Keesokkan hari. Di hari yang kutunggu-tunggu sejak masa kecil ku menggelitik darah semangat, begitu banyak orang menghadiri peresmian café ku. Dari teman-teman kerjaku di toko kue Sweet Taste, hingga teman-teman kerja Caca para desain interior.
Tiba waktunya peresmian café dengan menggunting pita. Semua orang bertepuk tangan setelah aku menggunting pita biru tersebut. Mereka memakai pakaian terbaik mereka, begitu pula aku dengan dress merah dan pita coklat bak Cake Red Velvet yang pernah ku presentasikan dihadapan pak Boss.
"Terima kasih telah hadir di acara saya dan silahkan menikmati hidangannya," ujarku sembari menunjuk pada meja panjang yang di atasnya telah tertata aneka hidangan dan beberapa cake buatan ku sendiri.
Tamu sangat banyak hingga aku menyediakan tenda di pelataran café. Semua orang sangat bahagia terutama aku. Aku tentu yang paling bahagia karena akhirnya mimpiku terwujudjuga setelah bertahun-tahun aku mengumpulkan uang, menabung sedikit demi sedikit menjadi bukit dari gajiku yang tak seberapa dari toko kue Sweet Taste milik pak Boss, bahkan dari celengan masa kecilku yang kutabung sedikit demi sedikit menjadi bukit.
Tiba-tiba gerimis turun dan mulai menderas, semua orang berusaha menyelamatkan diri mencari tempat teduh agar tak kebasahan. Aku pun berlari menuju café Break and Bloom milikku. Walau aku suka hujan tapi tidak dengan pakaian seperti ini, akan susah mencuci dress berlapis susun kain brocade katun dan sutra ini.
Suara tembakan terdengar saat aku berlari. Aku berbalik melihat dari arah mana suara tembakan tersebut. Aku melihat pria yang ada ditaman sedang memegang sebuah senjata api, ternyata dia yang melesatkan peluru dari tempatnya. Hujan semakin deras.
Tembakan kedua menggores lenganku. Karena kaget aku pun terhuyung ke tanah. Entah sejak kapan Caca sudah di samping ku.
"Kamu nggak apa-apa?"
"Nggak apa-apa," sahutku bergemetaran. Tiba-tiba seorang lelaki menghampiri kami
"Kamu siapa? Apa maumu?"
"Serahkan surat kepemilikan café!"
"Tidaak! Itu milik ku!"
"Caca!" aku berteriak ketika melihat Caca ambruk akibat tembakan yang mengenai tepat di kakinya. Begitu banyak darah mengalir keluar dari lututnya.
"Ca! Bertahanlah, Ca! Seseorang tolonglah."
"Cukup, Ca! Jangan banyak drama. Hentikan semua drama ini!"
"Bang Denny?"
"Jauhi Caca, Nan. Dia punya niat jahat sama kamu!"
"Apa maksud abang, dia kan pacar abang. Dia sahabat ku bang. Nggak mungkin dia jahat!"
Hujan semakin deras begitu pula tangis ketakutan dan kebingunganku saat itu.
"Dia bukan pacar ku lagi? Aku tak sudi pacaran sama seorang penghianat! Pergi dari sana Nan, jauhi Caca!"
"Nggak mau. Maksud abang apa? Siapa pengkhianat?"
"Caca itu pengkhianat Nan! Dia itu serigala berbulu domba!"
"Nggak mungkin bang!"
"Dia udah selingkuh dengan pak Boss untuk mencuri kesempatan dekat denganmu tapi pak Boss akhirnya menendangnya dari toko kue. Dan yang lebih parah lagi, dia yang selama ini yang neror kamu dengan kiriman kaktus-kaktus itu. Sebab dia iri sama kamu, iri dengan pencapaianmu, iri dengan mimpi kamu yang terwujud itu makanya dia lakukan itu semua. Pria itu yang ada di taman yang telah menembak kamu sama Caca itu adalah orang suruhan Caca! Pergi sana jaubi Caca."
"Abang!" teriakku ketika abang mendapatkan satu tembakan tepat di kakinya sedangkan tembakkan lainnya meleset tak terkena abang.
"Pergi Nan!"
Saat aku ingin pergi, tapi aku kalah cepat dengan Caca yang telah menjeratkan tangannya ke leherku. Ia sangat kuat dan sudah mempersiapkan semua ini. Aku gugup gemetar ketakutan.
"Nanda... Mau kemana my dear?" tanya Caca dengan senyum liciknya
"A-abang to-tolongin Nanda" aku menangis sederas hujan saat ini. Abang berusaha berjalan mendekatiku yang disekap Caca. Namun pria suruhan Caca mengahalangi abang. Mau tak mau perkelahian pun terjadi, aku dan Caca menjauhkan diri kepojokan
#cuap-cuap author
Kalian tau aku berpikir keras untuk mendapatkan feel nya. Entah ini dapat atau nggak, kalian yg menilai nya, jadi jangan lupa vote kalo suka ceritanya dan jangan lupa comen gimana cerita ku yg ini🙏
.
.
.
.
.
.
.
.
Salam perindu pada cinta nyata bukan pada cinta semu apalagi cinta abu-abu
~Nadyafazira~
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Velvet dan Kado Kaktus
Short Storyketika serigala berbulu domba menjadi salah satu parasit didalam mimpi berharga...