6. hurt

863 114 6
                                    

—mungkin bagi iblis sepertinya, aku ini bukan apa-apa ; the girl.


•••


Min Suga, CEO of Min & Co.














Bunuh saja aku!

Kriet...

Dibukanya pintu besar bernuansa hitam dengan gagang pintu emas itu oleh pemiliknya.

Hal yang pertama kali dilihat oleh Wendy adalah meja. Meja dengan papan nama yang terpajang di atasnya seakan ingin meyakinkan Wendy dengan apa yang ada di benaknya, Suga benar-benar pemimpin perusahaan besar ini.

"Barang gue ada yang ketinggal tadi." Ujar Suga sembari berjalan mendekati meja kerjanya dengan Wendy yang tentu saja mengikuti.

Gadis ini —tentu saja kaget. Bagaimana bisa seorang makhluk terkutuk seperti Suga ini malah menjadi CEO? Seharusnya iblis ini tinggal di neraka bukan?

"Ayo pulang." Ucap Suga.

Ia sudah berdiri di ambang pintu, menunggu gadisnya untuk melangkah mendekati dirinya.

"Kenapa diem terus? Ayo pulang." Ujar Suga, lagi.

"Suga." Panggil Wendy.

"Apa?" Gemas dengan gadisnya, pria ini menghampiri Wendy yang terlihat memaku pandangan ke arah papan nama di atas mejanya.

Ruangan dengan segala hal didalamnya yang kelewat mewah ini pasti akan membuat Wendy terpaku. Apalagi jika pemiliknya adalah Suga. Bukankah bagi seorang iblis sepertinya, hal ini sangat membanggakan?

"Is this serious? You work here?" Tanya Wendy.

Dengan tak sabaran pria ini menganggukan kepalanya. pria ini menampakkan kelelahan di wajahnya, mungkin dia kehabisan tenaga selepas mengurus hal kecil dengan Chanyeol tadi.

"Jadi, yang punya perusahaan ini itu-"

"Gue." Potong Suga cepat.

"Shit!" Gumam Wendy terkagum.

Suga tidak memprediksi bahwa Wendy akan bereaksi sekaget ini jikalau tau pekerjaannya.

It's just too much expression.

Namun Suga juga tidak memprediksi bahwa akan membawa Wendy ke kantornya dalam keadaan tengah malam seperti ini.

Not a good timing.

Perusahaan Min & Co. ini adalah perusahaan yang dibangun Suga dari nol. Ibu baik Ayahnya tidak pernah membantu Suga dalam pekerjaan yang ia lakoni ini.

Sudahlah, jangan membahas ayah Suga, itu akan membuatnya sakit hati.

"So, mau pulang?" Tanya Suga untuk terakhir kalinya yang dibalas anggukan kecil dari Wendy, gadisnya.

"Okay."

Kedua insan itu sudah sampai di lantai dasar dengan beberapa berkas yang dipegang Suga sedangkan Wendy menggosok kedua telapak tangannya, dingin.

you, DEVIL? (Suga & Wendy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang