BTL Part 5

33 4 0
                                    

-

-

-

---Author POV---

     Anin dan Aisyah berjalan gontai ke dalam rumah Aisyah,kejadian hari ini di sekolah sangat menguras semangatnya.Walaupun,yang dikatakan Naina itu benar tapi setidaknya ia tidak perlu membocorkan itu semua di hadapan orang-orang.
     Mereka masuk dan menemukan ibunya Anin sedang menangis,merekapun segera menghampirinya....
    "Ibu ada apa?Kenapa menangis?!".Tanya Anin
    "Anin,bagaimana ini..!satu-satunya usaha yang ibu punya terbakar!"

Deg...

     "Ke..kenapa bisa terbakar?"
     "Orang itu... Orang itu sengaja membakarnya Nin,sekarang dengan apalagi ibu mencari uang?"
     "Ibu...dia siapa..? "
     "Dia...ibu tirimu hikss...dia menyuruh orang lain untuk membakarnya."
     "Apa?ini gk bisa dibiarin lagi,setelah semua dia ambil sekarang apa?"Ucapku murka.
     "Jangan sayang...kalau kita kembali membalas ini semua gak akan berakhir."Ucap ibu memelukku dan akupun mulai memikirkan perkataanya.
     "Kenapa ini semua harus terjadi pada kita...hiksss..!bagaimana dengan kamu,hidup kamu,sekolah kamu,bagaimana... Ya allah kenapa? Hikss... "
     "Bu Sarah sudah,mungkin itu memang sudah takdir,semoga kejadian ini ada hikmahnya."Umi Aisyah ikut menenangkan.
     "Nin gak papa ya!ada aku kita cari jalan keluarnya sama-sama,kita berdoa semoga Allah mempermudahnya."Ucap Aisyah sambil memelukku.
     "Sudah sekarang Anin dan bu Sarah jangan terlalu banyak fikiran,Anin ganti baju sayang terus sholat sama Aisyah,bu sarah juga harus tetap kuat demi Anin,kalian harus saling menguatkan,Ayo sekarang bu sarah,Anin juga Aisyah bersih-bersih.Umi mau Ajak bu Sarah sama Anak-anak pengajian!Mau?"
     "Iya bu saya ikut,saya rasa ikut kajian bisa menenangkan hati dan fikiran saya."
     Merekapun akhirnya memutuskan untuk melupakan sejenak permasalahan yang tengah dihadapi.

🌿🌿🌿

Anin berdiri di hadapan cermin dan sedikit mengangkat ujung bibirnya.

Ya... Dia harus kuat demi ibunya.

"Hahh..."helaan napas keluar dari bibir mungilnya.Ia sudah memutuskan bahwa sekarang ia akan mulai merubah sedikit hidupnya.Berencana mencari pekerjaan paruh waktu,sekolah dan membahagiakan ibunya.

"Semangat anin!"Tekadnya dalam hati.

Anin berjalan keluar dari kamar dan disana terlihat Aisyah,uminya Aisyah dan ibunya sedang duduk.

"Ayo Anin sudah siap!"sambil menunjukkan senyum terbaiknya.

"Nah gitu dong nin,harus banyak senyum supaya gak cepet tua."kekeh Aisyah."iya syah iya aku senyum nih!"balas anin sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Sudah-sudah Ayo nanti kita telat."Umi Aisyah menengahi.Merekapun berangkat ke kajian yang ada di masjid dipusat kota.

Diperjalanan semuanya hanya diam sampai ketika mobil terhenti tepat di lampu merah dan tanpa siapapun sadari anin melihat pemandangan yang sangat menyayat hatinya,iya!disana di pelataran sebuah rumah sakit ada dua orang manusia berbeda jenis kelamin dengan si lelaki yang sedang mengusap perut istri tercintanya,siapa lagi kalau bukan ayahnya dan wanita yang baru dinikahinya.

Dalam hatinya kini anin mulai bertanya-tanya.Apakah dulu saat ia ada dalam kandungan ibunya ayahnya selalu mengusap perut ibunya dengan sayang?Apakah dulu ayahnya selalu memanjakan ibunya ketika tengah mengandungnya?Apa...Apa ayahnya selalu mencium perut ibunya?

Better Sweet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang