Aku terluka?
Pasti.
Aku hanya manusia biasa yang juga bisa merasa rapuh untuk beberapa hal tertentu.
Mungkin, kehilanganmu adalah salah satu ketakutanku.
Namun, aku juga tidak ingin menjadi orang yang tidak tahu diri.
Aku merelakanmu pergi, sebab aku memahami bahwa bukan cinta jika datang dari paksa memaksa.
Dan kepergianmu, memaksakanku untuk kuat.
Kuat untuk dengan tega mematikan setiap kenangan yang masih berkeliaran dikepala.Namun jika pada akhirnya tuhan tidak menuliskan takdir untuk memiliki kamu, aku rela.
Hanya satu yang menjadi semoga, untuk beberapa waktu saja, tuhan menerima setiap doa ku yang atas namamu.•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Devina Kay Liza
Teen FictionDevina si gadis cantik, yg menyukai hujan, senja, dan coklat