat bahwa Handphonenya juga ia tinggalkan di ruang tunggu.