Youngjae Ver.

10 0 0
                                    

Youngjae menatap layar ponselnya ponselnya agak lama. Tombol 'deactive' yang sedari tadi ia pandangi rasanya ingin buru-buru ia klik saja.

Kolom notifikasi terus saja menampilkan pemberitahuan.

"X liked your post"

"Y commented on your post"

"Z tagged you a photo"

Youngjae semakin yakin untuk menekan tombol yang dari tadi ia pandangi.

"Kenapa notifikasiku tidak bisa berhenti" gumamnya.

"X commented on your post"

Karena tidak tahan, ia memutuskan untuk membuka kolom notifikasi. Kebanyakan dari itu adalah komen post di postingan terbarunya beberapa hari lalu.

"Kamu sangat underrated"

"Daehyun sudah sangat bagus di B.A.P. Tanpa adanya kamu, grup itu sudah sempurna"

"Ada apa dengan suaramu? Mengapa begitu fals di dengar? Apa kau masih niat latihan?"

Youngjae semakin benci saja membaca kolom komentar yang ditinggalkan oleh pembenci-pembenci yang tidak tahu apa-apa tentang dirinya.

"Cih, kalau aku membalasnya, mereka pasti akan makin menjadi-jadi" pikirnya.

"Kalau begitu aku akan menutup akunku. Aku sudah sangat tertekan dengan semua komentar jahat ini"

Youngjae kembali menuju halaman deactive account. Sampai sebuah pemberitahuan muncul kembali. Dengan kesal ia menekan kembali kolom notifikasi.

"Aku merindukanmu"

"Youngjae, aku mencintaimu. Kamu telah merubah pandanganku tentang kehidupan ini. Kamu adalah salah satu alasan aku tetap hidup"

Ia terus men-scroll kolom komentar di beberapa postingannya. Dan menemukan tidak semua komentar jahat yang tertuju untuknya. Namun banyak juga komentar-komentar dari para penggemarnya di seluruh dunia.

Youngjae merasa lebih baik saat ia membaca komentar-komentar itu. Walaupun dari luar ia terlihat cuek dan tidak peduli, namun siapa sangka kalau jauh di dalam dirinya, justru Youngjae merupakan orang paling sensitif yang ada di grupnya.

Membaca satu atau dua komentar jahat untuknya itu sudah cukup membuat mentalnya turun.

Satu-satunya yang membuat ia kuat adalah cinta dari para penggemarnya.

Ia kemudian mengunci dan menjauhkan ponselnya. Iapun menuju ke laptop kesayangannya dan mulai memainkan games yang sejak tadi pagi ia tinggalkan.

Darkside.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang