SATU (edited)

60 4 0
                                    

Yang diedit gak banyak kok, palingan cuman typo nya, ehe:)

***

Ifyara Wulanfadi.
Nama yang indah dan sangat unik. Orangnya berparas cantik, namun unik.
Ia sekarang sudah berada disini, didepan kantor kepala sekolah, dan bersiap untuk memasukinya.

Tok tok tok. Begitu bunyi pintu yang Ara ketuk 3kali dengan jarinya.

"Ya, silahkan masuk." Terdengar suara seseorang yang menjawab dari dalam.
Ara pun masuk, dengan kepala yang menunduk, merasa sedikit gugup.

"Saya Ifyara Wulanfadi buk. Pindahan dari Australia." Kata Ara, namun masih tetap berdiri menghadap orang yang disebut kepsek itu.

"Oh kamu ya, mari mari silahkan duduk nak," Kata guru itu mempersilahkan Ara duduk. "Kamu kelihatannya masih gugup ya, tapi tidak apa, sebentar lagi kamu akan saya tunjukkan pada kelasmu. Sebelumnya isi dulu formulir ini." Katanya mendetail sambil memberikan kertas formulir dengan pena diatasnya, kepada Ara.

"Baik buk." Ara lalu mengambil pena itu, dan mengisi kertas tersebut. Selang beberapa menitpun, akhirnya ia sudah lengkap mengisi semua data diri yang ditanyakan pada formulir tersebut.

"Ini buk, sudah lengkap saya isi." Kata Ara dengan sopannya sambil mengukir sebuah lengkungan disudut bibirnya.

"Baiklah, biar ibu antar kamu kekelas mu." Kata ibu itu.

👟👟👟

Baru saja keluar beberapa langkah dari ruangan kepsek, ibu itu mendadak merasakan sakit diperutnya, ia menahan sakit sambil memegang perutnya dengan kedua tangannya. Ia harus ke toilet, tetapi ia juga harus mengantarkan murid baru blasteran ini.

Ia kemudian melihat salah satu murid andalannya dari kejauhan, sepertinya hendak ke toilet juga.

"Reeenviiii!!." Sorak ibu itu kencang, dan saking kencangnya, membuat Ara yang sedari tadi membantu ibu kepsek berjalan menahan rasa sakitnya, merasa kaget.

Anak yang dimaksud menoleh. Merasa dirinya dipanggil, iapun gagal untuk pergi ketujuan utamanya, dan pergi kearah ibu kepsek itu.

"Ada apa bu?" Tanya Renvi bingung

"Tolong kamu antarkan gadis cantik ini kekelas barunya. Kebetulan kelasnya juga sama denganmu," Kata ibu itu sambil menampakkan ekspresi menahan sakit.

"Yasudah kalau begitu ibu tinggal dulu." Katanya, lalu pergi begitu saja, karena sudah tak tahan lagi dengan rasa sakit diperutnya.

"Hmm, dasar ibuk ibuk." Kata cowo tinggi jangkung, yang sekarang menggantikan tugas ibu kepsek mengantarkan Ara kekelasnya, setelah melihat ibu kepsek tadi pergi menjauh. Mungkin juga akan jadi kelas mereka berdua juga.

👟👟👟

Maaf atas typo nya,, klo ada typo disana sini, lapor saya ya😘

Please vomment, tolong juga tinggalkan jejak kalian😘 Karena itu sangat membantu saya😆

Thanks,

RenvYara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang