03

31 10 0
                                    

Menstruasi sakit, diperawanin sakit, melahirkan sakit, dan lo masih bilang cewek itu lemah. Fiks! Lo tolol tingkat dewa.
(Anonim)
-lailiaf.h

••••••••••

Fany melemparkan bola basket yang dipegangnya itu ke dalam ring. Keringatnya sudah bercucuran, kancing seragamnya pun sudah ia buka semua, menyisakan baju dalamnya berwarna putih bertuliskan 'FAKE'.

Bola basket itu kini sudah memantulkan kembali di lapangan. Fany kembali mengambilnya dan memantulkan beberapa kali pada lantai lapangan basket. Lalu setelah dirasa cukup, ia menembakkan kembali ke dalam ring. Dan bola itu masuk dengan sempurna.

Fany mendudukkan dirinya di pinggir lapangan, menikmati angin sore yang menerbangkan rambutnya. Ia meluruskan kakinya agar tidak terkena penyakit tulang.

"Nih!" Fany merasakan pipinya dingin, saat ia menoleh ternyata seorang laki-laki yang memakai jersey futsal yang ia tahu sebatas namanya saja.

Fany mengambil minuman isotonik dingin itu lalu menegaknya. Tenggorokannya yang semula kering kini sudah tersiram oleh air.

"Thanks." ucap fany seraya menutup botol itu kembali.

"Kenapa gak ikut ekstra basket aja? Gue lihat permainan lo bagus juga."

"Em.. Males." fany mengipasi wajahnya dengan tangannya.

laki-laki itu hanya ber-oh ria saja, lalu keduanya sama-sama diam.

"Huft.. Pusing gue." ucap Fina yang baru datang, ia duduk di sebelah Fany sambil memijit pelipisnya.

"Salah lo sendiri, ngambil ekstra kimia." cibir Fany.

Fina merampas minuman yang berada di tangan Fany lalu meminumnya hingga setengah. ia menolehkan wajahnya ke arah orang samping Fany lalu berdehem sekilas.

"Pantesan betah nungguin, ternyata ada cowoknya." ucap Fina sambil senyum-senyum sendiri.

Fany menolehkan wajahnya ke arah Galang, "apaan sih lo! Dia ke sini tuh ngasih minuman! udah yuk cabut! Lang gue duluan!" Fany memungut tas nya dan menarik tangan kiri Fina.

"Eh bentar napa sih, OH YA! NAMA LO SIAPA?" teriak Fina karna jarak mereka semakin jauh.

"GALANG!"

"OKE GALANG! TENANG AJA FANY MASIH JOMBLO KOK!"

Teriakan Fina membuat Galang tak sadar menarik kedua sudut bibirnya.

Sedangkan Fina kini kepalanya sudah dipiting oleh Fany. "Fanyy... Lepasin! Ketek lo bau!" ucap Fina sambil berusaha melepaskan pitingan tangan Fany.

Fany mengacuhkan ucapan Fina dan terus menarik Fina menuju mobil.

"Nih! Lo yang nyetir!" Fany melemparkan kunci mobil ke arah kembaran nya itu dan dengan sigap Fina menangkap benda tadi.

"Jangan gue... Gue abis mikir! Kepala gue masih pusing!" ucap Fina sambil melemparkan kunci mobil kembali.

"Gue juga capek!"

2 wonder womenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang