"Dimana ruang kesehatan?"
Darren bertanya dengan nada menyentak kepada siapapun yang ia lihat di sepanjang lorong usai keluar melewati pintu besar aula.
Seorang wanita menyusulnya dengan langkah tergopoh-gopoh berusaha menunjukkan rute menuju ruangan yang dimaksud. Berikut juga Luke ada dibelakang mereka, sedikit khawatir karena kejadian ini merupakan tanggung jawabnya sebagai ketua pelaksana yang selanjutnya acara di dalam aula ia serahkan pada salah seorang temannya.Pintu berbahan kayu itu terdorong hingga menimbulkan suara keras yang ditimbulkan oleh dorongan dari salah satu kaki Darren, kemudian segera ia menuju sebuah ranjang yang terletak disudut ruangan bersebelahan dengan jendela yang tengah terbuka menampilkan rimbunnya taman bunga diluar.
"Ada apa ini? Baringkan dia" suruh seorang wanita yang sepertinya petugas kesehatan di akademi.
"Begini Miss Elen, dia pingsan setelah menunjukkan kekuatannya" jawab wanita yang mengikuti Darren tadi.
"Aku tak tahu tapi segera tolong dia". Titah pria itu masih tak mengalihkan pandangannya dari tubuh Lili yang tengah berbaring di ranjang. Diam yang menakutkan. Bukan hanya dirinya namun serigalanya terus menerus mendesak Darren untuk melakukan sesuatu,tapi bahkan ia bukanlah orang yang ahli bidang kesehatan.
"Miss sepertinya dia kehilangan tenaganya dan..."
Darren tersentak mendengar suara Luke berada dalam jarak dekat dengannya, tanpa bisa menahan gejolak emosi ia langsung meraih krah kemeja pria itu buru-buru menyeretnya keluar,
"Kau! Karena ide bodoh mu itu membuatnya seperti ini hah!"Luke tersudut di tembok dengan lengan kokoh Darren menekan lehernya kasar, ia sedikit berontak tak terima namun kekuatan mereka hampir sama terlebih pria lawannya adalah seorang alpha.
"Bu...bukan ingin ku terjadi seperti ini!"
Elaknya balas menyerang Darren dengan mendorong dadanya sampai ia terlepas dari kungkungannya.Ting tong Ting tong
Bell jam istirahat berbunyi ke seluruh penjuru sekolah.
Miss Elen duduk disamping ranjang Lili, ia meraih lengan kanan Lili kemudian menggenggamnya erat sambil merapatkan sebuah mantera sihir sekaligus memejamkan mata. Memusatkan kekuatan penyembuh ke telapak tangan gadis itu, selang waktu 5 menit mulai nampak pergerakan kecil gadis tersebut hingga kelopak matanya yang sebelumnya terpejam kini terbuka.
"Syukurlah kau sadar, istirahatlah sejenak kemudian baru kau makan untuk mengganti energi mu yang hilang."
Miss Elen bisa menghembuskan nafas lega, meski gadis dihadapannya masih menunjukkan ekspresi wajah bingung karna malah berakhir di tempat asing ini.Sayup-sayup Miss Elen mendengar suara ribut diluar ruangannya, ia memutuskan mengecek apa kiranya yang terjadi. Hendak membuka pintu tapi pintunya sudah terdorong oleh seseorang yang berlari melewatinya begitu saja.
"Dimana Lili ? Apa kau baik-baik saja? Astaga Louise harus ku kabari sekarang juga".
Ujar histeris pria setengah baya yang Miss Elen ketahui adalah salah satu guru di akademi bernama Mr Griffin Haltz."Jangan!"
Lili berseru dengan susah payah karna tak sengaja nama kakaknya tertangkap di telinga. Ia tak mau membuatnya khawatir lalu kesini membuat ulah."Mr Grif, kau kenal dengan anak ini?" Tanya Miss Elen menghampiri.
Mr Griffin menoleh, menemukan Miss Elen yang memang bertugas di ruang kesehatan ini melempar tatapan matanya, "Ah, dia adalah adik dari seorang murid ku dulu." Akunya jujur.
"Baiklah karena sudah waktunya istirahat aku permisi". Miss Elen membungkuk berlalu akan pergi.
Lili balas menundukkan kepalanya hormat, "Terimakasih Miss..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Greenland Academy
FantasíaCerita ini hanyalah imajinasi. Kisah tentang sekolah khusus bernama Greenland Academy dengan segala misteri dan keanehannya. Kisah tentang hilangnya seorang gadis pada setiap bulan purnama. Kisah tentang peraturan dan ramalan dalam buku tetua Green...