Finding You

1.3K 62 7
                                    

Side of third person

Pagi hari tee terbangun. Ia melihat jam yang ada di dinding. Jam 5 pagi. Ia melihat ke arah pria yang tidur disampingnya sambil memeluknya. Dia menghembuskan nafasnya. Setelah melakukan kegiatan yang cukup panas tadi malam, mereka pun tertidur.

Dengan perlahan, tee melepaskan tangan yang melingkar pada perutnya. Dengan perlahan ia turun dari tempat tidur dan menuju meja dekat lemari. Ia mengambil obat untuk menahan sakit di bagian bawah tubuhnya. Tee sudah melakukan hal yang tidak ia sangka-sangka. Ia tidur dengan seorang yang tidak ia kenal sebelumnya. Jujur sampai saat ini, dia belum mengetahui orang ini.

Semalam tee mendapatkan undangan bersama copter, temannya di pekerjaan. Katanya mereka berdua diundang sebagai tamu khusus dalam acara syukuran rumah teman copter. Dan seperti biasanya, syukuran mereka itu minum alkohol dan makan-makan. Tee hanya mengenal copter di acara itu. Bahkan tee baru berkenalan dengan nam, teman copter. Di dalam acara tersebut lumayan banyak orang yang datang. Hampir memenuhi rumah dari nam. Saat copter mabuk, tee hanya memandang malas copter. Ia kemudian menggotong copter menuju mobil. Tapi sebelumnya ia berpamitan dengan nam. Tee dia hanya minum sedikit tapi sebenarnya dia juga mabuk, sehingga ketika dia menggotong copter, ia hampir terjatuh. Namun seseorang membantunya. Ia melihat ke arah pria tersebut dan berterima kasih. Saat memasukkan copter ke dalam mobil, tee berjalan linglung ke arah pengemudi. Belum sampai di arah pengemudi, tee di kejutkan dengan seseorang yang tadi menolongnya.

"Lebih baik kau tidur di belakang, aku akan membawa mobilmu"

Tee yang tidak dapat mencerna baik perkataannya hanya mengikuti saja. Ia pun dituntun untuk duduk dibelakang. Namun saat ia sudah duduk di belakang, seseorang masuk dan duduk disampingnya. Tee melihat orang itu dan berkata

"Siapa kamu ?"

"Dia temanku, aku meminta tolong padanya untuk membantuku membawamu pulang" tee hanya mengangguk.

Kemudian pria itu membawa mobil tee. Tee mengatakan alamat apartemen copter, sehingga pria di kemudi membawa mobil mereka ke apartemen copter.

"Di lantai berapa ?" Tanya pria yang duduk di samping tee tadi. Sekarang dia sudah menggotong copter di depan apartemen copter.

"Lantai 4 nomor 423, tolong kau bawa dia masuk. Aku lelah sekali" kata tee masih didalam mobil.

Pria yang menggotong copter pun mengangguk dan membawa copter masuk ke dalam apartemennya.

"Kita pulang aja ke apartemenku. Aku lelah. Temanmu nanti kau beritahu saja di jalan. Nanti kau pinjam mobilku saja, bawa pulang, besok kau kembalikan" pria yang membawa mobil tee pun mengangguk.

Di dalam perjalanan, tiba-tiba pria itu lupa menanyakan alamat apartemen tee. Ia mencoba menatap tee di belakang namun tee sudah tidur. Ia berkali-kali memanggil tee tapi ia tidak bangun. Terpaksa, pria ini membawa tee menuju hotel yang terdekat dari situ. Dan malam itulah terjadi sebuah peristiwa panas di kamar. Itu disebabkan karena saat tee sudah tidur di atas kasur, ia sangat gerah. Sehingga ia membuka semua pakaiannya hingga tersisa celana dalamnya saja. Tee memang seperti itu saat tidur. Pria yang melihat tubuh tee pun tergoda. Ia mencoba menggoda tee dan tee tidak menolak. Berawal dari ciuman yang terbalaskan sampai ke bagian yang sangat nikmat oleh keduanya.

Setelah mandi dan berberes diri, tee keluar dari kamar mandi dan menatap pria yang masih tidur di atas kasur. Ia melihat ke arah jam dinding kembali dan masih jam setengah enam. Ia pun mencari kunci mobilnya dan keluar dari hotel tersebut membawa mobilnya pulang ke apartemennya.

Tee meremas kuat stirnya dalam perjalanan. Ia sangat marah pada dirinya sendiri. Kenapa ia bisa dengan mudah tidur dengan seseorang malam tadi. Sesampainya di apartemen, tee masuk ke dalam apartemen, dan segera mengemas barang-barangnya ke dalam koper. Ia juga membuat sebuah surat pengunduran diri dari perusahaan tempat kerjanya. Ia sudah lama membuat surat pengunduran dirinya untuk perusahaan ini, hanya saja ia selalu berfikir dua kali sebelum mengirimnya. Tapi setelah kejadian ini, tee merasa malu pada dirinya sendiri. Ia tidak ingin mengingat malam tadi. Jika ja masih berada disini, ia akan selalu mengingat setiap kejadian semalam. Dengan cepat tee menekan tombol enter pada laptopnya dan mengirim surat pengunduran dirinya. Untungnya perusahaan tempat tee bekerja tidaklah terlalu susah dalam administrasi. Mereka akan mempermudah semua urusan. Baik dalam penerimaan karyawan baru sampai pengunduran karyawan. Tee bekerja di perusahaan itu sudah cukup lumayan lama. 5 tahun. Alasan kenapa ia pernah ingin mengundurkan diri karena ia selalu di goda oleh bossnya. Ia merasa jengkel. Dan setiap berfikir untuk memundurkan diri, tee selalu terpaku dengan gaji yang sangat besar. Dan apalagi tee hanya merasa kalau itu hanya godaan, bukanlah sebuah hal besar.

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang