Kubuka mata ku, langit langit kamar adalah pemandangan yang pertama kali ku lihat. Ku rasakan perih nya luka lebam di pipi dan tangan ku. Aku meringis kesakitan saat ku sentuh luka baru itu.
Aku berdiri dari lantai ku lihat sekeliling. Mengingat ini sudah pagi atau belum. Karena tidak ada jendela yang yang memancarkan cahaya. Semua jendela di tutupi koran dari luar oleh wanita itu. Jendela sudah terkunci dari luar.Aku berjalan menuju meja besar di sudut ruangan. Ku naiki meja tersebut untuk mengintip dunia dari celah ventilasi. Hari masih fajar dan rasa udara nya sangat segar.
Aku harap aku bisa keluar
Pikir ku.
Setelah mengintip,aku duduk di meja. Mengusap muka dengan udara
Menghembus kan nafas dengan kasar.
Hari baru telah tiba.Lalu, penderitaan apa lagi yang akan ku terima hari ini?
Cklek cklek ngeeeek.
Ku dengar suara pintu di buka
Terpampang sosok wanita dengan wajah garang. Ia melihat ku dengan tatapan tajam.aku yakin dia akan memerintahku."Grace! Sedang apa kamu!? Jangan duduk di meja itu! Nanti kalau jebol apa kamu punya uang untuk mengganti?! "
Teriak wanita itu.Aku hanya diam dan turun dari meja. Aku berjalan menuju wanita itu dan siap menerima hukuman pertama hari ini.
"Bersihkan kamar mandi cepat! Disana banyak lumut nya! Aku harus berangkat bekerja, kau harus cepat! Atau ku pukul nanti! "
Aku ketakutan mendengar ancaman tersebut. Aku berjalan cepat menuju kamar mandi. Menyusuri koridor rumah besar itu.Aku sudah sampai di kamar mandi
Di setiap sudut ku lihat banyak lumut.Ck! Pemalas sekali dia
Batin ku
Aku mulai membersihkan kamar mandi. Dari sudut yang paling sempit hingga sisi yang lebar.
Aku membersihkannya dengan alur mundur. Aku tak memperhatikan jalan ku. Hingga akhirnya terpeleset lumut di dekat bak.
Seharusnya kepala ku menatap ujung bak. Tapi ada seseorang yang menyelamatkan ku. Bukan, dia bukan seseorang."aduh, "
Aku meng-aduh kemudian berbalik memastikan siapa sebenarnya yang menopang tubuh ku.Aku sempat terkejut saat melihat wanita di balik tubuhku.
Setahuku tidak ada seorang pun yang mengikuti atau menemaniku kemari. Aku melihatnya bingung.Wanita itu Manis, berambut lurus sebahu, kupikir dia bukan dari ras yang sama dengan ku, dia memiliki ras Asiatic mongoloid, bertubuh tinggi nan ramping, pupil matanya berwarna abu abu. Kulitnya putih pucat. Ia mengenakan baju berwana pink peach. Dia tersenyum kepada ku. Aku hanya membalas senyuman nya.
"hai, aku Yevana Eillish."
Dia mengulur kan tangannya kearahku. Aku tak tahu menahu siapa dia. Aku berpikir sejenak, untuk mengingat masa kecilku, mungkin kami pernah bertemu.
Aku melamun memikirkan itu. Rupa ku seperti orang bodoh saat itu. Aku sedikit menganga."Hahahahaha, jangan bingung. Mau bagaimanapun kau tidak akan mengingatku. Karena kita tidak pernah bertemu sebelumnya. "
Ia tertawa, membuyarkan lamunanku. Aku bersalaman dengannya.
Bagaimana dia bisa tau aku sedang melamun mencoba mengingat nya.
Batinku.Tangannya terasa sangat dingin. Seperti orang mati saja.
"A-aku Grace Smyth, salam kenal..siapa kamu?Dari mana kamu datang? "
Jawabku terbata. Kemudian langsung bertanya tanya.
dia tersenyum, dia hendak menjawab."aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu. Tapi sebelumnya aku ingin kita berteman. Apakah boleh? "
Tanya nya.
Wan- maksudku orang asing itu ingin berteman denganku, bahkan aku tidak mengenalnya. Kenal namun hanya sebatas tahu namanya.Namun egoku berhasil menang.
Aku hanya meng-iya kan tawaran pertemanan nya demi mendapatkan jawaban atas pertanyaan ku tadi."iya boleh, sekarang jawab pertanyaan ku."
Seruku."Baiklah terima kasih, jadi aku ini bukan man-"
"GRACE! "

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Fiksi RemajaIni Aku. seorang gadis 12 tahun yang rindu cahaya. orang tuaku pergi entah kemana. aku rindu mereka juga. bersama dingin nya udara kekejaman. di asuh wanita iblis yang tak sayang padaku. dia bilang aku tidak diinginkan. dan aku pantas mendapat p...