BAB.06🍁

21 4 0
                                    

"Varel.... Sini nak, kita udah mau berangkat." ucap seorang wanita paruh baya memanggil Varel. "Ya udah, Arel pergi dulu ya Eysa, jaga diri baik baik." ucap Varel sambil berjalan menjauh dan melambaikan tangan.

"Eysa, Arel kangen banget sama Eysa." ucap Varel memecah lamunan Keysa. Keysa yang mendengar itu langsung terkejut. "Ini Arel-nya Eysa?!" ucap Keysa tak percaya. Varel hanya mengangguk dan membisikkan sesuatu pada Keysa. "Aku sudah menepati janjiku Princess Keysa." ucap Varel lirih. Keysa yang terharupun menitihkan air mata kebahagiaan nya. Varel melepaskan pelukannya kepada Keysa. "Keysa masih nyimpen kalung nya kan?" ucap Varel sambil tersenyum. Keysa mengangguk saja, sambil menunjukkan kalung yang di pakai nya.

Varelpun menghampus air mata yang tersisa. Varel melepaskan pelukannya pada Keysa dan mengecup kening Keysa agak lama.

Cup...

Keysa yang di perlakukan seperti itu memejamkan mata menikmati sensasi seperti ada kupu kupu yang berterbangan di dalam perutnya. Varel menyudahi kecupannya. Keysapun membalas namun dia di pipi Varel.

Cup...
Cup...

Varel tersenyum dan seketika dia mengingat saat saat dimana dirinya pergi meninggalkan Keysa, dan seketika itu pula dia merasa bersalah. "Maafin Arel ya, Eysa?" ucap Varel lembut sambil mengelus pipi Keysa yang halus. Keysa mengangguk. "Arel gak salah apa apa kok." ucap Keysa sambil tersenyum.

Mereka menghabiskan waktu bersama, hingga jam menunjukkan pukul 18.05, dan merekapun memutuskan untuk pulang. Saat di perjalanan, "Arel kapan kapan main ke rumah Eysa mau?" tanya Keysa yang sedang di bonceng oleh Varel. "Mau dong, kapan ya? Kalau lusa gimana?" jawab Varel antusias sambil bertanya. "Boleh, emang kalo besok kenapa? Varel gak bisa?" tanya Keysa lagi. "Besok aku ada latihan basket." beri tahu Varel pada Keysa. "Yaaah, padahal Keysa maunya besok loh, tapi gapapa deh, yang penting Varel main ke rumah Keysa. Eh iya, rumah Keysa sekarang jadi sepi loh, semenjak gak ada Varel dan Keysa jadi gak punya temen." cerita Keysa dan seketika raut wajah nya berubah menjadi sedih.
"Dan dulu, Keysa pernah di kata katain, pas Keysa mau temenan sama mereka, kaya gini, 'kamu itu gak pantes temenan sama kita, kita itu punya orang tua, kalo kamu mah apaan orang tua aja gak ada.' gitu Arel, dan semenjak kejadian itu, Eysa gak pernah keluar rumah." ucap Keysa lesu.

Ya, memang dari kecil orang tua Keysa tidak pernah mengurus Keysa, dan sedari kecil Keysa slalu di jaga dengan maid maid yang sudah di tugaskan oleh orangnya. Dan semenjak itu, dia memiliki tetangga baru yang tidak lain adalah Varel. Dan semenjak Varel pergi dia tidak memiliki teman.

Karna terlalu asik melamun, dia tidak sadar kalau sudah sampai du depan rumahnya. "Eysa? Kamu gak mau turun?" tanya Varel yang membuat lamunan Keysa buyar seketika. "Eh, udah sampai ya? Ya udah, makasih ya Arel. Mau mampir dulu?" tawar Keysa sbil tersenyum. "Enggak deh, udah malem kapan kapan aja." tolak Varel halus sambil membalas senyuman Keysa."Ya udah, hati hati ya di jalan." pesan Keysa sambil melambaikan tangannya. Varel mengangguk dan menjalankan motornya. Di rasa motor Varel sudah menjauh dia segera menepukkan tangannya, dan seketika gerbang besar berwarna hitam itupun terbuka dengan otomatis. Canggih bukan? Memang rumah Keysa itu di penuhi dengan alat alat canggih, tapi dia slalu merasa kesepian.

Back to topic

Keysa segera masuk dan di sambut dengan para bodyguard yang menjaga rumahnya sekaligus yang menjaga dirinya. Saat sudah sampai depan rumahnya, pintu itu langsung di bukakan dengan bodyguard yang menjaga di depan pintu. Saat pintu sudah terbuka sempurna, dia di sambut dengan kepala pelayan dan berentet pertanyaan yang di berikan dengan kepala pelayan tersebut yang sudah menjaganya sejak kecil dan dia sudah menganggapnya sebagai orang tuanya sendiri. "Nona, kau dari mana saja? Aku cemas menunggumu, kau tau itu? Oh sungguh, kalau sampai tuan besar tau dia akan sangat marah jika kau belum pulang saat lebih dari jam 5 sore." ucap sang kepala pelayan yang bernama,Fanya tersebut. Keysa tersenyum dan membalas pertanyaan sekaligus pernyataan tersebut. "Memang apa peduli mereka denganku bi? Sejak kecil saja aku tidak pernah melihat muka mereka langsung, slalu melihatnya dari foto." ucap Keysa tersenyum kecut, dan langsung berlalu. Tidak sopan? Memang, namun dia sudah terlalu kecewa dengan orang tua nya.

                   🎬🎬🎬🎬🎬🎬

BERSAMBUNG.......

SORRY YA GUYS AND GW SIBUK JADI SORRY YA SEKALI LAGI.
JAN LUPA VOTE YA DAN TOLONG KASIH TAU KALAU ADA YANG KURANG.

ADA YANG PENASARAN GAK SAMA NAMA GW?! PASTI PENASARAN KAN?! OKOK PANGGIL AJA GW RAIN KARNA GW SUKA HUJAN. OKE SAMPAI KETEMU KAPAN KAPAN LAGI YAAAA!!! JAN KANGEN SAMA RAIN, OK?! YA UDAH BYEEEEE

DUKA SEDALAM CINTA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang