DUA (edited)

43 4 0
                                    

Sama kok, gak ada yang diubah, palingan typo nya, sama hias hias dikit aee😂😂

👟👟👟

Hening dirasakan Ara dan cowo yang akan mengantar Ara pada kelasnya selama beberapa menit. Tapi ia dejavu, kejadian ibu kepsek yang mendadak sakit perut tadi dirasakannya kembali, namun pada cowo jangkung itu. Ia mendadak kebelet pipis, dan meminta Ara untuk menunggunya di koridor kelas XI.3 IPA.

Cowo jangkung yang hendak mengantarkan Ara kekelas mereka tiba tiba ingat sesuatu yang ia lupa melakukannya. Dia lupa hendak ke toilet. Dia dengan lari secepat kilat ke toilet karna tidak tahan lagi.

"Aneh tuh anak. Kenapa semua orang mendadak kebelet kek gini ya?," Tanya Ara pada dirinya sendiri, setelah melihat cowo itu menjauh darinya.

"Kan gue jadi gak ada yang nemenin. Malah gak kenal siapa siapa lagi disini." Kata Ara lagi, mengoceh hal hal yang tidak perlu diomongkan, sambil memperhatikan sekitarnya. Yaah, begitulah Ara, gadis yang tidak tahan jika mulutnya itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

👟👟👟

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Ara melihat cowo jangkung tadi berlari menuju tempatnya menunggu tadi.

"Hoohh haa huhh haa. Aduh capek banget." Kata cowo tadi, sambil rukuk menghadap Ara.

"Yah siapa suruh lo lari kayak tadi? Capek kan lo?" Ara menasihati, melipat kedua tangannya didada, dan memutar bola matanya malas.

"Oh ya, kita belum kenalan. Panggil gue Renvi." Renvi menjulurkan tangan, tanda ingin perkenalannya dengan Ara.

"Hemm, gue Ara. Lebih lengkapnya Ifyara Wulanfadi."

"Yaudah, ntar keburu gurunya dateng. Udah lebih dari 15 menit nih." Katanya berjalan lebih dulu, dan meninggalkan Ara beberapa langkah tak jauh darinya.

Ara berjalan mengejarnya sambil berlari lari kecil.

👟👟👟

"Jadi anak anak para ilmuwan mengungkapkan bahwa....." belum sampai kata kata guru yang mengajar dikelas tiba tiba ada yang mengetok pintu kelas. 

Tok tok tok!!!!

Si cowo jangkung masuk terlebih dahulu, yahh walaupun sudah berkenalan tetapi Ara tetap memanggil nama itu pada Renvi.

"Permisi bu! Saya bawa siswi baru. Tadi bu kepsek nitip sama saya, suruh dia ada dikelas ini sementara, katanya sih cuma beberapa bulan." Terang cowo jangkung sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal.

"Oh iya, mari nak masuk perkenalkan diri kamu. Sini sini!" guru yang aku belum tahu namanya ini menyuruh ku masuk. Yah, sedari tadi aku cuma berdiri di depan pintu. Berharap disambut.

Aku berjalan masuk.

Berdiri didepan kelas. Lalu aku melihat si cowo jangkung tadi. Mungkin sejak tadi ia sudah duduk disana. Entah buku apa yang dibacanya saat ini, yang jelas fokusnya sudah teralihkan pada buku tersebut.

"Umm, perkenalkan nama saya Ifyara Wulanfadi. Everyone call me Ara. If you want to call me by another name, maka saya bolehkan." Ucapku sambil tersenyum pada satu arah pandang. Renvi.

Lalu bu Risa guru kimia, guru yang tadi menemaniku berdiri didepan kelas, menyuruhku duduk dibangku yang ditunjukkankannya.

Aku mengetahui namanya dari nicknamenya, dan buku kimia yang ia pegang sedari perkenalan gue tadi.

👟👟👟

"Jadi lo pindahan dari Australia ya? Wahh anak blasteran, pantesan lo berbeda."

"Iya." Kata ku agak canggung  pada Ester. Teman sebangku ku saat ini. Wajar aja gue agak canggung, kan baru kenal.

Dia orangnya cerewet abis, pasalnya sejak gue mendudukkan pantat gue dibangku sebelahnya, dia tak berhenti bicara.

Menanyakan hal hal yang penting, hingga yang gak penting dari gue. Yah, pokoknya gitulah sosok Ester yang baru gue tangkap beberapa menit lalu.

"Nanti kekantinnya bareng gue ya Ra!" Ester berbicara padaku, tapi tidak memalingkan wajahnya pada materi yang masih diterangkan guru kimia kami.

"Oke!"

👟👟👟

Please dong guys, bantu share cerita ini ke teman, sahabat, dan pacar kalian, (bagi yang punya ya) 😆😆😂😂

Vomment and share yah

Thanks😘

RenvYara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang