"Aku tidak mengenalnya."
.
.
.Soobin melihat raut wajah Yeonjun yang kecewa, sama seperti saat di kantin. Satu detik. Dua detik. Tiga detik.
Raut wajah Yeonjun kembali memperlihatkan senyum manisnya, yang membuat Soobin tidak pernah bisa melepas pandangan dari Yeonjun bila sudah melihatnya.
"Eomma aku pulang", Jisung melangkah masuk dengan belanjaan berisi telur di tangannya. "Eoh? Kenapa semua orang berkumpul disini? Yeonjun hyung, sekali lagi maafkan aku", Jisung membungkukan badannya.
"Ne, tidak masalah Jisung. Terimakasih karena telah membeli belanjaan hyung kembali", Yeonjun mengusap rambut Jisung dengan lembut. "Kalau, begitu aku pamit pulang dulu eommonim, hyung."
"Mr. Kim akan mengantarmu pulang. Kapan-kapan mampirlah kesini untuk menemui eommonim, ne?"
"Baiklah eommonim. Terimakasih banyak atas makanannya, masakan eommonim sangat enak."
"Biar aku saja yang mengantar, ayo Jun", Minhyun mengambil barang belanjaannya dan keluar dari rumah.
"Ah tidak usah hyung biar aku saja", Yeonjun berlari mengejar Minhyun meninggalkan tiga orang yang melihatnya daritadi, tidak terkecuali dengan pria tinggi yang memperhatikan dengan tajam interaksi kedua orang itu.
"Eomma, apa eomma tahu apa hubungan Yeonjun dan Minhyun hyung ?", tanya Soobin kepada ibunya.
Ibu dari ketiga anak itu mengetahui kalau sebenarnya Soobin merupakan kakak tingkat Yeonjun. Ia juga tahu kalau kedua pria itu saling menyukai dari sorotan mata mereka. Dengan sedikit senyuman, ia menjawab pertanyaan anak keduanya itu.
"Mantan kekasih.. Mungkin ?"
~
Sudah seminggu ini, Minhyun datang ke kampus Yeonjun. Bukan maksud Minhyun untuk menemui Yeonjun, hanya saja ia memang sedang mempunyai proyek perusahaan dengan kampus itu.
Yeonjun membantu menemani Minhyun yang belum hafal dengan lokasi kampusnya yang sangat luas itu.
Seminggu ini Yeonjun dan Minhyun mengenang masa lalunya. Jauh sebelum Wooseok menjadi tetangganya, Minhyun lah yang selalu melindungi Yeonjun dari kenakalan teman-temannya.
Memiliki wajah yang menggemaskan dan tubuh yang mungil membuat banyak orang senang membuatnya cemberut, karena ekspresi itulah yang membuat orang-orang ingin memilikinya.
"Jun, apa kau tidak mengingat Soobin ?"
"Soobin sunbae ? Aku ingat kok. Tidak ada yang tidak mengenal sunbae disini, hyung. Ia sangat populer."
"Bukan. Bukan itu maksudku. Kasihan Soobin."
"Wae? Apa aku pernah bertemu dengan Soobin sunbae sebelumnya ?"
"Aku tau kau sangat pintar, Jun. Tapi itu hanya berlaku di pelajaran saja ya ternyata. Hahahaha ternyata ingatanmu tidak sepanjang itu huh? Hyung bersyukur kau tidak melupakan hyung."
"Ya ! Bagaimana aku bisa melupakan hyung yang sangat kusayangi ini !", Yeonjun mengerucutkan bibirnya sambil berkacak pinggang.
"Lalu bagaimana dengan Soobin ? Apa kau sudah tidak menyayanginya lagi ?"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae. || BinJun / SooJun
RomanceKakak tingkat yang dingin tidak membuat seorang Yeonjun menyerah dalam meraih cintanya. Soobin // Yeonjun ! bahasa baku BXB