DOTCR.1

4.3K 278 31
                                    

DAUGHTER OF THE CLOUD RECESSES
====================

《Mo Dao Zu Shi - Grandmaster of Domonic Cultivatoin's ¤ Mo Xiang Tong Xiu》

ini cerita stringht tapi di bumbui beberapa yaoi dari mama dan papa wangxian pastinya. Typo dimana-mana, harap maklum, story pertama soalnya, cerita absurd tapi mencoba serius, tapi jangan serius amat lah yah :'v

Ok segiti aja cuap-cuap nya lets reading!!!

=======================

Story : KawaiiKitsuneSama04

Chap.1

"UHUK! UHUK!"

"Apa anda baik-baik saja?"

Pria paruh baya yang tengah terbatuk itu menatap gadis kecil yang barusan bertanya padanya.

Menampakan netra dengan pandangan datar pada manik se warna batu rubby yang bagai menyedot pria paruh baya itu pada pesona mata merah tanpa pedaran cahaya yang biasanya selalu menghiasi mata anak se usianya.

Kulit putih mulus bak giok yang sayang nya tertimbun oleh debu dan beberapa bercak darah di pipinya, terluka? Kurasa tidak, mungkin itu darah orang lain yang terciprat pada pipi tirus itu.

Baju berwarna coklat yang ia kenakan robek sana-sini, bahkan pria paruh baya itu ragu awalnya baju itu berwarna coklat.

"Tuan?"
Suara itu kembali terdengar dari gadis tanpa ekspresi itu, pria paruh baya itu kembali tersadar dari lamunan nya dan memandang teduh gadis di hadapan nya.

"Aku tak bisa mengatakan bahwa aku baik-baik saja saat ini"
Pria itu kembali menatap si gadis di hadapan nya yang sedikit tersentak, namun masih tanpa ekspresi.

"Bagian mana?"
Pria itu menaikan sebelah alisnya, tak mengerti dengan apa yang di maksud gadis di hadapan nya itu.

"Sakit "
Si gadis kembali bersuara. ah mungkin maksud nya menanyakan bagaimana keadaan dan bagian mana yang terasa sakit?

"Tangan dan paha ku terluka, aku juga lapar, tapi ini bukan apa-apa, kau tak usah hawatir, sshh siapa namamu?"
Si pria mencoba menyaman kan duduk nya, menjelaskan keadaan nya walau di akhiri ringisan di akhiran kalimat nya.

"KimberLee Xiao "

"Hmm jadi bagaimana baiknya aku memanggilmu?"

"Lee"
Pria paruh baya itu mengangguk, merasa senang dengan nama panggilan anak manis di hadapan nya ini, mungkin karna nama mereka sama?

"Dari nama dan warna mata mu, kurasa salah satu dari orang tuamu bukan asli tiongkok "

"Tidak tau"

"Kenapa? apa kau tidak kenal orang tuamu?"
Lee menggeleng, raut wajah nya tak berubah sama sekali.

"Dimana rumah mu? kenapa kau berada di tempat kumuh seperti ini?"
Yah tempat yang sedang mereka duduki adalah sebuah gang buntu sempit dengan beberapa koran bekas dan kardus sebagai alas, mungkin bekas gelandangan yang menumpang tidur di sini, heh kalau di lihat-lihat, mereka berdua juga terlihat seperti gelandangan sekarang ini.

"Tidak punya"

"A-apa? "

"Tidak punya"
Lee kembali mengulang kata-katanya, pria itu terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang gadis kecil itu maksud.

"Dimana kamu tidur?"

"Disini"
Kali ini si pria mengerti dengan apa yang Lee ucapkan, Lee tak memiliki tempat tinggal tetap, dan tempat kumuh yang ia duduki ini adalah tempat si gadis terlelap, tanpa bantal, dan selimut. hanya beralaskan koran bekas dan beberapa kardus.

Pria paruh baya itu meringis, kali ini bukan karna sakit di lukanya, melainkan miris dengan kehidupan gadis cantik di hadapan nya ini. ya walaupun tertutup oleh debu dan beberapa bercak darah, tapi tak dapat di pungkiri, KimberLee memiliki paras yang sangat cantik dan manis.

"Makan"
Pria paruh baya itu tersentak saat mengetahui Lee telah sangat dekat dengan nya, sambil menyodorkan sebungkus roti yang terlihat sudah tak layak makan.

"Hanya ada ini"
Ucap Lee tanpa merubah mimik wajah nya, namun dari suara yang ia keluarkan menandakan bahwa ia menyesal karna tak bisa memberikan sesuatu yang lebih layak.

"Apa kamu sudah makan?"
Lee menggeleng, yah memang sudah dua hari ini Lee belum makan, roti ini saja ia dapatkan di tempat sampah samping toko depan jalan raya, dan saat kembali ke 'rumah' nya ini Lee di kejutkan dengan seorang pria paruh baya yang tengah memegangi tangan kirinya di tempat yang biasa ia gunakan untuk terlelap.

"Kau makan saja, aku tak apa. aku masih bisa menahan lapar ku"
Lee mengangguk, tapi tak langgsung memakan roti nya, ia membagi dua roti di genggaman nya dan kembali memberikan nya pada pria di hadapan nya. pria paruh baya itu tersenyum lembut dan mengambil roti yang ada di tangan Lee dan mulai memakan nya, begitu pun Lee.

"Nama?"
Lee kembali bersuara setelah menelan habis roti miliknya. pria paruh baya itu tersenyum lembut memandang gadis kecil yang sangat menarik di manatanya ini, dan apakah gadis ini tak bisa bicara lebih dari empat kalimat?

"Namaku lee Zhufan"
Ucap nya sembari mengelus surai hitam sepaha Lee. sementara Lee masih dengan wajah tanpa ekspresi nya, namun semakin lama mata sewarna rubby itu tertutup, Lee sudah lama tak mendapatkan perlakuan se lembut ini. mungkin terakhir ada yang mengelus kepalanya sekitar empat tahun yang lalau? Entahlah Lee tak mengingat nya

"A-Lee apa kau ingin ikut paman Zhu ke rumah?"
Lee membuka kembali matanya saat mendengar pertanyaan yang lebih terdengar seperti pernyataan pria di hadapan nya ini.

"Rumah?"

"Iya. apa A-Lee mau? Disana A-Lee tidak perlu tidur di atas koran seperti ini, A-Lee akan tidur di atas ranjang yang lembut dan selimut tebal, apa A-Lee mau?"
Zhu meyakin kan Lee sambil terus mengusap rambut panjang Lee, sesekali menyelipkan anak rambut yang menutup wajah Lee ke belakang telinga gadis manis itu.

Walau ragu, tapi Lee tetap mengangguk membuat senyum lembut kembali terlihat di wajah pria paruh baya di hadapan nya. Zhu membawa tubuh Lee ke atas pangkuan nya dan mendekap nya, menyalurkan kehangatan pada gadis kecil yang telah mencuri hatinya itu. Mengabaikan rasa sakit di pahanya yang duduki oleh Lee. Membuat Lee agak tersentak, namun sedetik kemudian menyamankan posisinya di atas tubuh Zhufan.

Ya. Zhufan telah jatuh cinta pada Lee, ia ingin melindungi gadis yang telah membagi roti pada nya ini. Ingin menjaganya, memberinya kasih sayang dan cinta, yang tak pernah ia berikan pada siapapun, ah mungkin saat pulang nanti ia akan menelfon pengacaran nya dan mengadopsi gadis di pangkuan nya ini. Menjadi kan nya anak nya, pewaris nya, dan harta nya yang paling berharga.




To bee continue...

Gimana gimana gimana??
Ini cerita pertama yang saya bikin..
Jadi wajar ada masih amburadul, dan juga... ini belom apa-apa, orang masih chap pertama kan yah...

Dan maaf juga kalo udah banyak cerita kayak gini, dan bikin kalian bosen, tapi moga aja gak bosenin yah ehehe :'v

Oh tinggalin komen ama bintang juga yah..

Atulah pencet napa bintang nya ^^

Daughter of the Cloud RecessesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang