Secret of the Heart - Tears of an Angel[Kristoff x Cell]

18 1 0
                                    


Pairing Kristoff Al de Fourneaux x Cell Saga Theocracyll

Kristoff Al de Fourneaux© RuruRong

Cell Saga Theocracyll © @ sudah pasti milik saia ><

Phandyn© Veils_

Genre : Hurt and angst, friendship or romance.

== *** ==

One side pov (Cell Side)

Aku berjalan seperti biasa, melangkahkan kaki dikoridor gedung sekolah yang dikelilingi oleh gletser dan gunung es, bahkan samar-samar dapatku lihat lapisan barrier disela cahaya aurora yang berpancar diluar sana. Langkah kakiku membawaku kearah ruang tengah, dimana terdapat beberapa siswa lain yang tengah bercakap-cakap. Bukan, aku bukan ingin menghampiri mereka. Aku hanya ingin ke factory* yang sialnya mengharuskanku melewati ruangan tersebut. Beberapa siswa masih ada yang mau menyapaku dan selebihnya banyak yang mengabaikanku, salahkan saja pada sifat cuek serta datarku ini.

Memasuki factory, dapat kulihat beberapa siswa tengah menikmati makan malam mereka dan ada juga yang hanya sekedar duduk-duduk menikmati cemilan malam sambil berbincang. Disana, pada meja yang letaknya dekat dengan konter, ada tiga orang, Andreas, Kristoff dan seorang pemuda yang mengaku kalau dia adalah sepupu Kristoff, Arthur Zytphen. Mengabaikan sekitaran seperti biasa, aku mendekati konter dan meminta seteko teh dan satu slice kue coklat pada koki disana lalu membawanya ketempat dimana biasanya aku menghabiskan waktu.

Sayangnya...

"Cell, sudah selesai berlatih." Langkahku terhenti lalu menoleh kearah meja dimana Andreas, wakil kepala sekolahku berada. Aku menganggukan kepala sebagai balasan pertanyaan Andreas dan berniat melanjutkan langkah sebelum Andreas kembali berkata. "Duduklah, nikmati makananmu disini." Andreas menunjuk kursi disebelahnya. Aku mengerang dalam hati tidak setuju tapi tetap melangkah mendekat dan mendudukan diri pada kursi yang dia tunjuk, tepat berhadapan dengan Kristoff. Ada alasan tersendiri kenapa aku tidak berani melawan perkataan Andreas.

Atmosfer yang bergelung cukup ramah dengan pembicaraan mengenai kemajuan kesehatan Kristoff setelah pasca tindakan heroiknya untuk mengorbankan diri atas kelangsungan hidup umat manusia. Aku mendengus dalam hati ketika mengingat kejadian itu, aku bahkan sempat lepas kendali meneriaki Kristoff kala itu atas keputusaannya. Cukup geram dengan kelakuan Pestilence yang dengan santainya menganugrahi Kristoff dengan mempercepat penyebaran penyakitnya. Hell, dia pikir hidup orang itu mainan apa.

Sebuah kuncup muncul begitu saja diatas meja dan perlahan mekar. Aku mengangkat kepala untuk melihat sang pelaku, hanya untuk mendapati senyum datar dari Kristoff. Tidak perlu pamer kalau kau sudah bisa mengendalikan kekuatan terkutuk pemberian Pestilence itu padaku, Kris. Aku mengetuk meja lalu bunga berwarna biru itupun membeku diatas meja. Bukannya aku takut dengan efek bunga yang Kristoff buat tapi aku memang tidak suka hal-hal semacam itu.

"Mau melihat latihan Kristoff, Cell." Aku menolehkan kepala kearah Arthur, sejenak diam lalu menggelengkan kepala.

"Tidak tertarik." Kataku datar seperti biasa. Bohong, aku sangat ingin melihat kemajuan latihan Kris, tapi itu akan keluar dari jalur sifatku. Aku merasa tatapan Andreas tertuju padaku dan mata itu menyiratkan ketidaksukaan atas sifat ketidakpedulian yang aku miliki. Jangan minta aku untuk melangkahi kebiasaanku selama ini, And, kataku dalam hati.

***

Lewat sebulan setelah kejadian di factory, aku belum bertemu lagi dengan Arthur maupun Kristoff. Dari kabar yang aku dengar, Kristoff sudah dapat mengendalikan setengah dari kekuatan barunya. Baguslah.

Cloud - Sound of LoveWhere stories live. Discover now