Chapter 16. Bounty Hunter : Breathe

3.2K 281 10
                                    

Makasih buat semuanya yang udah baca. Maaf kalau ada typo :v

Happy reading!!

***

Sasuke menarik tangan Sakura menjauh, memaksa perempuan itu untuk terus berlari semakin cepat.

"Pergilah ke arah jam tiga! Di sana Kakashi menunggumu," ujar Sasuke sambil terus berlari dan sesekali menembaki lawannya yang mulai mendekat.

"Lalu kau?" Sedetik kemudian Sakura merutuki mulutnya sendiri, Sasuke sudah pasti akan melawan mereka.

Sasuke tersenyum tipis. "Aku akan baik-baik saja. Pergilah!" ucapnya kemudian mendorong Sakura pergi. Sudah cukup ia melibatkan perempuan itu dalam misinya. Sisanya biar ia selesaikan sendiri.

Sasuke berhenti berlari, berbalik menantang mereka yang mulai berdatangan ke arahnya. "Kakashi, pastikan dia tidak terluka sedikitpun atau aku akan memotong kedua tanganmu!" ujarnya lewat earpiece.

"Kau bisa percayakan padaku."

Sasuke mengedarkan pandangannya ke sekitar. Semua bodyguard targetnya sudah mengelilinginya sekarang. Tak lama setelah itu, seorang pria bersurai kecoklatan muncul dari balik mereka.

"Uchiha, cih!" Pria itu meludah di hadapan Sasuke. "Berani sekali kau mengacaukan tempatku."

Sasuke terkekeh mendengarnya. Sejak dulu, sebenarnya ia tak pernah memiliki masalah dengan Mafia klan Hyuuga, tapi misi tetaplah misi.

"Kau sudah tua, Hiashi. Istirahatlah!"

Hiashi, pria itu mengertakkan giginya. Raut marah terlihat di wajahnya yang biasanya tenang. Bocah kecil seperti dia ingin menantangnya? Yang benar saja.

"Kau memang terlihat sama seperti, Kakakmu. Tapi kurasa ia lebih pintar sedikit."

Sasuke diam. Raut wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi sedikit pun. Kaki jenjangnya melangkah mendekati Hiashi. Membuat para bodyguard pria tua itu menampakkan posisi berjaga-jaganya.

Tak ada suara, keduanya masih diam dengan pikirannya masing-masing. Hingga akhirnya bodyguard Sasuke mulai berdatangan.

Sasuke menerima katana yang disodorkan oleh anak buahnya. Dua katana itu terlihat sama. Yang satu dilemparkannya kepada Hiashi. Yang satu untuk dirinya sendiri.

Tak sampai semenit, Hiashi langsung menyerang. Mengayunkan katananya ke arah Sasuke. Bunyi dua katana itu menggema seiring bunyi baku tembak anak buah Sasuke dan Hiashi.

"Kau tahu akan kalah. Kenapa melakukannya?

"Percaya Diri sekali kau, Hiashi," jawab Sasuke.

Shit!

Sasuke mengumpat dalam hati, ketika lengannya tersayat katana. Tak tinggal diam, Sasuke langsung menyerang Hiashi lebih keras. Terlihat tak jauh dari sana, anak buah Hiashi dan Sasuke satu persatu mulai berjatuhan.

Trangg!!

Sasuke menahan serangan Hiashi dengan katananya. Kemudian mengayunkan kaki kirinya ke arah perut pria itu. Hiashi langsung terdorong ke belakang, hal itu dimanfaatkan Sasuke untuk menghunuskan katananya ke arah Hiashi, tapi pria itu sudah mengelak terlebih dahulu.

Pertarungan sengit keduanya berlangsung lama. Baik Sasuke maupun Hiashi sudah kehilangan banyak tenaga, dan darah. Rasa sakit sudah menyebar dalam tubuh keduanya.

"Me-nyerah Uchiha?" tanya Hiashi sambil mengatur napasnya.

"Hn." Sasuke kembali menyerang Hiashi. "Aku lebih suka bertarung dengan Putramu!" serunya.

RewriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang