One

118K 3.9K 46
                                    

Pintu belakang Rolls Royce Phantom hitam keluaran terbaru itu terbuka. Seorang lelaki berpenampilan menakjubkan dengan ekpresi dingin nampak menjejakkan kakinya di atas jalanan dan menuruni kendaraannya.

Albert Darrance Legger sang CEO Viano Retail langsung memasuki gedung Viano Corp dengan langkah tegap dan pandangan lurus ke depan, seperti biasa. Ia sama sekali tidak memperdulikan tatapan penuh kekaguman dari para kaum hawa yang sedang beruntung bisa berpapasan dengan dirinya.

Albert sekali lagi memandangi arloji yang melingkar di tangan kirinya ketika sudah berdiri di depan lift. Lelaki itu hendak memastikan jika ia tidak akan terlambat menghadiri rapat besar Viano Corp yang sebentar lagi akan dimulai.

Pintu lift khusus petinggi Viano Corp akhirnya terbuka, membuat Albert kembali mendongak dan melangkah memasuki tabung itu. Setelah menekan tombol angka 42, lantai dimana ruangannya berada, pintu lift dengan perlahan bergerak menutup.

Namun, ketika jarak diantara kedua pintu itu sudah tinggal sepersekian inci, sebuah tangan menahannya.

Albert menaikkan sebelah alisnya penasaran. Ia kemudian menunggu pintu lift kembali terbuka dan menampilkan siapa pemilik tangan itu.

Seorang wanita dengan napas yang terengah-engah langsung memasuki lift. Dirinya yang baru saja dipekerjakan hari ini, sama sekali tidak mengetahui jika lift yang baru saja ia masuki adalah lift khusus para petinggi perusahaan.

Wanita itu adalah Varischa. Ia nampak terburu-buru sambil membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan akibat berlari tadi. Dan karena hal itu, Varischa sama sekali tidak memperhatikan langkahnya. Kedua kakinya tiba-tiba menyilang dan membuat wanita itu terjatuh.

Seketika itu juga, Albert dengan spontan memundurkan tubuhnya. Punggungnya kini menempel pada dinding lift sambil memandang datar wanita yang dengan beraninya ikut memasuki lift khusus ini.

Varischa terdengar mengaduh dan merutuki nasib sial yang menimpa dirinya pada hari pertama ia bekerja. Wanita itu kemudian mendongakkan kepalanya dan memberengut sebal kepada pria yang hanya memandangnya tidak peduli.

Dengan perlahan, Varischa bangkit berdiri dan kini ia menghadapkan tubuhnya ke arah depan. Jemarinya kemudian menekan tombol angka 35, lantai tempat ia bekerja.

Lift itu bergerak cepat dan dalam hitungan menit sudah membawa dua orang penumpangnya berada di lantai 35.

"Lain kali, kalau ada orang terjatuh di depan Anda, tolonglah dia. Jangan hanya menatap datar dan tidak peduli seperti yang Anda lakukan tadi." ucap Varischa tepat sebelum dirinya melangkah keluar dari tabung besi itu.

Pintu lift kembali tertutup. Di dalamnya, Albert kini tengah menyeringai tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Wanita tadi menasehatiku ? Yang benar saja.

----------

Varischa bersama dengan beberapa karyawan HRD baru yang lain kini sedang berkeliling mengitari kantor tempat dimana mereka bekerja. Yuda, selaku karyawan senior HRD lah yang mengantarkan para juniornya berkeliling serta mengenalkan beberapa karyawan senior yang lain.

Setelah selesai, para karyawan baru diarahkan menuju ruang rapat guna diberikan pengarahan singkat mengenai job desc yang akan mereka kerjakan. Satu minggu awal, digunakan sebagai masa pengenalan bagi mereka. Jadi, dalam jangka waktu itu, mereka akan didampingi para senior dalam pengerjaan pekerjaan mereka.

Saat jam makan siang tiba, para karyawan baru digiring kembali oleh Yuda menuju kafetaria kantor yang berada di lantai 25.

Viano Corp menyediakan tiga kafetaria bagi seluruh karyawannya yang berjumlah ratusan. Yang pertama ada di lantai dua, yang kedua di lantai sepuluh, dan terakhir di lantai dua puluh lima. Sebenarnya masih ada satu lagi yaitu di lantai 40. Tapi itu adalah kafetaria khusus bagi para petinggi, didesain serupa restauran berbintang lima.

At the Drop of a Hat - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang