LIMA

35 4 0
                                    

"Ra, gue keknya udah tau deh, alasan Renvi mudah bicara sama lo." Kata Ester, yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan Ara dikantin.

"Emang apa?"

"Menurut gue nih ya, dia itu suka sama lo, makanya dia kek mudah ajah gitu ngomong sama lo. Atau nih ya, lo itu berbeda menurut dia. Itu sejauh yang gue kira aja sih, tapi yang jelasnya gue belum tau."

"Ah lu ngaco kali ya? Udah ah gue gak mau mikir apapun tentang dia, menurut gue itu cuma hal biasa doang, kayak interaksi antar manusia aja, gak lebih." Tukas Ara kesal, karena beberapa hari ini, sahabatnya itu selalu menyinggung soal 'si cowo jangkung'

"Tapi Ra, tetap aj..."

"Udah deh Ster, menurut gue itu cuma hal normal aja. Lo mungkin yang nganggapnya berlebihan." Ucap Ara tak mau kalah.

"Serah lo aja deh Ra, pusing gue ngasih tau lo."

Bagaimana Ester tidak kesal? Kalau yang dihadapinya sekarang adalah seorang cewe yang keras kepala. Siapa sangka kalau Ara mempunyai pengalaman buruk tentang lawan jenis. Dia sekarang enggan membuka hatinya kepada siapapun.

Dia juga kurang suka, setiap kali ada seseorang yang menyinggung dan bertanya soal cowo kepadanya.

"Hemm, Ster." Kata Ara ragu pada sahabat didepannya itu.

"Apa?"

"Lo mau tau satu rahasia terbesar gue gak?" Kata Ara dengan nada berbisik— agak memajukan badannya kedepan, karena terhalang meja yang membatasi.

"Elah, pake nanya lagi. Sok sok rahasia rahasia segala." Balas Ester memutar bola matanya malas.

"Ssshtt, gue seriiuusss! Lo mah bercanda mulu." Kata Ara seraya kembali ke posisinya semula.

"Iya deh iyaa."

Ara memperbaiki posisi duduknya terlebih dahulu, sebelum akhirnya ia angkat suara.

Begitu juga Ester, yang sekarang sudah duduk dengan tangan melipat diatas meja, dan memasang kupingnya sebaik baiknya untuk mendengar rahasia Ara yang sepertinya sangat 'rahasia'.

"Jadi dulu tuh gue----"

Teeeeetttt teeeetttt teeettt

Tepat saat Ara baru saja memulai ceritanya, bel masuk pelajaran pun berbunyi nyaring diseluruh penjuru sekolah. Dan Ester pun harus bersabar hingga jam pulang nanti untuk mendengar rahasia— atau mungkin bisa dibilang curhatan, dari sahabatnya ini.

👟👟👟

Untuk sekarang cuma bisa segitu dulu.
Next chapternya akan saya update, beberapa minggu lagi, jadi kalian harus bersabar ya.
Berhubung saya lagi sibuk dan harus mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional.

Bagi kalian yang mau UN, semangat ya UN nya, moga moga hasilnya gak buat ortu konser dirumah😅😅

Salam hangat,
Yara





RenvYara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang