Auristela terpaksa tidak masuk kuliah hari ini. Ia menghabiskan waktu di kamarnya yang super mewah layaknya sebuah kamar milik seorang putri kerajaan, meski sudah tidak terlalu pagi. Dan pagi ini adalah pagi yang paling menakutkan bagi seluruh penghuni kediaman Atmadiraja terutama Auristela yang baru saja mendapatkan ancaman mengerikan. Sekeliling rumahnya dijaga ketat beberapa personel polisi dan penjaga pribadi rumah. Hari ini pun katanya ia akan kedatangan seorang personal bodyguard dari London, Inggris.
"Darling, kemarilah!" Raja menjulurkan tangan pada putrinya yang terbaring di tempat tidur.
"Morning Dad."
"Morning, darling."
"What?" Auris mengernyit.
"Kamu sudah bisa kuliah besok."
"Sure?" Auris merangkul lengan Daddy-nya.
"Yeah! Bodyguard kamu sudah datang, sayang."
"My bodyguard?"
"Eh-he."
"Aku percaya pilihan Daddy."
Menuruni tangga yang berliku.
"Sangat bisa dipercaya dan diandalkan untuk menjaga putri kesayangan Dad, kamu kenal Om Krisna seperti apa, tentu dia tidak akan sembarangan memilih. Dan... dia juga keponakan Om Krisna."
"Oh, ya."
Sambil terus merangkul lengan Atmadiraja, Daddy-nya, Auristela berjalan menuruni tangga. Di tengah tangga pandangannya sudah menemukan seorang pria yang sangat tepat jika digambarkan sebagai pangeran dari negri dongeng. Dia berdiri dengan gagahnya menunggu ditemani segelas kopi dan kue kecil. Oh, saat ini dia berbalik dan sudah menemukan sosok Tuan Putri yang akan ia jaga sepanjang waktu. Dia, Damian sang bodyguard, meletakkan gelas kopi di meja, kemudian dengan kaki gagahnya ia maju beberapa langkah menghampiri Nona-nya. Mereka saling tatap dari jarak yang belum dekat, hingga semakin dekat.
Aku sudah terbangun dari tidur, tapi mimpi indah ini justru baru datang,batin Auris.
"Darling, ini Damian Danovan, dia berasal dari London. Personal bodyguard yang akan menjagamu sepanjang waktu. Jangan khawatir, dia sangat terlatih. Dia juga sebagai pemilik dari pusat pelatihan dan penyewaan personal bodyguard yang juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk tindak kejahatan, Danovan Club Of Bodyguard. Di sana mereka dilatih layaknya prajurit yang menjaga negara, juga dilatih tanggung jawab dan kejujuran." Raja menjelaskan.
"Wow, itu sangat bagus." Kenapa aku berharap pada situasi perkenalan yang berbeda, semacam perjodohan gitu. Damn! Oh, Damian. "Hhai, Damian, senang bertemu denganmu." Auris sedikit malu-malu menjulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.
"Sama-sama Nona, saya lebih senang bertemu dengan Anda." Menyambut tangan itu dengan hangat.
Hanya memberi senyum segaris lalu hilang entah ke mana. Apa mereka juga dilatih untuk nggak senyum? Batin Auris, mendadak menghapus senyumnya karena sedikit kesal.
"Jadi, kamu sangat lancar berbahasa?"
"Yah, Ibu saya wanita Indonesia asli."
"Oh, okey." Auris tersenyum manis sekali untuk hari sepagi ini.
"Baiklah. Cukup perkenalannya. Sayang, kamu mandi dulu. Daddy juga mau bicarakan semua prosedur yang harus Daddy terapkan dalam kontrak kerja sama ini."
"Iya, Daddy," jawab Auris singkat, merasa sedikit berat karena harus meninggalkan calon bodyguard-nya.
"Mommy kemarilah, kita harus bicara!" Raja memanggil istrinya yang sedang menyiapkan sarapan dibantu oleh dua orang pelayan.
"Pagi Mom!" sapa Auris yang melewatinya.
"Pagi sayang," balas Freya sambil mencium putrinya. "Jangan khawatir semua akan baik-baik saja," putrinya mengangguk kemuadian berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya.
"Yeah, semua akan baik-baik--aku tahu, Mom!" balas Auris, sambil lalu. Oh, jawaban apa ini Auristela, seperti baik dalam arti yang lain.
Auristela bergegas untuk mandi sementara kedua orang tuanya berbicara masalah kontrak kerja sama dengan personal bodyguard itu secara serius. Untuk sekelas Atmadiraja dan Freya yang sangat menyayangi buah hati mereka melebihi apa pun akan ada banyak aturan dan prosedur yang harus dipatuhi. Masalah pembayaran tidak perlu khawatir, sebab keselamatan sang putri sangatlah tidak ternilai dengan apa pun bagi mereka.
"Kamu jangan pernah jauh dari putriku. Boleh pegang tangannya kalau memang mendesak. Di luar itu, jangan berani sentuh putriku sedikit pun. Dan kamu juga stay di balkon kamarnya. Jangan biarkan dia berada di balkon. Kunci kamu yang pegang. Dan yang terpenting, di luar rumah, jangan sampai jauh darinya. Saat di kampus, jaga dia di depan pintu kelas. Bila perlu di dalam kelas. Kamu juga harus terus berkomunikasi dengan penjaga lainnya di rumah. Aku akan sering meneleponmu jadi kamu harus standby." Atmadiraja, memberikan kata-kata peringatan kepada Damian, bodyguard yang akan menjaga putrinya dimanapun.
"Dan satu lagi, jangan makan di tempat umum. Saat makan di kantin kampus pun kamu harus benar-benar memastikan makanan itu dari tangan penjualnya, baru kamu berikan pada Auris." Kali ini Freya yang bicara, juga penuh dengan peringatan yang tak ingin sesuatu apa pun menimpa putri kesayangannya.
"Baik Pak, Bu, saya terima tugas ini sepenuhnya. Saya mengerti semua prosedur yang harus saya lakukan dan tindakan apa yang harus saya lakukan. Saya berjanji akan profesional. Keselamatan Nona Auristela ada di tangan saya, Pak, Bu." Dia, Damian, mengeluarkan suara dan kata-kata yang sangat meyakinkan bagi siapa pun yang mendengarnya.
"Bagus. Aku percayakan putriku sepenuhnya kepada kamu, Damian. Untuk hari ini dia masih tetap di rumah. Dan besok, kamu sudah harus menemaninya pergi kuliah dan kemanapun. Damian, keponakan Krisna. Aku percaya padamu." Raja berkata dengan menatap yakin kepada mata Damian. Damian membalas dengan tatapan janji dan tanggung jawab yang ia terima dan akan selalu ia genggam kuat meski pun nyawa sebagai taruhan.
Raja benar-benar melupakan jika dia keponakan Krisna itu artinya dia adalah anak dari adiknya. Tapi Krisna punya dua adik. Jelasnya Raja sudah benar-benar melupakan masalalunya setelah hidup bersama Freya, terlebih setelah ada Auristela di tengah bahagia mereka. Tepatnya, Raja tidak lagi memikirkan segala kisah masa lalunya setelah ia bahagia bersama keluarga tercinta.
🔪🔫
Baca✔
Vote✔
Komen✔Terimakasih 😊
Salam... 🙏Dian April
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard Of Auristela
عاطفية"Nona?" "Say my name, please!" -- Dia datang. Dan hidupku berubah. Setiap kali dia berusaha melindungiku--ingin dia membawaku kemana pun. "Damian kau tahu, tatapanmu membuatku meminta, say you love me." "Auristela, hanya ada satu bintang emas di ant...