Setelah satu bulan memikirkan tentang hal ini, Yongguk akhirnya memutuskan untuk pergi ke daerah pinggiran kota Seoul.
Dengan tampilan yang sangat kasual, kaos putih polos, celana training dan slip on adidas kesayangannya, Yongguk dengan percaya diri memasukki sebuah toko hewan.
Sebelumnya ia memang sudah pernah kesini beberapa kali. Hanya untuk melihat seekor anjing poodle berwarna coklat.
"Tigger!" ia menyapa dengan mengetuk-ngetuk kandang putih kecil milik si anjing.
Bahkan ia sudah memberinya nama. Tigger.
Tigger berlari kesana kemari di dalam kandangnya yang kecil. Ia nampak senang bisa melihat Yongguk mendatanginya kembali.
"Ada yang bisa aku bantu?" sapa seorang pegawai dengan ramah.
"Ah, kau lagi. Ingin menyapa Tigger ya?" bahkan pegawai disini saja sudah hafal dengan kebiasaan Yongguk. Mereka bahkan tahu kalau Yongguk memanggil anjing mereka dengan sebutan Tigger.
Yongguk membersihkan tenggorokannya sebelum ia berbicara, "Aku sudah memutuskan akan membawa Tigger pulang bersamaku"
"Kau sudah memutuskan ya?"
"Aku akan membawanya pulang bersamaku hari ini. Aku juga akan membeli kandang serta makanan untuknya. Aku minta tolong untuk di siapkan"
Seorang Yongguk tidak pernah seyakin dan selantang ini dalam membeli sesuatu.
Tidak, Tigger bukanlah sesuatu yang biasa. Ia sangat spesial di mata Yongguk.
"Kau sudah yakin?" tanya pegawai itu kembali.
"Apa aku terlihat kurang yakin? Aku ingin Tigger ikut bersamaku"
Berlebihan sekali orang ini, mungkin itulah yang ada di pikiran pegawai toko tersebut. Ini kan hanya anjing, bukan hak asuh anak. Tetapi walaupun begitu, ia juga ikut senang karena akhirnya ada juga yang mau menjemput Tigger pulang kerumah baru.
Tigger merupakan anjing poodle di toko itu. Sebenarnya dulu ia mempunyai ibu dan dua saudara, sebelum mereka semua di adopsi oleh orang yang berbeda-beda.
Sebelum Yongguk sering mengunjunginya, Tigger terlihat begitu kesepian. Ia jarang sekali bersuara dan selalu terlihat sendirian, tidak mau berbaur dengan anjing-anjing lain.
"Baiklah kalau begitu, akan aku siapkan semua untukmu"
Begitu semua telah siap, Yongguk membawa Tigger pulang bersamanya. Ia tidak sabar untuk menunjukkan tempat tinggal baru untuk Tigger.
Yongguk melepaskan Tigger begitu mereka sampai di apartemen pribadi milik Yongguk. Apartemen yang begitu sepi, hanya Yongguk saja yang tinggal disitu.
Tigger berlari kesana kemari merayakan kebebasannya. Sesekali ia menggonggong kearah Yongguk seakan berterima kasih karena telah membawanya ke tempat tinggal baru.
Yongguk tersenyum senang karena akhirnya ada yang akan menyambutnya ketika ia pulang. Selama ini, semangatnya mulai padam ketika ia merasakan kesepian dalam hidupnya. Ia hanya akan tidur, bangun, kerja dan kemudian pulang untuk memutar kembali siklus kehidupannya yang membosankan.
Walaupun Yongguk mempunyai banyak penggemar setia di luar sana, tetapi tidak ada yang mengetahui kalau ia sudah merasa semakin bosan dan kesepian dengan kehidupannya yang ia rasa hanya untuk memuaskan kebahagiaan semata para penggemar yang selalu melontarkan kata-kata puitis yang sama setiap harinya.
Yongguk hanya menginginkan seorang teman yang tulus, yang selalu menghiburnya kapanpun ia merasa kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside.
FanfictionMenceritakan tentang sisi gelap kehidupan pribadi para member B.A.P