BAB.04🍁

18 4 0
                                    

AUTHOR POV

Karena Varel teringat dirinya sudah ada janji dengan Keysa, setelah guru mata pelajaran terakhir nya keluar, Varel segera berjalan keluar kelas menuju kelas Keysa. Sesampainya di depan kelas Keysa, pintunya masih tertutup itu tandanya, kelas Keysa belum usai. Akhirnya, Varel menunggu Keysa di depan kelas Keysa sambil memainkan handphone nya.

Karena Varel terlalu asik mainkan handphone nya, dia tidak sadar ternyata di depan nya sudah ada Keysa. "Ekhm..." deheman itu membuat Varel tersadar dan mendoakan kepalanya. "Eh, lo udah keluar?" kata Varel refleks, fan menjadi gugup. Menurut Keysa itu adalah pertanyaan yang sangat bodoh. "Makanya, kalo main handphone itu jangan serius serius banget, apa lagi kalo lagi jalan ketabrak orang atau malah ketabrak mobil baru tau, nanti kan keluarga kamu juga yang ribet." cerocos Keysa panjang + lebar. 'Si Keysa kenapa jadi cerewet gini kayak emak emak.' batin Varel bingung. "Eh, ya udah maaf lagian mana gw tau lo udah keluar." balas Varel meminta maaf. "Iya, ya udah ayo katanya mau beliin Keysa ice cream, ayo!" ajak Keysa semangat. "Ayo!" Varelpun menarik tangan Keysa lembut dan menariknya ke parkiran sekolah.

Sesampainya di parkiran sekolah, Varel mencari keberadaan motor ninja hitamnya yang terparkir rapih. Mereka pun berjalan menghampiri motor ninja Varel. "Gak pake helm gapapa kan?" tanya Varel pada Keysa setelah menaiki motornya.
"Iya." balas Keysa singkat. Setelah mendap jawaban Varel memakai helm full face nya, dan menyuruh Keysa naik. Tampaknya Keysa agak kesusahan, Varel yang peka langsung mengulurkan tangannya berniat membantu

Author : Ciaaah peka, biasanya kagak pakaan tuh.

Varel : Ah, thor mah aneh pekan salah, kagak pekaan juga salah, lelah hayati thor, sakit hati ini.

Author : Alay😒

Back to topik. Keysa yang mengerti langsung membalas uluran tangan Varel dan berusaha menaiki motor besar itu dan, berhasil."Makasih." ucap Keysa sambil tersenyum. Varel hanya mengangguk. Varel membuka kaca helm nya dan menengok ke belakang tepatnya ke arah Keysa. "Pegangan dong." pinta Varel, Keysa mengangguk dan memegang tas yang dikenakan Varel. "Iiih, bukan gitu, gini." beritahu Varel dan menarik tangan Keysa untuk memeluknya dari belakang. Keysa menarik tangan nya karna tidak mau. "Ihhh enggak ah, malu." ucap Keysa yang pipinya sudah memerah. "Gak papa, kalo gak mau gak bakal jalan nih." ancam Varel dan pada akhirnya Keysa mengalah karna tidak mau acara makan ice cream nya tak jadi hanya karena hal sepele. "Nih, puas?!" ucap Keysa kesal sambil memeluk Varel. "Nah, gitu kek kan kita bisa berangkat cepet, atau jangan jangan lo sengaja ya biar bisa lama lama sama gw? Hayo ngaku." ucap Varel menggoda.
"Ih, udah buruan jalan, kalo gini muli kapan makan ice cream nya?!" ujar Keysa kesal. Varel hanya terkekeh dan melajukan motornya.

Sesampainya di depan toko ice cream, Keysa langsung turun dan hampir terjatuh kalau saja tidak tangan Keysa tidak di pegang dengan Varel. "Hati hati atuh neng, semangat amat." ucap Varel sambil menoel hidung mancung Keysa. Keysa hanya nyengir dan meminta maaf. Varelpun turun dan menggandeng tangan Keysa masuk ke dalam toko. Sesampainya di depan tempat pemesanan, Keysa langsung mengutarakan apa keinginan nya.
"Aku pesen yang rasa vanilla green tea yang ukuran sedang ya." ucap Keysa bersemangat. "Saya chocolate vanilla yang ukuran biasa." ucap Varel. "Baik saya ulangi vanilla green tea ukuran sedang, dan chocolate vanilla yang ukuran biasa. Ada lagi?" ualng sang pelayan sekaligus bertanya. "Tidak." balas Varel datar. "Ok, mohon tunggu dan silahkan mencari tempat." ucap sang pelayan. Varel menarik tangan Keysa dan memilih tempat duduk yang dekat dengan kaca besar yang menyuguhkan keramaian kota Jakarta.

Mereka menunggu pesan sambil bercanda ria. "Oh iya Key, gw boleh minta id line  lo gak?" tanya Varel tiba tiba. "Ehm.... Boleh gak ya?" ucap Keysa sambil mrngetuk ngetukkan jari telunjuknya berlagak sedang berfikir. "Boleh lah ya ya ya yaaaaa?" minta Varel dengan puppy eyes nya yang mana membuat Keysa ketawa terbahak sampai membuat perut Keysa sakit. "Bhahahahaha muka-hahahaha kamu-hahahaha lucu-hahahahaha." ucap Keysa terbata karna sambil tertawa. Varel yang melihat itu tersenyum, dan berlagak merajuk. "Iiihhh, Eysa mah gitu sama Arel, jahat."

Deg

'Nama itu..... Arel, masa iya. Kalau iya Key kangen banget sama Arel.' pikir Keysa yang langsung memberhentikan tawanya.
"Arel." ucap Keysa lemah. Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya. Keysa langsung mendongak, ternyata yang menepuk pundaknya adalah Varel. "Key, lo kenapa?" tanya Varel bingung. "Eh, enggak. Tadi kamu manggil aku apa?" tanya Keysa. "Eysa, emang kenapa?" tanya Varel, lagi. "Ehm... Itu panggilan aku sama teman kecil aku." beri tahu Keysa. "Hah?! Kok bisa sama ya? Aku juga manggil teman kecil aku gitu dan dia manggil aku...."ucapan Varel terpotong."Arel!" potong Keysa cepat. "Ah iya, kebetulan banget ya bisa sama." ucap Varel antusias. Mereka kembali bercanda ria, namun Keysa kurang fokus, dia mengingat masa kecilnya saat pertama kali bertemu Arelnya.

Flashback on**

Saat ini, Keysa kecil sedang bermain sendiri di sebuah taman. Dia sedang bermain barbienya, tiba tiba ada bola yang mengenai salah satu barbie nya hingga membuat barbie nya kotor, Keysa yang melihat itu marah. "Iiiih, ini bolanya siapa sih, kan barbie aku jadi kotor." ucap Keysa kecil kesal.

Tiba tiba ada anak kecil lelaki menghampiri Keysa. "Eh, maaf ya aku gak sengaja, barbie kamu jadi kotor." ucap anak lelaki itu meminta maaf. "Ehm... Gapapa deh, kamu juga gak sengaja ini. Aku maafin kok." ucap Keysa kecil sambil tersenyum. "Nama kamu siapa?" tanya lelaki kecil itu. "Nama aku Keysa. Kalo nama kamu siapa?" tanya Keysa sambil mengulurkan tangan. "Nama aku Varel." balas Varel membalas uluran tangan Keysa. "Aku manggil kamu Arel aja ya." ucap Keysa kecil sumringah. "Iya, kalo aku manggil kamu Eysa, ok?" ucap Arel. "Iya, kamu mau kan jadi tem-"

Lamunan Keysa buyar seketika saat ada yang menepuk pundaknya
"Key, lo gapapa?" tanya Varel kawatir. "Eh, i-iya gapapa." ucap Keysa sambil tersenyum. "Oh, ya udah di makan dong ice cream nya, nanti meleleh loh." ucap Varel. Karna keasikan melamun, Keysa jadi tidak sadar ternyata pesanannya sudah datang. "Ah, iya makasih ya, udah ngingetin." ucap Keysa tersenyum dan memakan ice cream nya kembali.

                   🌸🌸🌸🌸🌸

BERSAMBUNG.....

MAAF YA JARANG UP, LAGI SIBUK NIH DAN MAAF KALO BANYAK TYPO.

DUKA SEDALAM CINTA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang