Lelah berangan, merajut keinginan. Setiap detik di doa pengharapan ini hanya ada keinginan bertemu dengan Dewa.
Saat terbuka mataku, selalu melihat kearah jendela siapa tahu seorang Dewa berdiri disana... sekedar mengingat sesosok Hira yang pernah begitu mencintainya.INGATKAH...??
Keluh aku menahan perih didada. Seandainya semua angan dan keinginanku bisa menjadi nyata, berjumpa Dewa, sosok tegap, yang manis. Yang berwibawa... aku benar benar tak pernah menduga pernah bertemu dengannya dan mencinta sampai akhirnya terpisah. Kejam cinta mempermainkan rasaku padanya saat itu. Namun aku tetap mencintainya...
Hari itu entah kenapa aku ingin sekali bermain ke rumah mama, Sekedar menumpahkan isi hatiku yang terbelenggu rindu pada Dewa. Mama mengerti semua ini. Mama mengerti betapa aku mencintainya.
Sore menggantikan siang nan terik, aku berpamitan, mencium tangannya. Seakan meminta restu agar aku dipertemukan Dewa. Cinta pertamaku yang paling berkesan.
Taxi begitu cepat meluncur meninggalkan puluhan kendaraan. Hingga akhirnya aku tersasar manis ke gang tembusan."Maaf ya mbak, kelewatan nih, saya lewatkan ke gang ini ya mbak, sama kok, tembusnya nanti didepan rumah" Kata supir itu sopan, aku mengangguk memaklumi.
Tiba tiba entah kenapa berdebar dadaku seakan mengirim isyarat bahwa aku akan bertemu dengan seseorang.
Perlahan berbelok kubuka kaca jendela taxi yang kutumpangi, ada pandangan yang membuat aku tercekat...
DEWA..!!!!! Seru bathinku.
Seketika tanpa sadar kulit ari dihatiku yang membungkus bekunya hati.mengelupas perlahan, ada tatap mata yang begitu tajam memandangku, ada senyumnya membalas senyumku.
Rindu...•
•
•to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet
Romancemenceritakan kisah masa laluku, dimana aku berharap bertemu dengannya lagi dan suatu keajaiban waktu mempertemukanku dengannya walaupun itu hanya sesaat.