Himchan Ver.

21 1 0
                                    

Himchan mengendarai mobilnya sejauh mungkin. Ia melaju tanpa arah, ia hanya ingin pergi sebentar untuk menjernihkan pikirannya.

Sepanjang perjalanan, musik yang ia mainkan lewat radio terasa seperti tidak terdengar sama sekali. Pikirannya terus saja memutar tentang skandal yang ia miliki saat ini.

Banyak dari penggemarnya yang mulai pergi meninggalkan dirinya tanpa menunggu jelas pernyataan resmi terkait skandal. Mereka semua seolah menutup telinga dan tidak mau lagi mendengar pembelaan apapun darinya walaupun tidak semua yang diberitakan media adalah benar.

Himchan melajukan mobilnya lebih kencang dari sebelumnya seketika pikirannya memutar tentang kejadian malam itu.

Kalau saja ia menolak ajakan temannya untuk berlibur dengan beberapa wanita asing di cottage pribadi temannya, namanya pasti masih bersih sampai sekarang. Grup yang sudah ia jalani selama 6 tahun, pasti tidak akan mendapat hujatan seperti sekarang ini.

Yang lebih membuatnya sedih adalah, member-member lain yang tidak tahu apa-apa juga harus terkena hujat karena hal yang ia lakukan.

"Apakah aku salah?" tanyanya dalam hati.

Himchan selalu mempertanyakan hal itu berkali-kali dalam hati.

"Apakah aku salah kalau aku mendekati seorang wanita?"

"Apakah aku pantas?"

Bayangannya kabur, perasaan bersalah itu mulai berhasil memakan diri Himchan hampir seutuhnya. Kalau saja truk di sebelahnya tidak membunyikan klakson, mungkin Himchan akan menabrak mini sedan di depannya yang hanya berjarak beberapa meter dari mobilnya.

Ia menurunkan kecepatan laju mobilnya dan memilih untuk keluar dari jalan besar itu.

Ia berhenti di sebuah mini market di-- entah dimana nama daerah ini. Ia hanya ingin pergi jauh.

Dengan memakai topi yang hampir menutupi setengah wajahnya, Himchan memasuki mini market tersebut dan membeli sekaleng soda juga dua bungkus sandwich yang dihangatkan oleh petugas kasir. Beruntung tidak ada yang mengenalinya disitu.

Himchan memakan jajanannya diatas kap mobil putih sport miliknya. Masih dengan pikiran yang sama, ia mengunyah sandwich itu lahap-lahap.

"Apakah aku salah?"

"Aku juga ingin merasakan cinta dari seorang kekasih seperti orang-orang pada umumnya"

"Apakah aku salah?"

Darkside.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang