Why Should I ?

Awal yang baru

Semenjak Orangtua Reta resmi berpisah, Reta tinggal bersama Ayahnya.
Reta sangat bersyukur punya Ayah yang sangat baik.
Ayah yang selalu merangkul saat Reta terpuruk, hingga menuntunnya bangkit untuk semangat menjalani hidup lagi.

Pagi yang cerah, Reta memulai aktivitas dengan suasana hati yang baru.
Berangkat kesekolah diantar Ayah tercinta, memang memberikan kesan tersendiri dihati.

"Terimakasih Tuhan, hidup ini banyak liku tapi Engkau kirimkan Ayah terbaik untuk menopang langkahku." ujar batin Reta.

Sesampainya disekolah pun Reta terlihat ceria, menyapa hari dengan penuh semangat. Belajar disekolah dengan tekun, dan bercanda bersama teman-temannya, hingga tidak ada lagi kesedihan yang tampak diraut wajah cantiknya.

*** saat bel masuk bunyi

"Hey Ret, kamu kelihatan happy sekali hari ini." sapa Gina teman sebangku nya.
"ini adalah awal yang baru dalam hidupku, aku harus mengawali nya dengan happy." jawab Reta dengan senyum tipis.

Banyak sekali teman-teman yang bilang aku ini berubah, but i am happy setidaknya mereka tidak tahu bahwa aku menutupi keadaan pahit yang menimpaku beberapa waktu lalu.

"Aku bisa malu berat, kalo temen-temen sampai tahu kalo aku ini sekarang anak broken home, entah kata apa yang akan mereka keluarkan untuk mengejekku." ujar batin Reta.

Reta belajar dengan tenang, memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
Mencoba mengerjakan soal-soal dengan penuh semangat.
Hingga dia mendapatkan nilai A pertama kali untuk pelajaran matematika.
Reta sangat senang dengan usaha dan semangat barunya yang tidak sia-sia.

*** bel pulang berbunyi

Ayah Reta sudah tampak menunggu didepan gerbang sekolah.
Reta langsung berlari ke Ayah nya.

"Yah, matematika Reta dapat nilai A tadi."

"Wahh, anak Ayah pintar sekali. Ayah bangga nak sama kamu. Teruslah seperti ini nak, menjadi gadis kecil Ayah yang pandai." ujar Ayah Reta.

"Iya Yah, Reta janji akan selalu membanggakan Ayah dan tidak akan membuat Ayah kecewa." jawab Reta.