5. Shane : Pertama

22 2 2
                                        

Terletak di sudut paling dalam kawasan hutan Greenland, tersembunyi dibalik sebuah batuan besar yang tersamarkan oleh adanya terusan air terjun Canes dari atas tebing tinggi nan curam, tempat tinggal para pria berjubah hitam dan bertopeng putih perak. Mereka adalah orang-orang yang terbuang dari desa di tanah Greenland, atau orang yang memilih keluar dari anggota masing-masing klan yang ada atas kemauan sendiri dengan kata lain.

Sesosok tubuh pria tengah terbaring lemah di atas meja bebatuan berbentuk persegi panjang, dengan segala keterbatasan berusaha melanjutkan hidup walau seperti ini. Kulit wajahnya putih nan pucat, meski usia sebenarnya beratus tahun namun ia seolah tak lekang oleh waktu dan tetap muda, gurat-gurat merah tercetak jelas bak sulur-sulur diatas kulit sekujur tubuhnya, sosok diam itu sedang meminum cairan kental merah dalam sebuah cawan perak dengan bantuan seseorang.

"Sial...bukan darah ini juga!"
Seseorang yang juga pria dewasa itu membanting kasar cawan tersebut hingga menimbulkan bunyi nyaring karna menghantam dinding gua.

Dia memutar sedikit kepalanya menoleh kebelakang dan mendapati adik laki-lakinya menatap, "Cari lagi gadis itu Shane. Bukankah angkatan akademi tahun ini dimulai... mungkin saja, yah..mungkin disana."

Shane Clarkson masih bisa melihat senyum kecil dari wajah saudaranya, Shame. Senyum yang memiliki arti mengerikan terkandung perintah untuk dirinya, ia gagal membawa darah seorang gadis untuk kesekian kalinya.

Laki-laki itu mengalihkan pandangannya pada sosok paling dihormati dan adalah pemimpin kaumnya, entah kapan penawar itu datang, sampai kapan ia harus melakukan sesuatu yang kotor-kejam-tak berperasaan semacam ini terlebih melanggar hati nuraninya, demi sang pemimpin itu bangun kembali.

Obrolan pagi tadi menyeruak dalam pikirannya saat ini, Shane duduk mengamati sekitar di deretan bangku dalam aula, dia salah satu murid baru angkatan tahun ini di Greenland Academy. Seperti kaum pengubah wujud atau Shapeshifter lainnya,ia pun mampu mengubah wujud dirinya menjadi seekor macan kumbang namun hanya ketika dia terdesak sekaligus membutuhkan kekuatan lebih.

Selepas jam makan siang, para murid berbondong-bondong masuk ke dalam aula, mencari tempat duduk yang diinginkan walau berbeda dengan awal tadi. Tak terkecuali Liliana Rosaline, ia mendapat bangku kosong tersisa hanya disebelah laki-laki berpostur tinggi kurus-berkulit kuning kecoklatan dengan mata biru cerah.

"Hai, aku Shane...dan kau Liliana bukan?"

Lili terpaku dengan keramahan pria itu, ia pun membalas uluran tangan darinya dengan mengukir senyum, " Iya. Terimakasih."

Shane,pria yang berani mengajaknya kenalan duluan itu menepuk bangku disebelahnya dan seperti mengusap membersihkan dari debu yang menempel meski tak terlihat juga. "Nah duduklah!"

Jujur Lili bukan tipe orang yang banyak bicara maupun secerewet wanita pada umumnya, ya dia memang kurang bersosialisasi karna betah tinggal di rumah. Ia ingat kata Kakaknya agar mencari teman yang banyak, mungkin saja ini awal yang baik. Hingga keduanya larut dalam percakapan hangat layaknya teman antar teman. Tetapi berbanding dengan Darren, kedua mata elangnya menghunus tajam tepat ke arah mereka.

Sial !! Kenapa bukan aku, dan bagaimana dia bisa tersenyum senang seperti itu, siapa pria itu, tak bisa dibiarkan...

"Tolong semua diam dan dengarkan aku dengan baik!!"

Semua siswa mengatupkan bibirnya telak.

Tiba-tiba Shane menangkap lirikan mata penuh intimidasi dari Darren, setahunya orang itu ditunjuk menjadi ketua angkatan tahun ini- seorang werewolf alpha,lalu apa gerangan salahnya sampai dirinya jadi sasaran mata tajam itu,aneh. Tubuhnya jadi merinding tak karuan.

Greenland Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang