Diam dalam bayang

65 3 6
                                    

Hanya menggantung fotomu saja
Hanya menahan jari tak meneleponya
Hanya tahu tak bisa ku meraihnya
Hanya duduk dan berfikir tanpa menerka

Saat kamu berada disini
Tak bisa melihat matamu lagi
Kamu adalah sesosok bidadari
Sementara aku sampah tak disegani

Sebenarnya hari ini sama dengan hari lainnya
Sehari sebelum besok begitu seterusnya
Tenang, dan diam melirik matanya
Melamun, sampai malam berharap memimpikanya

Tak bisa memiliki, cukup tahu semua favorit kamu
Tak bisa mendekati, hanya cukup menyaksikan kisahmu
Tak sanggup memelukmu, terlalu jauh tersesat dalam waktu
Tak sanggup merindu, semua baik-baik saja dimatamu

Kau tak percaya dengan hal yang tak terlihat
Begitu juga dengan doa yang tak terangkat
Walau tangisanku sudah sangat berkarat
Hal yang tak tersentuh ini mulai membersit

Terkadang berharap untuk memiliki sebuah kekuatan
Asalkan waktu terulang, tak peduli nyawa di pertaruhkan
Untuk memberitahumu aku adalah orang terdepan
Kini penyesalan terbesar hidup, adalah diam dalam bayangan

Hanya itu saja yang bisa ku perjuangkan
Hanya hal yang tak bisa kau rasakan
Hal penting yang selalu kau lupakan
Seorang pendedikasi hidupnya untuk memperhatikan

Puisi Ivan Sahaya (PIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang