02.

35 8 0
                                    

Cinta boleh, goblok jangan.
(Anonim)
-lailiaf.h

•••••

Sehabis membersihkan kamar mandi cewek tadi, fany tidak langsung pergi ke kelas. Ia berpikir setelah raganya yang lelah, haruskah otaknya juga merasakan kelelahan?. Jadi, ia memilih mengistirahatkan akal dan raganya di kantin yang masih sepi ini.

Fany sengaja memilih kamar mandi cewek agar kembaranya itu yang mendapatkan kamar mandi cowok. Tidak mudah mendapatkan kamar mandi cewek, ia harus berdebat panjang dulu dengan Fina dan setelah itu melakukan suit dan untungnya dimenangkan olehnya.

Fany melirik jam tangannya yang berwarna hitam itu. Satu lagi perbedaan mereka, fany menyukai warna hitam, merah, dan abu-abu. Sedangkan Fina menyukai warna biru, pink, dan ungu.

Kamar fany saja identik dengan ketiga warna itu, hampir tak ada warna pink di sana karna jika melihat warna itu ia selalu ingin mual. Sedangkan kamar Fina berwarna biru dan putih, barangnya yang berwarna pink selalu ia sembunyikan, jika tidak akan habis dibuang oleh Fany.

Lima menit lagi bel istirahat berbunyi, dan kantin sudah mulai ramai. Segelas es teh di meja nya pun sudah tinggal setengah.

"Oi! Diem-diem bae! Ngopi napa ngopi!" dua orang gadis kini ikut duduk di bangku Fany.

Satu gadis dengan rambut bergelombang yang digerai dan lesung pipi yang selalu muncul ketika ia tersenyum adalah Mela. Dan yang satunya gadis dengan rambut lurus yang di kucir kuda adalah lesha.

"Receh lo!" ucap Fany dengan kekehannya.

"Gue pikir lo gak masuk, ngapain lo gak masuk kelas?" tanya Mela.

"Dihukum. bersihin toilet." Fany kembali menyedot es nya. "Pesen makan gih, gue bakso gak pake kol."

"giliran lo kan Mel yang mesen? Cepetan gih." lesha mendorong bahu Mela pelan.

"Iya-iya. Eh btw Fan, lo bau pesing." Mela beranjak dengan jari telunjuk dan ibu jari yang mengapit hidung.

"Sialan lo!"

"Eh Fan! Itu kan kembaran lo, Fina. Kok malah dia sih yang pesen makan, lha pacarnya malah duduk manis." lesha menunjuk ke arah Fina yang tengah mengantri di warung nasi goreng.

Fany mengikuti arah telunjuk kedua, dan menemukan kembaranya yang sedang mengantri makanan.

"Biarin lah." ucap Fany acuh.

"Lo gimana sih? Itu kan kembaran lo. Lo samperin cowoknya gih! Lo labrak."

"Ck! Terus kalo gue samperin dia bakal nurut gitu? Yang ada dia ngamuk-ngamuk gak jelas karna pacarnya gue labrak."

"Ya seenggaknya lo kasih tau lah biar dia sadar. Biar gak dijadiin budak ama pacarnya."

"percuma. Karna dia tuh kalo udah soal cowok tuh jadi goblok mendadak gitu."

"Iya ya, juara olimpiade kimia juga bisa goblok kalo soal cinta."

"Heem, biarin lah nanti juga kalo udah dapet ilham juga sadar."

"Siapa yang nyari ilham? Ilhamnya keknya di kelas lagi rumpi sama geng pinky." Mela yang baru datang langsung saja ikut nimbrung, ia menaruh dua mangkok bakso.

2 wonder womenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang