P r o l o g

20 1 0
                                    

Hari pertama di Kampus.

Di kamar dengan tembok berwarna pink tua itu, lamat-lamat terdengar suara sirine ambulance bersahutan-sahutan. Kacau. Suaranya persis seperti wanita yang sedang meracau.

Di kamar inilah, Panda biasa merebahkan segalanya: lelah, dan penat setelah menjalani hari. Kamar yang berada di salah satu tempat indekos di kawasan Jakarta Selatan ini  menjadi tempat ia bernaung.

Sebelumnya, Panda tinggal bersama kerabatnya di kota Bekasi, sementara Ayah beserta Ibunya memilih bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Karena jarak rumah kerabatnya itu terlampau jauh dengan lokasi kampus, akhirnya ia memutuskan mendiami salah satu tempat indekos. Bagi Panda, yang terpenting adalah lokasi tempat indekosnya harus dekat dengan kampus.

Pagi ini udara terasa sangat dingin. Dingin udara diam-diam menelusup, menembus, dan menusuk tajam tiap pori-pori kulit Panda. Setelah mendengar suara sirine yang bersumber dari ponselnya, seperti hantu dalam kubur. Seharusnya ia bangkit dari kasur. Namun Panda tak ingin seperti hantu, dia malah memilih menarik-narik selimut. Dia membiarkan dirinya larut dalam buaian kasur dan terlena oleh dekapan selimut. Pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali tidur, setelah sebelumnya mematikan alarm yang bersumber dari ponselnya. Panda melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda itu.

 Panda melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya ... kira-kira seperti sedang menonton FTV lalu tiba-tiba ada iklan berperan sebagai jeda. Panda kembali tidur selama setengah jam. Mimpi telah menimangnya pada kenyaman memejamkan mata dalam waktu yang lama. Kenyamanan yang bernama: Tidur.

Sampai saatnya Panda terbangun. Ia terperanjat mendapati

Kyaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!

Terlihat jarum jam menunjuk ke arah 7.16 sedangkan kelas akan dimulai pukul 7.30. Panda bergegas mengambil handuk serta peralatan mandi.

 Panda bergegas mengambil handuk serta peralatan mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naas! ternyata harus menunggu giliran untuk mandi. Di sana sudah terlihat tiga orang yang sudah mengantre. Tanpa pikir panjang ia berlalu meninggalkan antrian yang sudah nampak seperti antrean bensin langka. Ia kembali ke kamarnya, mengganti pakaian dan tak lupa mengambil tas. Di hari pertama kuliah Panda terpaksa tidak mandi.

Thousand IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang