-Ujian akhir

28 3 0
                                    

Hari ini ujian kenaikan kelas telah selesai, murid murid SMA Harapan Indah sedang melepaskan kepenatan mereka karena telah selesai memperjuangkan nilai walaupun ujian yang lain masih menanti.

"Akhirnya selesai juga ujian sekolah guee" dengan sangat antusias putri berbicara kearah devina

"Ya iya ujian sekolah lo emang udah selesai, tapi ujian hidup lo masih menanti" ucap devina dan tertawa

"Ish! Lo mah ga seneng banget dah kalo sahabat nya lagi bahagia"

"Ya lagian si lo begitu aja seneng, inget masih 2 tahun lagi kita lulus" devina hanya menjelaskan fakta, toh memang benar kan?

"Iya dev tapi kan seenggak nya bakal diliburin 2 minggu"

"Bosen gue, kelamaan"

"Yaudah deh, biar lo gabosen nanti gue nginep dirumah lo" ucap putri

"Nah git-"

Brukk

Devina terjatuh ketika menubruk seseorang didepannya, saat sedang asik berbincang dengan putri, ia tidak melihat jika didepannya ada seseorang yang sedang berbincang juga

"Aww!" Devina meringis kesakitan

"Akh, Heh kalo jalan liat liat dong!, asal nubruk orang sembarangan aja" ujar seseorang yang tertubruk oleh devina tidak terima

"Iya maaf" ucap devina sambil membersihkan tangannya yang kotor akibat menubruk seseorang

"Maaf? Heh devina, gara gara lo ya tangan gua jadi kotor kaya gini!" Bentak seseorang itu karena tidak terima jika tangan nya kotor

"Maafin gue, gue ga sengaja"

Putri segera membantu dan membangunkan devina untuk berdiri, sementara cecil membantu rizka.

"Eh rizka, maafin devina kali, lagi pula sahabat gue kan ga sengaja dan dia juga udah minta maaf sama lo, tangan lo kotor juga cuma sedikit doang kan?" bela putri, putri tidak terima jika sahabatnya dibentak

Yaa seseorang yang ditubruk devina tadi adalah rizka, cewe cantik yang songong dan suka membuat onar di SMA Harapan Indah.

"Ish dasar! Awas aja lo ya!" Ancam rizka

Setelah rizka pergi ada lima cowo most wanted yang menghampiri devina dan putri dengan berlari kecil

"Lo kenapa dev?" Tanya adit khawatir

"Gua gapapa dit"

"Lo diapain sama rizka?" Tanya ghifary

"Gua ga di apa apain kok, ini juga salah gue, tadi gue ga sengaja nabrak rizka pas dia lagi ngomong sama cecil, jadinya gua sama rizka jatoh deh" ucap devina

"Iya, tapi tadi devina udah minta maaf sama si rizka, tapi dia kaya ga terima gitu. Gua yakin si dia bakal bales dendam sama yang lebih kejam" jelas putri

"Kalo lu di apa apain sama rizka, lawan aja jangan takut"

"Iya dit"

"Kalo lu ga berani sama rizka teriak aja panggil nama gue, gue pasti dateng kok, nanti babang nanda yang belain dedev" ucap ananda

"Eh jangan mau dev sama si nandot, sama aa eja aja minta tolong nya" ya reza memang begitu anak nya suka bercanda

"Pada kenapa si lu pada? Devina juga pasti gabakal mau lah minta tolong sama lu berdua, muka kaya idung kudanil aja sok sok an mau jadi pahlawan devina" ucap malvino, namun hanya dibalas tawa saja oleh devina, putri, dan adit. Sementara ananda dan reza mendengus sebal

Kemana ghifary? Ya ghifary ada disamping mereka tapi ia sibuk dengan ponsel nya, ntahlah sepertinya ghifary sudah tergila gila oleh ponsel yang sedang ia pegang saat ini dan mungkin sepertinya ia akan berpacaran dengan ponselnya itu

"Yaudah ayo dev pulang" ajak adit pada devina, balas devina dengan anggukan

"Beneran lo dev pulang sama adit?" Tanya putri penasaran

"Iya put, semalem adit udah bilang sama gue, lo pulang dijemput pak joko atau sama siapa?"

"Iya gue dijemput sama pak joko"

"Eh put, lu pulang sama gue aja, jok belakang gue nganggur" ucap malvino

"Tuh put di ajakin, udah mau aja" ucap devina

Tanpa bertele tele putri segera mengangguk "Em, yaudah deh". Dan mengetikkan pesan kepada pak joko agar tidak usah menjemputnya

"Anak orang tu vin, jangan lu apa apain" ucap adit

"Santai bre, gue bakal jagain putri selamat sampai tujuan" jawab malvino

"Yaudah hati hati neng put, jaga jarak aman sama pinokio!" Ucap ananda dengan tertawa

"Awas lo vin sahabat gua diturunin di tengah jalan!" Ancam devina

"Siyap!"

"Gue balik duluan ya" ucap malvino

"Gua juga balik" ucap ghifary

"Gidah sono pari, lu ya sekalinya ngomong langsung pergi, temen siapa si lu" kesal reza

Ananda hanya bergeleng kepala melihat temannya sangat susah membuka suara

"Yaudah hati hati lu pada" ucap yang lainnya, dan mereka mengambil motornya masing masing.

•••

Maaf ya lama update, baru sempet soalnya hihi

Devina Kay LizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang