"Long time no see, Jeon Jungkook."
Pria itu menyeringai, matanya terus saja memandangi foto seorang pria tampan yang tak lain adalah Jeon Jungkook.
Sudah lama, ia mengawasi jungkook dari kejauhan seperti itu. Sudah sangat lama baginya, ia memiliki mata-mata untuk selalu saja mengintai jungkook.
Ia selalu berusaha untuk mengorek informasi tentang Jeon Jungkook.
Setiap ada yang mengganjal dari sikap jungkook, maka ia akan selalu minta orang terpercayanya itu untuk mengikuti kemana pun jungkook pergi.
Ia sudah lama, ingin menghancurkan jungkook seperti jungkook yang pernah menghancurkan dia dulu.
Ia akan membuat jungkook bertekuk lutut padanya, ia ingin membuat jungkook menyesal karena telah bermain-main dengannya.
Jungkook harus merasakan apa yang pernah dirasakannya dulu, semua itu harus terbalaskan.
Bila itu perlu, pria ini akan mengikhlaskan nyawanya asal jungkook mendapat ganjarannya. Apapun itu akan dilakukannya, asalkan jungkook menderita.
Bahkan, jauh lebih menderita darinya. Ia bersumpah tidak akan pernah berhenti, sebelum dendamnya pada sesosok jeon jungkook terbalaskan.
"Aku akan segera memulainya, dan aku ingin melihat bagaimana ekspresimu itu nantinya. Ekspresi kehancuranmu, jeon."
Pria itu menatap satu per satu foto-foto, yang baru saja diterimanya dari orang terpercayanya.
Tangannya berhenti untuk mengganti foto itu, kala melihat sebuah foto yang mampu menarik perhatiannya.
Seringaian di wajah tampannya semakin melebar, memandang foto itu layaknya menemukan sebuah harta karun yang cukup berharga.
Foto itu menampilkan jeon Jungkook dengan seorang pria yang cukup cantik?, yang tak ia ketahui siapa.
Dalam foto, senyum jungkook terlihat lebar saat memandangi paras cantik pria itu. Pria yang cantik, dan mungkin sang pria memiliki suatu hubungan dengan jungkook.
Apa mereka berdua seorang Gay?
Sialnya, pria ini sama sekali tak mengetahui sedikit pun informasi tentang pria itu.
Mungkin saja, pria itu adalah kunci dari semua yang akan membawanya pada sebuah kehancuran seorang jeon jungkook.
Bisa juga pria itu cukup berharga bagi jeon jungkook, yang mungkin bisa menjadi alat bagi pria ini untuk menghancurkan jeon jungkook.
Untuk pria yang satu ini, pria cantik yang akan menjadi alatnya. Maka, pria ini yang akan mengorek informasi tentang pria itu sendiri tanpa bantuan dari siapa pun itu.
"Sepertinya pria ini cukup berguna, jika aku gunakan sebagai alat untuk balas dendamku padamu."
***
Jimin menghela nafas panjangnya, kala dirinya sudah berada di depan gerbang kampus.
Ia menggigit bibir bawahnya, tak memiliki keberanian sama sekali untuk masuk ke kampus tempatnya menimba ilmu.
Perasaan takut menyelimutinya, tak dapat dipungkiri akan hal itu. Mengingat, bagaimana kemarin ia harus merasakan kepalanya disiram oleh minuman hingga dua kali hanya karena berhubungan dengan jungkook.
Mungkin seluruh orang di kampus, mulai mengetahui hubungan yang terjalin antara dirinya dan jungkook "seorang gay".
Ia yakin, seluruh mahasiswa atau mahasiswi di kampus ini akan membenci dirinya.
Semua orang akan mencemooh dan mencaci maki dirinya, karena jimin telah berani mendekati jungkook.
Apalagi, menjalin hubungan dengan seorang pria yang diidolakan oleh banyak wanita di kampus. Itu adalah resiko yang harus ditanggung oleh jimin. Ia cukup tahu akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR ||KOOKMIN||
Romance"Aku ini hanyalah seorang pria brengsek, yang telah mencintai pria cantik berhati malaikat sepertimu. Seorang pembohong yang tak pantas untuk bersamamu." _ Jeon Jungkook . . . "Kita pernah berkomitmen untuk saling terbuka, menceritakan semua masalah...