Kini, Miyeon dan Yuqi tengah berada di depan gerbang sekolah mereka, rencananya mereka ingin pulang bersama hari ini.
"Lu Yakin mau pulang bareng gue?" Tanya Miyeon.
"Iya, emangnya kenapa? Lu kan katanya baru di Seoul, jadi gue ada niatan buat anterin elu pulang, soalnya gue takut entar lu nyasar lagi," Canda Yuqi.
"Yaelah, gue kan bukan anak kecil, kalau pun nyasar gue masih bisa mikirin apa langkah yang harus gue lakuin biar bisa sampe rumah dengan selamat," Sahut Miyeon.
"Iya deh Yeon hehe," Kekeh Yuqi.
Tak lama, tiba-tiba seorang dengan motor sport yang tengah ia kendarai berhenti tepat di depan Yuqi dan Miyeon.
Sang pengendara yang masih memakai helm di kepalanya dapat Miyeon dan Yuqi pastikan kalau ia adalah seorang lelaki, karena sang pengendara juga memakai seragam sekolah yang ditujukan untuk siswa lelaki, namun, seragam tersebut tidak sama dengan seragam siswa lelaki tempat Miyeon dan Yuqi sekolah, yang artinya, dapat dipastikan kalau lelaki itu berasal dari sekolah yang berbeda dengan mereka.
"Duh! si curut dateng lagi," Celetuk Yuqi sembari sedikit mendengus kesal kepada si pengendara, seakan Yuqi sudah mengenal si pengendara motor tersebut.
"Lu kenal sama dia?" Tanya Miyeon tanpa bersuara, sembari jari telunjuknya menuju ke arah si pengendara.
Hal itu pun hanya dibalas anggukan pelan dari Yuqi, sembari ia memasang raut wajah kesal.
Perlahan, si pengendara motor membuka helmnya dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
Kini terpampanglah wajah seorang lelaki tampan dengan rahang yang cukup tajam di depan mereka, yang kalau dilihat, sedikit mirip dengan Yuqi.
"Kampret, Yuk pulang," Ucap sang lelaki pada Yuqi.
"Lu ngapain sih kesini!? Pake jemput-jemput gue segala, gue kan mau pulang bareng dia," Dengus Yuqi kesal, sembari menunjuk Miyeon.
"Lah? mana gue tau, mama yang nyuruh gue ke sini, kalau mama ngga nyuruh, ogah banget gue jemput elu!!" Ucap sang lelaki.
Perdebatan kecil pun berlangsung antara lelaki tersebut dan Yuqi.
Sementara Miyeon cuma bisa nyimak masalah kedua mahkluk yang berbeda jenis tersebut.
"Huh! Dasar curut," Dengus Yuqi menutup perkelahiannya dengan lelaki tersebut, lalu ia kembali menatap Miyeon.
"Duh Yeon maaf yah, waktunya jadi ngga tepat gini, si curut ini Abang Gue," Yuqi ngambil jeda untuk memberi death glare ke sang lelaki, "nama dia Lucas, kayaknya kita ngga bisa pulang bareng deh Yeon, soalnya mama aku nyuruh dia buat jemput, ngga apa-apa kan Yeon? Gue jadi ngga enak gini nih," Keluh Yuqi, ia merasa bersalah pada Miyeon.
"Ngga apa-apa kok, lu pulang aja duluan, kasian kan Abang lu, udah cape-cape jemput ke sini, tapi elu-nya maksa buat pulang bareng gue," Ucap Miyeon sembari tersenyum.
"Tuh, dia aja ngerti, kenapa sih bukannya dia aja yang jadi adek gue?" Ucap Lucas, mencondongkan tubuhnya yang masih ada di atas motor ke arah Miyeon, lalu mengarahkan tangan kanannya ke arah Miyeon, bermaksud untuk berjabat tangan, "namanya siapa sih neng? Cantik amat,"
PLAK!
Seketika, uluran tangan lucas langsung di tepis begitu saja oleh Yuqi.
"Jangan sentuh-sentuh temen gue! Entar dia ambeyen gara-gara bersentuhan sama elu!" Dengus Yuqi.
"Yaelah, pelit amat," Desis Lucas pelan, kemudian ia kembali memakai Helmnya.
Miyeon pun cuma bisa tertawa kecil melihat perdebatan antara kakak dan adik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSING [MiShu/Miyeon x Shuhu] [GxG]
Fanfiction"Apakah jalan yang benar itu adalah jalan yang benar menurut kebanyakan orang benar? lalu, bagaimana kalau kita membuat jalan sendiri? apakah itu suatu kesalahan?"- Miyeon. "Apakah salah saat aku pilih untuk mencintainya? dan bukan hanya sekedar men...