ENAM

20 2 3
                                    

Hey ho manteman, pada kangen gak sama cerita gua? hihihi, kangenin gua ajalah ya:) btw maap yah dah lama gak update story nya ini. Silahkan membaca RAvers!! (Yara lovers)

***

Bel pulang sudah bunyi beberapa menit yang lalu, namun cowo tinggi tersebut masih juga belum pulang kerumahnya.

Siapa lagi kalau bukan Renvi Wastra. Dia sekarang tengah berada di lapangan basket untuk sekedar berlatih kecil. Ia terlihat sedang duduk di pinggir lapangan tersebut.

Walaupun ia sangat mahir dalam bidang ini, tetapi jika ia sedang dilanda kegusaran, pasti ia akan ke lapangan basket, dan mendriblle-driblle bola basket itu ditempat.

Sejak tadi pikirannya tidak bisa fokus. Ia hanya memikirkan itu saja. Pikiran dan hatinya kini sedang bertolak belakang. Entah atas dasar apa ia bisa seperti ini, dan ia merasa ini bukanlah dirinya yang seperti biasa.

👟👟👟

"Raaaa, pliss dong ceritain ke gua yaa, pliss pliiss." Ucap Ester dengan nada memelas, seperti anak anjing yang kelaparan.

"Hmm, oke, tapi lo gaboleh bocor yah, awas ajah kalo sempat kejadian, bakal gua pecat lo jadi sahabat gua." Balas Ara dengan mengarahkan telunjuknya ke wajah Ester, memperingati.

"Iya dah gua gak bakalan bocor, percaya ajah sama Gracious Esteria." Ucapnya membanggakan diri, membentuk huruf "L" dijarinya, dan menempelkannya dibawah dagu.

"Hmm, ok ntar lo kerumah gua ajah buat dengerin gua curhat. Tau kan rumahnya?"

"Tau dong, Ester gitu loh, hahaha. Yaudah gue pulang duluan yah, bye." 

👟👟👟

Kini Renvi sedang berjalan menuju parkiran, setelah dari lapangan tadi, ia begitu lelah, karna berhasil meluapkan emosi bersama bola basketnya.

Ia masih mendribble-dribble bola basketnya sambil ia berjalan di koridor. Namun, karena kesalnya tak bisa terbendung, ia lalu memantulkan bola orange tersebut ke lantai, sehingga ia memantul jauh, dan...

Bugh!!

"Auwh." 

Bola tersebut menimpa kepala seorang gadis yang tak jauh didepannya dan menyebabkan gadis itu terjatuh. Dengan bergegas Renvi kemudian berlari kearah gadis tersebut.

"Eh, eh lo gapapa kan? Maaf yah, maafin gu-... eh elo Ra," kagetnya sesaat setelah melihat siapa wajah gadis yang tak sengaja terkena bola orange nya, "maaf yah Ra, lo gapapa kan?" ucapnya dengan nada lembut.

"Renvi!!! Lo apa-apaan sih? Sakit tau gak?!" ucapnya dengan sedikit membentak karena rasa sakit yang diterimanya.

"Iya, gue tau, gue gak sengaja tadi maaf yah maaf." Ujar Renvi merasa bersalah.

Ara kemudian bangkit dari posisi jatuhnya tadi, merapikan sedikit seragamnya, lalu menyedekapkan tangan didada seraya menatap cowo yang masih pada posisi setengah berlutut itu.

Renvi lalu bangkit dari posisinya, "Yaudah kalo gitu gue antar pulang yah, mau gak?"

Hening. Tak ada sahutan dari cewe dihadapannya ini.

Memang begitulah tabiat nya. Bukannya pura-pura merajuk atau apa, tetapi ia memang tak suka jika ada orang menganggu ataupun mengusiknya. Dan gadis itu juga tipe orang yang kalo marah bakalan gak ngomong barang sepatah katapun.

"Hey, gue ngomong sama lo, kok gak disahut sih?" ucap Renvi mulai kesal.

Tiit tiitt tiitt!!

Terdengar klakson mobil dari arah depan gerbang sekolah. Ara menoleh, dilihatnya mobil Mamanya sudah ada disana. Tanpa ba bi bu lagi, ia segera berlari kecil menuju jemputannya. 

Dan, alhasil, tinggallah Renvi disana dengan raut wajah yang setengah menganga. Pikirnya, bagaimana bisa cewe itu mengabaikannya begitu saja? Apakah kegantengannya ini tak berdampak pada gadis itu? 

Ah, bahkan semua orangpun merasa segan sama gue, ucap cowo yang lebih dikenal dengan sebutan Eskutan itu dalam hati.  

👟👟👟

TBC

Kalau di bab ini rame, gua bakalan up besok ya, sebelum gua study hard untuk UTS mingdep.

Jangan lupa share juga ke temen temen kalian yah, kasih sarannya ke gua kalo misalnya alurnya kurang menarik, tenang gua gak gygyd kok:p

V o m m e n t

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RenvYara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang