Menjadi janda kedua kalinya, membuat Miranda berjuang buat sang putra. Walau keluarga tak pernah meninggalkannya, Miranda tak pernah mengantungkan kehidupannya dan putranya pada keluarga na.
Tampa sepengetahuan Miranda, dia selalu dilindungi oleh sang adik ipar. Malik sebenarnya memiliki adik tiri lain dari sang papa. Dan sang adik ipar begitu memgidolakan Miranda dengan jiwa sosialnya selalu membantu tampa pamrih.
Dulu, saat sang adik ipar pernah tersesat saat liburan ke tempat Malik. Dia yang tak bisa berbahasa indonesia, hanya bisa menangis tampa bisa meminta tolong pada orang lain.
Beruntung dia bertemu dengan Miranda dan adiknya. Miranda dengan tenangnya membantu Michell buat kembali ke rumah Malik. Sejak itu Michell selalu ingin kembali bertemu dengan Miranda. Ketika pemakaman sang kakak, dia kembali bertemu dengan Miranda.
Awalnya hanya ingin menjaga sang kakak ipar yang sedang mengandung tinggal sendiri. Lama kelamaan ada rasa ingin selalu melindungi itu berubah menjadi ingin memiliki dan mencintai.
Dia selalu mengantar dan memjemput Miranda kalau bertugas di rumah sakit. Dia selalu beralasan kalau dia dulu diminta sang kakak buat menjaga Miranda.
Dulu saat Michell mulai bekerja di Jerman, dia tak pernah berjumpa dengan Miranda. Michell yang sibuk kuliah dan berkerja di kantor sang mama hanya sering berjumpa sang kakak tampa tahu siapa sang kakak ipar.