Setelah meninggal sang kakak, Michell mulai menjaga Miranda.
Ketika kandungan Miranda memasuki 8 minggu, Michell cemas karena tak mendapat kabar. Día mencoba menelpon Miranda dan rumah sakit tapi, tak ada balasan. Pihak rumah sakit malah mengatakan Miranda minta izin gak masuk kerja.
Michell yang tak bisa berkosentrasi dalam bekerja karena memikirkan Miranda yang tak mengangkat telpon darinya, segaja menemui Miranda di apartemen.
Ketika sampai di apartemen Miranda, día mendapati Miranda yang pingsan. Michell yang khawatir, segera membawa Miranda ke rumah sakit. Menurut dokter yang memeriksa Miranda, día kekurangan cairan. Setelah seminggu dirawat di rumah sakit, Miranda segera dibawa Michell ke apartemennya.
Awalnya Miranda tak mau tinggal bersama Michell karena takut merepotkan Michell. Dengan ancaman akan memberitahu keluarga Miranda yang ada di Indonesia kalau Miranda pernah pingsan sendiri di apartemennya, Miranda terpaksa tinggal di apartemen Michell.
Selama tinggal di apartemen Michell, Miranda selalu menjaga jarak dengan Michell karena merasa ada yang salah dengan perasaannya pada Michell. Día selalu ingin diperhatikan oleh Michell, tadi karena gengsi dan harga dirinya día malah bersikap ketus pada Michell.
Pada bulan ke-4 kehamilannya, Miranda tak bisa tidur malam hari. Día selalu resah ingin tidur disamping Michell. Setiap malam día selalu menyelinap ke kamar Michell demi bisa tidur. Ketika rasa kantuknya mulai datang día akan kembali ke kamarnya buat tidur.
Tampa Miranda sadar, Setiap día masuk ke kamar Michell, Michell belum sepenuhnya tidur. Día dapat memperhatikan miranda dalam diam. Michell selalu ingin menahan Miranda buat tidur disamping día Tampa harus kembali ke kamar.
Kadang kala, dengan pura-pura tidur nyenyak Michell menarik Miranda buat berbaring disampingnya sambil mengelus kehamilan Miranda.
Bayi didalam kandungan Miranda merasa tenang bila Michell mengelusnya. Día tak akan membuat Miranda susah tidur lagi karena sudah mendapatkan elusan kasih sayang sang paman.