Eps. 5

84 7 0
                                    

"Kau dengarkan, saat pria itu brtriak dan mngtakn dia tdk akan menuruti permintaan ku yang ada di dlm surat itu" jelas seoyun dengan raut wajah yang murung

"Y aku mendengarnya.. Hmm aku mengrti mksd mu. Jadi kau takut tidak bisa ke duniamu yg sesungguhnya ya?"

"Itu salah satunya, tp yang lebih ku takutkan soal kehidupan nya dan juga boyband nya. Dia itu orang yang sangat keras kepala, dan dia juga org yang gigih. Saat dia memutuskan sesuatu maka dia tidak akan mengubahnya walau apa pun yang terjadi, dan aku tidak ingin dia seperti itu. Saat ini boyband nya sedang naik daun, akan sangat kecewa seluruh fansnya kalo dia memutuskan untuk berhenti berkarir. Huh, Kau tau aku sangat mencintainya, mngkin saat ini dia sangat membenci ku karna kesalahan ku sebelum meninggal. Jadi, aku ingin memperbaiki kesalahan ku ini. Dan hanya dengan bantuan mu aku bisa memperbaikinya.." seoyun membalikkan wajah nya dan menatap ke arah maria dengan penuh harap

"Hmmm, sejujurnya aku ingin membantu mu... Tapi aku sangat takut, tidak mudah merubah sifat atau keputusan seseorang. Apalagi dalam keadaan terluka sperti kekasih mu itu."

"Ohh ayolah bantu aku, ku mohon...."

"Baiklah aku akan membantumu... Tapi tidak sekarang"

"Lalu kapan?"

"Tunggu setahun lagi"

"Setahun... Kau becanda... Bisa jadi selama setahun itu dia mengundurkan diri dari boybandnya"

"Tapi, memang sperti itu prosedurnya. Kau ini baru mninggal seoyun. Dan syarat membantu hantu itu kematian nya harus setahun dulu."

"Huwaaaa... Kalau begini aku harus apa jika dia keluar dari bangtan..." rengek seoyun bingung memikirkan cara agar jimin tetap di bangtan

"Jika dia keluar kita tinggal mnyuruhnya untuk kembali saja.. Mudahkan"

"Cihh kau ini bisa-bisanya berfikir semudah itu"

"Sudah lah sudah, menunggu tidak akan terasa ko. Sembari menunggu kau jangan terlalu sering datang pada ku... Karna aku harus belajar untuk kenaikkan kelas"

"Iya-iya aku hanya akan ke tempatnya untuk memantau"

"Bagus... Hoaaamm Sana pergi aku ngantuk mau tidur"

"Ahh iya siapa namamu?"

"Maria... Maria isabel"

"Baiklah aku akan datang saat hal penting saja. Dan setelah setahun kamu harus membantu ku.. Byebye"

Seoyun pun pergi meninggalkan rumah maria, sedangkan maria memilih tidur disofa sembari menunggu ibunya pulang.

Pov Jimin

Jimin sudah kembali dari danau. Sekarang dia sedang berada di kamarnya, mata nya membengkak. Badan nya lesu dan lemas. Terlihat di depan lemarinya jas yang akan dia kenakan untuk pernikahannya itu.
Wajah jimin pun berubah sedih melihat kemeja dan jas itu, jimin langsung mengambil gunting dengan penuh rasa kesal di hatinya. Di guntingnya jas itu hingga tidak ada yang tersisa, sesekali jimin berteriak sangat keras untuk melampiaskan amarhnya.
Amarah, air mata, rasa sakit, kecewa, dan menyesal itu yang di rasakan oleh jimin saat ini. Lagi dan lagi jimin menangis histeris dan tidak bisa di tahan olehnya.

"Jimin-ah hentikkan"

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang menghampiri jimin dan memeluknya.
Wanita itu juga ikut menangis melihat anaknya yang merasa terluka atas kematian seoyun.

"Eomma,,, knp ini terjadi padaku. Aku sangat mencintai seoyun eomma... Aku sangat menyayanginya.. Bahkan saat dia meninggal, aku sama sekali tidak ada kesempatan berbicara padanya. Mengapa tuhan tidak adil padaku eomma? Mengapa?..."tangis jimin terisak isak meratapi nasib nya

배신(Penghianatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang