The Most Loving Marriage in History : Master Mu's Pampered Wife (1-200)

Bab 10 : Kembang Api Itu Indah, Tapi Tidak Tahan Lama (2)

Xi Xinyi mulai terisak ketika dia menatap sosok kaku Xiaye. Dia mengendus dan kemudian berkata, “Saya terus menerus menyalahkan diri saya sendiri, tetapi Suster, saya benar-benar mencintai Yifeng, jadi tolong, tolong maafkan kami, oke? Kami hanya bisa benar-benar bahagia dengan berkah Anda. "

"Kakak, kamu benar-benar penting bagiku. Saya benar-benar membutuhkan pengampunan dan berkat Anda, tolong? ”Isak tangis dan suara rapuh Xi Xinyi bagaikan jarum tajam yang tajam menusuk ke dalam hati Xi Xiaye. Itu sangat menyakitkan sehingga dia hampir pingsan.

Betapa kejamnya ...

Gadis di depannya adalah sahabatnya. Kemudian, tiba-tiba, suatu hari ayahnya menceraikan ibunya dan ibu dari gadis ini menjadi ibu tirinya. Yue Xinyi menjadi Xi Xinyi. Dia adalah anak haram ayahnya, jadi dia menjadi adik perempuan Xi Xiaye dan ibu Xi Xinyi mengambil alih ibunya, tempat Shen Wenna.

Xi Xinyi benar-benar menyenangkan. Dia selalu sangat cantik dan baik, juga pintar dan unggul dalam studinya. Saat dia memasuki keluarga Xi, semua orang mencintainya, termasuk nenek yang selalu menyayanginya pada Xi Xiaye.

Adapun Xi Xiaye sendiri, dia pendiam dan rendah hati. Dia tidak suka berbicara dan studinya biasa-biasa saja. Selain berbicara dengan kakeknya dari waktu ke waktu, dia biasanya penyendiri. Orang-orang mulai melupakan keberadaannya di keluarga Xi, dan Xi Xinyi menjadi permata berharga keluarga.

Pertunangan dengan Han Yifeng adalah janji antara Penatua Xi dan Penatua Han; mereka benar-benar teman baik dan berharap dapat membangun hubungan yang lebih dalam antara keluarga mereka dan menjadi mitra yang lebih baik. Xi Xiaye selalu dianggap sebagai menantu perempuan keluarga Han, namun semuanya menguap dengan kedatangan Xi Xinyi.

Yang terdengar paling lucu baginya adalah wanita yang menangis ini dan ibunya telah menghancurkan keluarganya yang bahagia. Mereka membawa ayahnya pergi, menggantikannya dalam keluarga, dan bahkan mengambil cinta dalam hidupnya, namun sekarang dia meminta pengampunannya ...

Mungkin tidak ada yang lebih ironis dari ini di seluruh dunia.

Dia diingatkan bahwa dahulu kala, Han Yifeng dan dia adalah pasangan yang dicemburui oleh banyak orang lain. Mereka berbagi beberapa kenangan hangat di antara mereka, dan sekarang semuanya hanyalah lelucon.

Dia pikir dia masih bisa bahagia bahkan setelah kehilangan kehangatan keluarganya selama dia memegang hubungannya dengan Han Yifeng, tetapi siapa yang mengira bahwa semuanya akan berakhir seperti ini?

Itu semua hanyalah kembang api sementara. Tidak peduli betapa indahnya itu, mereka hanya akan berakhir di langit yang gelap gulita.

Dia mendongak dengan senyum tetapi suaranya terdengar sangat dingin. “Kalian berdua menusuk dadaku. Luka saya bahkan belum sembuh, dan Anda ingin saya memaafkan Anda berdua. Xi Xinyi, Anda benar-benar memperluas perspektif saya. "

"Kakak, aku tahu aku salah, aku ... aku hanya tidak ingin kau terlihat begitu menyedihkan. Saya merasa sangat tersiksa di dalam, terutama ketika saya mendengar dari Ibu bahwa Anda belum pulang dalam beberapa tahun terakhir. Tolong ... tolong jangan bertindak seperti ini ... Anda akan membuat semua orang merasa buruk. Kakek dan nenek kami sangat merindukanmu. Mereka berharap kamu pulang ... "

Saat air mata mulai mengalir dari mata Xi Xinyi, dia memegangi pundak Xi Xiaye dengan tegas, namun saudara perempuannya menolak sikapnya.

"Enyah! Jangan sentuh aku! "

Bang!

Xi Xinyi jatuh ke belakang dan menyeret tirai manik-manik ke bawah. Xi Xinyi secara tidak sengaja menginjak beberapa manik-manik dan tersandung dengan jeritan, jatuh dengan keras di lantai!

Suara dingin, marah terdengar. "Xi Xiaye, kamu benar-benar terlalu banyak!"

Dengan terkejut, Xi Xiaye perlahan berbalik dan melihat wajah Han Yifeng. Dia tampak sangat marah dan kecewa.

Mata itu seharusnya seperti jarum baja beracun yang menyebabkan rasa sakit luar biasa pada Xi Xiaye. Namun, satu-satunya yang dia rasakan hanyalah mati rasa.

Han Yifeng pergi dan membantu Xi Xinyi. Dalam kesedihan, dia bertanya dengan lembut, "Xinyi, kamu baik-baik saja?"

Wajah Xi Xinyi tampak pucat dan sakit. Dia menggigit bibirnya saat dia terisak. "Aku ... aku baik-baik saja. Saya baru saja menyelinap ... Itu bukan salah Suster ... "

“Aku melihat semuanya, Xinyi! Anda tidak melakukan kesalahan. Anda tidak perlu merasa bersalah. "

Han Yifeng merasa sedih saat melihat wajah kecil pucat Xi Xinyi. Saat dia akan membantu Xi Xinyi naik, Xi Xinyi menjerit kesakitan ketika dia mencoba bergerak. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia sangat tertekan.

"Ini sangat menyakitkan ..."

Keringat mulai menggulung dahi Xi Xinyi saat dia memegang Han Yifeng dengan erat. Dia masih berusaha menjelaskan, "Tidak, Yifeng, jika bukan karena saya ... segalanya tidak akan menjadi seperti ini. Saya selalu berharap dia memaafkan saya selama ini. Jika tidak, saya masih merasa tidak nyaman bahkan jika kita menikah. SAYA…"

"Xinyi, kamu ..."

Han Yifeng melihat air mata mengalir di pipinya. Dia berjongkok dan perlahan-lahan mengangkatnya, tetapi Xi Xinyi mendorongnya dan bangkit sendiri ketika dia bersandar di dinding. Dia berjalan ke Xi Xiaye kesakitan. Setiap langkah tampaknya menyebabkan kesedihannya.

"Kakak, aku ..."

"Hati-hati, Xinyi!"

...

Xi Xiaye tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya melihat apa yang terjadi di depannya ketika dia merasakan es di dalam dirinya. Dia tidak bisa membantu tetapi memalingkan muka.

Dia tidak merasa perlu menjelaskan dirinya sendiri, jadi dia berbalik dan berjalan tepat di antara mereka berdua. Dia ingin pergi dan bertindak seolah-olah dia tidak melihat apa-apa.

Saat dia melewati mereka, Xi Xinyi memegangi pundaknya dengan putus asa. Air mata mengalir di seluruh wajahnya saat dia memohon, “Aku tahu kamu membenciku. Saya benar-benar minta maaf ... tapi minggu depan adalah hari ulang tahun Kakek. Dia benar-benar mengkhawatirkanmu. Ayah, Ibu, dan Nenek juga ... Mereka benar-benar khawatir karena Anda belum pernah kembali ... "

"Berangkat!"

Sebelum Xi Xinyi bisa menyelesaikan kalimatnya, aura dingin es Xi Xiaye menyebar ke seluruh area.

"Saudara!"

"Apa yang kamu lakukan padaku yang bisa membuatku membencimu? Xi Xinyi, ibuku Shen Wenna hanya melahirkan saya, Xi Xiaye, jadi - "

Xi Xiaye mengibaskannya dan matanya menatap Xi Xinyi seolah-olah dia hanya menatap orang asing. Suaranya terdengar dingin dan aneh. “Aku tidak punya saudara. Tolong berhenti memasang akting di depan saya. Anda mungkin tidak lelah, tetapi saya, jadi itu sudah cukup. "

Sikap tiba-tiba Xi Xiaye hampir membuat Xi Xinyi jatuh lagi, tetapi Han Yifeng dengan cepat naik untuk memeluknya.