Chapter 9

28.6K 381 0
                                    

"Love is messy because we're all a little mess up."

•••

🎶Alessia Cara - Out Of Love

•••

Matanya menangkap noda darah di kasur putih miliknya. Ia meringis merasakan sakit pada area kewanitaannya ketika hendak bangkit.

Ketiga kalinya tertidur dan terbangun, kini Devlin menemukan Justin sedang berdiri di depan cermin dengan handuk yang hanya melilit dipinggulnya.

Indera penglihatannya jatuh pada luka dipunggung lelaki itu. Gadis itu membuang napas berat, seraya menatap kedua tangannya yang telah menciptakan luka tersebut.

Devlin berupaya turun dari ranjang. Belum berdiri dengan sempurna, tubuhnya terjatuh ke lantai. Justin membalikkan tubuhnya dan berjongkok dihadapan Devlin.

"Anda baik-baik saja, nona?" tanya lelaki itu sambil menggenggam tangan Devlin.

Lantaran sakitnya pada bagian bawah, Devlin hanya bisa menggeleng pelan. "Sakit, Justin. Aku tidak sanggup berdiri." Devlin membuang napas kasar.

Justin terkekeh pelan. Ia langsung mengangkap tubuh Devlin dan membawanya ke kamar mandi dengan bridal style. Kulit gadis itu terasa sangat lembut menggesek kulit kasarnya. Terlebih lagi tubuh yang tak dibalut sehelai benang itu sangat putih.

Kedua tangan Devlin mengalung di leher Justin. Kepalanya mendongak dan menatap Justin dalam diam. Seutas senyum terbit di bibir tipis itu.

Bathup sudah terisi air, dihiasi dengan beberapa kelopak bunga dan lilin di dekat meja disamping bathup. Justin menurunkan tubuh Devlin pelan-pelan dan memasukkannya ke bathup.

Gadis itu mengira Justin akan meninggalkannya berendam sendirian. Ternyata tidak. Lelaki itu mengikat rambut Devlin terlebih dahulu, kemudian melepas handuk di pinggulnya dan ikut masuk ke dalam bathup.

Keduanya berendam dalam damai. Posisi Devlin yang semula berhadapan dengan Justin, beringsut maju dan membelakangi Justin sehingga posisi saat ini adalah Devlin berada didepan Justin dan lelaki itu memeluk tubuh mungil itu dari belakang.

Posisi yang cukup posesif dan romantis. Sejenak melupakan bahwa keduanya hanyalah majikan dan pengawal.

Justin mengeratkan pelukannya didalam air, tepatnya memeluk perut gadis itu. Matanya terpejam sesaat, menikmati momen yang saat ini terjadi.

"Hei, Justin." panggil gadis itu pelan.

"Hm?"

"Maaf."

Justin membuka matanya. "Maaf untuk apa, nona? Anda tidak melakukan kesalahan apapun." Devlin memutar tubuhnya dan berhadapan dengan lelaki berambut hitam itu. Menatap manik cokelat tajam tersebut dalam diam.

Ia menghela napas lalu menyandarkan kepalanya ke dada bidang Justin. "Maaf untuk luka dipunggungmu. Sepertinya kuku panjangku menggoresnya sedikit dalam."

Justin mengelus punggung mulus itu dengan lembut seraya tersenyum. "Tidak perlu khawatir, nona. Luka itu tidak seberapa dengan saya menyakitimu malam tadi."

Sontak wajah Devlin memerah. Membayangkan kejadian tadi malam yang begitu menggairahkan. Dirinya begitu menikmati sentuhan lelaki itu, membuatnya ingin merasakan lagi dan lagi.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang