xix. locked

8.2K 2.3K 302
                                    







"Dimakan."


"Iya, tantㅡ"


"Ssttt, panggil mama aja."


Yeji tersenyum canggung. Bagaimana tidak, satu keluarga aneh itu menatapnya dengan tersenyum lebar. Hal kecil apapun yang ia lakukan seakan menarik perhatian mereka.


Yeji sangat merasa tidak nyaman.


"Iya."


Irene masih menatap Yeji, menunggu gadis muda itu agar segera memasukan sesendok nasi kedalam mulut. Irene baru fokus terhadap santapannya setelah Yeji menyuap.


"Gimana? Enak?"


"Enakㅡ" Yeji menggantungkan kalimat, tenggorokannya terasa tercekat untuk menyebut orang asing itu sebagai, "mama."


"Makan yang banyak."


Tak dapat dipungkiri bahwa masakan Irene sangat enak walaupun sederhana. Yeji makan dengan lahap mengingat perutnya sudah tidak diisi seharian ini.


"Kami jarang kedatangan pengunjung akhir akhir ini." Suho bersuara. Lelaki itu menatap anak-anaknya satu persatu sembari tersenyum penuh arti. "Makanya anak-anak senang kalo ada yang baru."


Yeji baru menyadari bahwa mereka sangat murah senyum. Semakin diperhatikan tak sekalipun kedua sudut bibir mereka pernah mengendur.


Kecuali dua orang, yang malah menatap Yeji dengan tajam.


















Makan malam usai pada pukul sembilan lewat tiga puluh menit, ketika lonceng jam besar yang terletak di pojok ruang mulai berbunyi.


"Yuna, antarkan Yeji ke kamar ya. Pasti capek, harus istirahat."


"Iya, ma."


Yuna meraih tangan Yeji, mengisi sela jemari gadis itu sambil nyengir lebar. "Ayo kak."


Yeji hanya pasrah ketika Yuna menarik tangannya menuju lantai atas. Seperti biasa, senyuman tak luput dari bibir tipis merekah bocah perempuan itu bahkan hingga mereka tiba didepan pintu sebuah kamar.


Tanpa berbicara apapun lagi, Yeji masuk kedalam. Begitu ia masuk, Yuna segera menutup pintunya.


Cklek.


Yeji panik. Ia mencoba menarik gagang pintu, namun tak terbuka.


Pintu dikunci dari luar.


Lalu terdengar gelak tertawa setelahnya. Sangat nyaring, membuat bulu kuduk berdiri.


"Gapapa kak hehehe, mama larang keluar setelah jam sepuluh. Nanti pagi dibukain kok hehe."

HEREDITARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang