Chapter 6

7.2K 728 112
                                    



"Damn!Apa dia benar-benar menerima pertunangan itu tanpa perlawanan?"

"Tenang,Camz. Kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Jennie. Aku yakin dia tidak akanmeninggalkan Lisa begitu saja."

"Tidak, akutidak berburuk sangka kepada Jennie, jika itu maksudmu. Aku hanya tidak habispikir kenapa semuanya terjadi tanpa sepengetahuannya. Tidak mungkin keduaorangtuanya merencanakan pertunangan itu tanpa membicarakannya dulu dengananaknya. Bagaimana menurutmu, Lice?"

Lisa memijit-mijit pelipisnya. Ia sedangmembicarakan malam pertunangan kemarin dengan kedua sahabatnya. Quinn danCamila terang saja terkejut.

"Entahlah. Aku benar-benar merasa sangat sialsaat ini. Kalian tahu, aku sangat bahagia ketika kami berada di Thailand. Keluargakusangat menyukai Jennie. Sejujurnya aku tidak berharap secara berlebihan akanditerima oleh keluarganya di sini. Karena tidak ada di antara mereka yang tahutentang hubungan kami. Setidaknya jika hubungan kami dilarang, aku bisa membawaJennie pergi bersamaku. Tapi pertunangan yang tiba-tiba ini sungguh membuatkutak berkutik. I'm hopeless."

Terdengar Camila menghela napasnya. Akantetapi Quinn angkat bicara.

"Don'tbe a coward. Lalisa yang kukenal tidak pernah menyerah. Jika kau benar-benarmencintainya, kenapa kau harus kehilangan harapanmu, idiot. Kau sangat ahlidengan wanita, jadi kurasa tak perlu lagi mengajarimu. Tapi sekedar saran saja,kau harus membawanya pergi dari sana. Dan jika dia juga mencintaimu, dia tidakakan berpikir dua kali untuk ikut bersamamu."

Lisa tersenyum.

"Kaliansangat serasi bersama. Kalian mencintai satu sama lain, aku bisa melihatnya.Apa kau bisa membayangkan hidupmu tanpa Jennie? Jika kau bisa, lebih baik kaupulang ke London saat ini juga dan jangan temui Jennie lagi," tambah Quinn.

"No way.Well, tidak ada yang akanmenghalangiku untuk membawanya pergi," ujar Lisa yang rasa percaya dirinyamulai kembali.

"Bebrave!" timpal Camila. "Orang yangseharusnya menikah dengan Jennie adalah kau, Lalisa Manoban. So, go and claimyour girl!"

Lisa tidak dapat menyembunyikan senyumannya."Okay. I have to go."

"Wait,Lice!" cegah Quinn. "Bolehkah akumemberimu saran lainnya?"

"Hmm, oke."

"Kaubilang kakak-kakaknya bersikap baik padamu karena kau telah menyelamatkanKyungsan. Kau harus mengambil hati mereka. Aku tahu kau adalah ahlinya."

Lisa tertawa kecil. Ya, saran yang cukupbagus.

"Okay,thanks. Aku akan mengabari kalian lagi. Wish me luck!"

Lisa POV

Sejak pagi Jennie pergi menemani ibunyakeluar rumah, untuk bertemu dengan beberapa teman. Aku mengizinkannya meskipuntampaknya ia sangat malas untuk pergi. Aku memberinya satu ciuman manis sebelummeyakinkannya lagi kalau aku akan baik-baik saja di rumah sampai ia pulang. Laluia berjanji akan pulang sebelum makan malam dan menghabiskan waktu denganku.Berdua saja.

Aku ingin membawanya keluar. Mungkin membawaKyungsan bersama kami adalah ide yang bagus.

Dan oleh sebab itu aku ingin membujuk Yoonauntuk mengizinkannya.

Aku mencari Yoona di setiap ruangan di rumahyang sangat besar itu. Bahkan aku tidak melihat Jisoo, Joohyun atau Taehyungsepanjang hari ini. Mereka sibuk sekali atau aku yang tidak bisa menemukanmereka di rumah sebesar ini?

If I Ain't Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang