Part 06 (END)

4.4K 178 30
                                    

Assalamualaikum

Selamat Membaca
😊😊😊
~
~
~
~
~





Hari Sebelum Kemotherapi

     Para sahabat Ralin sudah berkumpul di ruang kamar rawat Ralin, bahkan mereka menangis histeris melihat keadaan Ralin.

" Ya Allah,  Lin,  kamu kenapa gak bilang kalo kamu sakit parah " kata Zahra sambil menangis.

" Kamu jahat, sama kita - kita,  kamu gak mau berbagi kesakitan kamu sama kami" sambung Ririn.

" Kita ini sahabat kamu,  kamu harusnya limpahin leluh kesah kamu sama kami Lin" lanjut Tania

" Ha.. Ha.. Ha..  Ya ampun kalian ini" kata Ralin sambil tertawa .

" Ih,  ini anak,  situasi lagi sedih kok kamu ketawa sih" kata Lubna dengan mata dan hidung yg memerah karena menangis.

"Kalian ini,  lucu tau gak, kayak aku bakal pergi jauh aja deh dari kalian,  udah kalian gak usah nangis,  aku kuat kok,  kan ada kalian di samping aku. " kata Ralin menenangkan.

" Ih kamu ngomong apaan sih Lin,  jangan ngomong gitu ah,  aku takut tahu gak kehilangan sahabat kayak kamu. " kata Tania.

"Yang sabar ya Lin, semoga penyakit yang ada di tubuh kamu adalah perantara dari Allah sebagai penggugur dosamu dan sebagai pengingat bahwa kita sebagai manusia patut bersyukur atas kesehatan yg telah di berikan oleh Allah . Semoga Allah angkat penyakit mu agar kamu bisa beraktifitas kembali bersama kami" doa Zahra,  dan mereka semua mangamini.

"Ralin,  kamu yg tabah ya,  terus berjuang,  kita lawan rasa sakit mu bersama - sama ya,  kami gak akan pernah ninggalin kamu,  kami akan selalu berdoa untuk kesembuhan kmu.  La tahzan inallaha ma anna.  Jangan lah bersedih, sesungguhnya Allah bersamamu. " Kata Zahra bijak.

" Masya Allah,  Zahra kamu memang cocok jadi Ustadzah,  omongan kamu itu bikin aku adem tahu gak. Bikin aku terharu nih" kata Ralin dengan air mata yang menggenang di kedua kelopak matanya

" Ingat ya Lin, pokoknya kita bakal selalu ada buat kamu,  kita kan udah janji kalo kita bakal jadi sahabat until jannah" kata Lubna

" Makasih ya teman teman,  kalian memang sahabat terbaik ku. Nanti,  kalau misalnya kalian gak nemuin aku di syurga,  cari aku ya teman - teman, bawa aku menuju Syurga Allah,   semoga kita berjodoh di syurga.  Semoga kita bisa menjadi sahabat until jannah. " kata Ralin terharu.

" InsyaAllah ya Lin,  semoga kita bisa lebih memperbaiki diri lagi dan menjadi bidadari Syurga" kata Ririn.

"Aamiin ya rabbal alaamiin" jawab mereka serentak.

Tak lama kemudian Tante Dela datang.

" Ayo Ralin,  kamu udah siap kan buat Kemoterapi nya?  Udah saatnya sekarang. " Kata Tante Dela.

'' Iya Tan InsyaAllah Ralin siap,  Ralin pamitan dulu ya tan." kata Ralin sambil tersenyum.

" Mah,  Bu Ani,  dan sahabat sahabat ku,  hari ini aku senang banget karena aku bisa dapat kasih sayang yang luar biasa dari kalian, kalau misalnya Allah sudah berkehendak, aku ikhlas,  karena di saat akhirku,  aku di kelilingi oleh orang orang yg menyayangi aku. Makasih ya mah,  Bu Yem dan sahabat-sahabat ku. " kataku.

"Sayang,  kamu pasti sembuh kok,  kamu anak yg kuat,  kamu harus sehat buat kami semua. " kata mama menenangkan.

"Kamu berjuang ya Lin,  kami di sini akan terus berdoa untuk mu" kata Zahra.

" Iya, Bu Ani akan selalu doain eneng,  biar operasi nya berjalan lancar, pokok nya kalo eneng udah sembuh, Ibu janji bakalan masakin apapun yang eneng suka deh" tawar Bu Ani.

" Sekali lagi,  makasih ya mah, bu Ani dan sahabat ku.  Aku bakalan berjuang untuk kalian semua.  Aku janji aku bakalan sembuh biar bisa kumpul lagi bareng kalian. " kata Ralin sambil mencoba tersenyum.

" Kalau begitu Ralin,  akan saya bawak ke ruang Kemoterapi,  kami pihak rumah sakit akan berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan Ralin"  kata Tante Dela.

     Ralin pun di bawa ke dalam ruang Kemoterapi. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti,  namun apa pun itu, itu adalah rencana yang sudah di tetapkan Allah.


Sudah 8 jam Mama Ralin, Bu Ani,  serta sahabat Ralin menunggu Kemoterapi Ralin berlangsung.Mereka menunggu dengan cemas.
Akhirnya setelah lama menunggu,  pintu ruangan operasi pun terbuka tante Della keluar dan segera menjumpai keluarga pasien yang menunggu.

" Puji Tuhan,  Kemoterapi yang dilakukan Ralin, berjalan dengan lancar.  Untuk sekarang, Ralin masih dalam tahap pemulihan,  jadi saya harap pihak keluarga juga memantau kesehatan Ralin. " Kata Dokter Della

"Alhamdulillah,  Ya Allah. Terimakasih ya Dela,  kalian sudah berjuang juga untuk proses operasi Ralin. " kata mama Ralin.

"Iya Sama - sama.  Ini udah menjadi janji kami sebagai dokter untuk membantu penyembuhan pasien. Dan yang kami lihat, harapan Ralin untuk sembuh itu sangat besar. Saya juga berharap semoga sel kanker yang ada di dlm tubuh Ralin segera menghilang. " kata Dokter Dela menjelaskan.

" Kalau begitu, Ralin akan kami pindahkan ke ruang perawatan. " Kata Tante Dela.

Di Ruang Perawatan

" Ya Allah Lin,  aku senang banget kamu berhasil melewati semua ujian ini" kata Tania sambil memeluk Ralin.

"Alhamdulillah,  Allah masih sayang sama kamu Lin. Kamu harus tetap bersyukur ya,  jangan lupa untuk terus berdoa. " Kata Zahra.

"Makasih ya teman - teman,  ini semua berkat kalian yang selalu mendoakan ku dan mendukung ku. " kata Ralin terharu.

" Pokoknya kamu istirahat aja ya,  jangan banyak pikiran, pokoknya kamu harus pulih secepatnya Ralin. " kata Lubna

"Betul itu,  biar kita bisa ngumpul - ngumpul bareng lagi" kata Ririn.

" Kamu sehat selalu ya nak,  mulai sekarang mama akan selalu ada di samping kamu. " kata mama Ralin

" Iya ma,  makasih ya ma,  bu Ani,  dan teman - teman,  yang sudah mendukung aku. Aku senang karena di kelilingi orang - orang yang sayang sama aku" Kata Ralin sambil tersenyum.

~~~~~

     Sahabat yang baik adalah,  sahabat yg berani menegur mu ketika kamu salah,  rajin mengajakmu dalam kebaikan,  dan mampu membimbingmu untuk dekat dengan sang Pencipta. 

     Semoga kita bisa memiliki sahabat sejati kita,  Sahabat Until Jannah.


SELESAI

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak
Terimakasih telah membaca
😊😊😊

Sahabat Until Jannah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang