Chapter 1

35 3 0
                                        

Di halaman Fudan University terlihatlah 2 orang pemuda. Mereka adalah Huang Zi Tao dan Wang Wenxiao.  Mereka adalah teman sejak mereka memasuki universitas. Saat melewati sebuah mading,  Tao melihat sebuah kertas yang bertuliskan 'Mencari Seorang Tutor'. "Ehh??  Biaya perjam nya 91,82 Yuan Tiongkok!!  Itu tidak buruk".  Seru Tao. "Kalau untuk tutor,  harga segitu juga normal.  Sebenarnya,  ini cukup rendah dibandingkan pekerjaan nya.  Dan juga Tao,  orang sepertimu mau jadi tutor?  Menghitung saja kau sudah pusing😂".  Jawab Wenxiao sambil menahan tawa nya. Mendengar perkataan teman nya,  Tao langsung cemberut dan kesal.
" Hei, apa-apaan itu😣?  Kalau ini tidak berjalan lancar Aku bahkan tidak akan mampu membeli makanan😩".  Tawab Tao sedikit sedih.

Sejak kecil, Tao sudah tinggal dengan kakek nya. Kakek nya pun sudah sering jatuh sakit.
Sehingga,  terkadang Tao lah yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan kuliah nya.  Mendengar penuturan teman nya itu,  Wenxiao pun bertanya, "Memang nya ada apa dengan tempat kerjamu?  Aku pikir kau sudah dapat jatah makan di restoran.  Tapi tidak heran.  Makan mu kan sangat banyak.  Pasti restoran itu bisa rugi karenamu.  Hahahaha🤣".  Wenxiao tidak bisa mengontrol tawa nya.  Mengingat porsi makan Tao yang sangat banyak itu. "  Hei bukan karena itu!  Aku punya masalahku sendiri yang tidak bisa aku katakan!!😡".  Tao kesal.  Karena teman nya yang satu itu tidak bisa memberikan solusi yang di inginkan nya. "Suaramu berisik sekali Tao!".  Omel Wenxiao.
"Jangan bilang begitu!!".
"Makanya aku bilang kecilkan suaramu!  Suara speaker saja kalah jika dibandingkan dengan suaramu😒"  kata Wenxiao.
"Oke aku akan mengecilkan suaraku Tapi kau mau mentraktirku makan?  Bukan.  Kau harus mentraktirku makan! ".  Tawar Tao.
"Baiklah baiklah.  Kita lakukan batu gunting kertas saja".  Usul Wenxiao. "Yeay!!".  Teriak Tao sekencang-  kencang nya.  Sontak saja hal itu membuat Wenxiao terkejut dan malu.  'Dasar memalukan😒' Batin Wenxiao melihat tingkah laku Tao.  Tanpa mereka sadari,  di belakang mereka ada seorang pemuda yang sangat tampan yang memperhatikan mereka dengan heran.  Lebih tepatnya,  pemuda itu memandang ke arah Tao.
'Orang itu...' ucap pemuda itu dalam hati.

*Di Ruang Baca di kampus mereka*

"Serius?  Ini pertama kalinya aku dengar ada orang dipecat gara-gara suaranya terlalu keras.  Memang nya suaramu sekeras itu ya?  Itu sudah bawaan lahir kan? :v" Tanya Wenxiao. "Enak saja!  Tapi bukan nya kau sendiri yang bilang kalau aku berisik?!😒😑".  Tao memutar bola matanya bosan. Semua orang di ruangan itu terkejut mendengar suara Tao dan sontak melihat ke arah Tao &  teman nya. "Ternyata memang keras ya..  Maaf maaf..  Silahkan lanjutkan kegiatan kalian".  Wenxiao sedikit membungkuk untuk meminta maaf kepada orang-orang di ruangan itu. "Kau ini!  Kau yang melakukan nya,  aku yang merasa malu".  Ucap Wenxiao pada Tao.
"Si manager awalnya memuji karena suaraku yang bersemangat,  tapi pada akhirnya malah menyuruhku pergi.  Menyebalkan!😡".  Tao mengomel sendiri mengingat awal dulu Ia melamar kerja disebuah restoran. "Hmm.  Kau itu..  Apa jangan-jangan kau tidak sopan dengan pelanggan?".  Selidik Wenxiao.
"....."
"Ternyata begitu..  Harusnya kau biarkan saja.  Itu karena rasa keadilanmu yang tidak berguna :v"  Ungkap Wenxiao lalu meneguk minuman kopi kesukaan nya.
"Jangan bilang begitu....".  Kata Tao. "Aaa...  Aku lapar.".  Ujar Tao sambil memegangi perutnya yang sedari tadi tidak berhenti mengadakan konser(?).
"Aku juga.  Aku mau ke kafetaria".  Wenxiao pun langsung berdiri dan mengambil tas nya.  Ia tidak memperdulikan Tao yang kelaparan, "Apa kau mau pergi kesana sendiri dan meninggalkanku dengan perut kelaparan?".  Tanya Tao.
"Terus kenapa kau tidak ikut juga?". Tanya Wenxiao.
"Sudah aku bilang.  Aku tidak punya uang..".  Kata Tao
"Ohh...  Gitu..  Sampai jumpa".  Ujar Wenxiao sambil meninggalkan Tao dan tidak menghiraukan ocehan Tao yang tidak jelas.
"Dasar kau gak punya perasaan!!"  Teriak Tao.
"Hehe..  Maaf maaf..".  Orang-orang memandang Tao dengan tatapan kesal.
"Apa yang bisa aku beli dengan hanya beberapa koin saja ya?".  Tao pun berdiri dan langsung meninggalkan tempat itu.
.
.
.

🐼*TBC*🐲

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Can Hear Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang