Part 04

3.5K 126 5
                                    

Assalamualaikum
Selamat Membaca
😊😊😊
~
~
~
~
~



Ralin sudah ada di Rumah Sakit Adi Sucipto. Disini ada Tante Ralin yang bertugas,  Tante Ralin adalah seorang Dokter Spesialis,  dan Ralin sudah membuat janji untuk memeriksa kesehatannya.

     Ralin berjalan menuju ruangan Tantenya,  setelah sampai Ralin ingin mengetuk pintu,  namun Ralin urungkan,  entah kenapa hatinya sangat gelisah,  tapi Ralin mencoba menguatkan tekad nya,  dan Ralin pun mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Tok.. Tok.. Tok. Siang Tante,  ini aku Ralin tan" sapa Ralin saat masuk keruangannya.

"Eh,  Ralin,  selamat siang,  silahkan duduk ya Lin" kata Tante Dela sambil mempersilahkan Ralin duduk.

" Oke,  sekarang cerita kan keluhan yg kamu rasakan ke Tante ya" Kata nya lembut.

     Ralin pun menceritakan semua keluhan yg ia alami selama 4 bulan terakhir ini. Dan Tante menyarankan untuk Ralin melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Ralin pun menyetujui nya.

" Oke setelah ini hasil pemeriksaan kamu akan keluar,  mungkin memerlukan waktu sekitar 3 jam,  kamu mau pulang dulu atau menunggu di rumah sakit? " Tanya Tante Dela.

" Hmm..  Aku tunggu di sini aja deh tan,  sekalian jalan jalan aja di taman rumah sakit." kata Ralin.

" oke terserah kamu aja deh Lin" Kata Tante sambil tersenyum.

     Akhirnya setelah lama menunggu,  hasil pemeriksaan nya sudah selesai,  Tante Dela menyuruh Ralin untuk keruangannya.

     Entah mengapa Ralin melihat Tante Dela seperti gelisah.  Namun Ralin tetap mencoba tenang.

"Hmm. Begini Ralin,  ini mungkin berat buat kamu,  tapi kamu harus tahu ini,  Tante harap kamu harus tabah dan ikhlas ya Lin" kata Tante dengan pandangan sendu.

" iya tante" jawab Ralin sambil tersenyum meyakinkan dirinya sendiri.

" Dari hasil pemeriksaan,  sebenarnya kamu mengidap kanker otak,  dan sudah stadium 4, kanker nya juga sudah menjalar ke seluruh organ vital kamu " kata Tante Dela menjelaskan .

     Mendengar itu,  rasanya dunia Ralin mau runtuh,  Ralin gak sanggup lagi buat duduk,  seluruh tubuhnya lemas tak bertulang.

" Tap.. Tap.. Tapi... Apa Ralin masih bisa sembuh Tan?  " tanya Ralin dengan air mata yg menggenang di kedua kelopak mataku.

"Sebenarnya sulit,  cara satu satunya adalah dengan melakukan Kemotherapi,  tapi Kemotherapi juga punya efek samping yg membahayakan. " jelas Tante Dela.

" Aku bakalan lakuin Kemotherapi Tan,  aku mau sembuh,  aku gak mau mati di umur aku yg masih muda ini Tan,  hiks...hiks... Hiks" kata Ralin sambil menangis.

"Kamu harus sabar,  Tante bakalan lakuin segala cara buat kesembuhan kamu,  Yang kamu perlu adalah berdoa kepada Tuhan,  karena hanya dia lah yg bisa menyembuhkan,  kamu juga harus bilang tentang penyakit kamu ke mama kamu,  Tante takut mama kamu khawatir. " kata Tante Dela.

"Ak.. Aku...  Aku takut bilang ke mama Tante,  rasanya juga percuma,  mama gak pernah sayang sama aku,  dia selalu ninggalin aku" kata Ralin masih dengan air mata.

" Kamu salah Ralin,  mama kamu sangat sayang sama kamu,  setiap bertemu Tante,  dia selalu cerita tentang kamu,  dia selalu senang ketika sudah pulang dari kerja nya,   mama kamu selalu berusaha untuk bertemu dengan kamu ,tapi setiap dia pulang ke rumah kamu sudah tidur duluan. Dia juga selalu bercerita bagaimana kamu ketika kecil, kamu begitu lucu dan dia sangat menyayangi kamu. Maka dari itu jangan pernah menganggap bahwa mama kamu tidak sayang kamu, dia sangat mencintai kamu lebih dari dirinya sendiri ." kata Tante memberi penjelasan.

     Pernyataan tante membuat Ralin tersadar.

"Tante,  apa yang Tante bilang itu semua benar? " kata Ralin dengan bimbang.

"Tentu Ralin,  tidak ada satupun Ibu yang tidak menyayangi anaknya. Mama mu sangat menyayangi kamu melebihi apapun, dia memberikan kasih sayangnya buat kamu dengan cara dia sendiri." kata Tante Dela menjelaskan kepada Ralin.

" Tante makasih ya udah bukain pemikiran ku,  Ralin bakalan bilng ke mama tentang sakit Ralin,  Ralin juga bakalan minta maaf ke mama Karena selama ini Ralin selalu berpikir kalau mama gak peduli sama Ralin" kata Ralin tersadar.

" Iya memang itu sudah seharusnya kamu lakukan,  kamu harus ingat ya bahwa Tante akan selalu dukung kamu,  kamu bilang dulu ke mama kamu,  setelah itu kita ikuti proses penyembuhan kamu. Kalau bisa, kamu harus cepat menentukan kapan waktunya Kemoterapi ya,  lebih cepat lebih baik.  Dan Tante liat hasil pemeriksaan tubuh kamu normal, jadi tidak berbahaya bila dilakukan Kemoterapi dini. " kata Tante

" Baik,  tante aku bakalan bilang ke mama dulu mengenai ini. Kalo gitu aku pamit ya Tante" kataku berpamitan.

"  Iya,  hati hati dijalan ya Lin"

Ralin pun langsung pulang ke rumah.





Jangan lupa untuk meninggalkan jejak
Terimakasih telah membaca
😊😊😊


Sahabat Until Jannah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang