Aku sahabatmu yang mencintaimu

720 40 29
                                    

Tee POV

Aku mengambil kertas di atas meja dan juga pulpen. Hari ini aku akan menulis sebuah lagu spesial untuk seseorang. Jika mengingatnya, aku selalu saja tersenyum. Mengingat beberapa perlakuannya padaku yang membuatku jatuh cinta padanya. Yang membuat pipiku bersemu merah jika dia menyentuhku.

Aku mengapit pulpen tadi dan menaruhnya di antara jemariku. Kertas tadi aku taruh mendatar tepat di atas meja. Ujung pulpen aku tumpukan pada kertas berwarna putih dengan beberapa garis hitam yang menjurus dari kanan ke kiri.

Salahkah diriku ini, apabila rasa ini ada...

Di hatiku.

Kau memang sahabatku...

Kau memang teman baikku...

Dan aku, jatuh cinta padamu...

Flashback

"Phi Tae!!" Aku berlari menghampiri phi Tae yang baru saja keluar dari ruang kelasnya. Walau kami berbeda fakultas, tapi jika kuliah kami selesai, aku atau phi Tae akan menghampiri salah satu dari kami karena kami akan pulang bersama.

"Ah Tee! Baru saja aku mau menjemputmu" katanya sambil tersenyum dan berjalan ke arahku.

Walau kami seangkatan dalam kampus, tapi phi Tae telat kuliah setahun. Tahun lalu dia bekerja karena tidak lulus di kampus ini. Dan tahun ini dia masuk denganku bersama-sama.

Maka dari itu aku memanggilnya phi. Dia pernah menolak, tapi aku tetap kukuh dengan perkataanku. Dia hanya membiarkanku.

Dan semenjak pertama bertemu dengannya ketika mengambil formulir di bagian akademik, dari situlah aku mulai dekat dengannya. Kami berjuang sampai akhirnya masuk bersama.

"Bagaimana kuliahmu?" Tanyanya setelah sampai di depanku. Dia mengusap kepalaku dengan pelan.

"Lancar phi, tapi aku kurang mengerti awalnya, hanya saja untung ada Copter yang bisa membantuku tadi untuk mengerti" kataku dengan sedikit cemberut.

Phi Tae tertawa melihatku. Ia kembali mengusap kepalaku dan merangkulku di bahu.

"Kita pulang?" Tanyanya di dekat telingaku.

Aku sedikit merinding mendengar suara seksinya. Aku sudah menyukainya ketika kami sudah setahun berteman.

"Iya, kita pulang" dan phi Tae menggeretku pulang menggunakan motornya.

Aku berhenti sejenak setelah menulis bagian pembuka dari laguku. Aku kembali tersenyum seperti orang gila karena ingatan tadi terlintas dalam pikiranku.

Aku mengambil air minum di sudut mejaku dan meminumnya perlahan. Setelah hausku hilang, aku menaruh kembali airku ke tempat semula.

Beberapa kata terlintas dalam benak pikiranku untuk ku jadikan lirik selanjutnya. Maka dari itu aku kembali menulis.

Sakit di hatiku bila aku melihat...

Kau tak tersenyum karena cintamu sedang terluka...

Dia menyakitimu dan aku sakit karenanya...

Kau ingin cinta sejati...

Kau ingin ketulusan hati...

Flashback

Saat aku baru saja keluar dari kelas, aku bisa melihat phi Tae duduk di depan kelasku. Ia sedang bermain dengan ponselnya. Aku mengernyitkan kening ku karena heran padanya. Terkadang phi Tae tidak akan memperdulikan ponselnya.

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang