Ray Armando Dirgantar

6 1 0
                                    

"Ra, nanti pulang sekolah temenin gue ya".

"Kenapa?"

"Biasalah."

"Lo emang gak pernah berubah ya."

Ray tidak menanggapi  Diera lagi. Dia melanjutkan memainkan ponsel pintarnya.

Biar kalian tau, Ray itu orang nya memang seperti itu. Kalo ada masalah dia pasti akan mengajak orang yang dipercayainya untuk menghilangkan rasa jengkelnya. Dia selalu terbuka pada Diera. Entah itu masalah keluarga ,sekolah atau tim basketnya.

--00000--

Keheningan. Itulah gambaran situasi mobil yang Ray bawa. Diera tidak berani membuka mulutnya. Kalo seperti ini Ray susah diajak ngomong. Dia lagi sensitif.

Tak ada percakapan di dalam mobil. Sampai Diera sudah tidak tahan lagi. Pertanyaan yang ingin ia lontarkan kepada Ray.

"Ray Lo itu kenapa sih. Keluarga Lo lagi. Udahlah Ray jangan masukin ke hati. Setiap orang tua pasti punya alasan melakukan hal hal seperti itu. Mungkin bel-"

"Tapi gak gitu juga Ra. Gue gak suka liat nyokap gue digitukan."
Potong Ray sebelum Diera selesai bicara. Kata katanya penuh dengan penekanan semuanya.

"Gue kan cuman kasih saran, kok Lo malah ngegas sih."

"Sorry Ra, kebawa emosi gue."

"Hmm, serah Lo lah."

Setelah itu suasana kembali hening. Ray kembali fokus ke jalanan. Dan Diera mulai membuka sosial medianya.

15 menit berlalu begitu saja.

Diera merasakan mobil yg dikendarai oleh Ray berhenti. Dia melihat ke samping kanannya. Nihil.
Sepertinya sang pemilik mobil sudah keluar lebih dulu. Diera membuka pintu mobil dan mencari sosok Ray disekitarnya.

Benar saja. Begitu keluar dari mobil, mata Diera langsung menangkup sosok seorang laki-laki yang sedang duduk di tanah.

Yang tak lain dan tak bukan adalah Ray.

"Udah bosen gue kemari terus Ray."
Ucapku sambil duduk tepat di sebelah Ray.

Ray masih diam diposisinya sambil melemparkan batu yang ada didekatnya dengan tatapan kosong.
Tak ada tanggapan darinya.

"Ok. Gue memang gak bisa bayangin kekmana kalo gue jadi Lo. Tapi Lo gak boleh kekgini terus Ray. Lo harus rubah sikap Lo yang satu ini. Lo gak mau kan dibilang anak yang durhaka kepada orang tua?"

Diera diam sejenak. Lalu melanjutkan kembali perkataannya.

"Mungkin dibalik itu semua Bokap Lo merencanakan sesuatu. Coba Lo jangan langsung nething . Udah capek gue ngomong gini seratus kali sama Lo. Tapi gak pernah berubah juga. Mau Sampek kapan Lo kayak gini Ray. Sampek kapan? Coba tanyak ke diri Lo sekarang bener gak apa yang Lo lakui-"

"Sekarang gue tanya ke Lo Ra. Lo masih yakin dia mau balik? Masih tetep nyari dia? Lo gak mau gitu buka hati Lo ke orang lain yang lebih ngertiin Lo dari pada dia? Masih ngarep? Gak capek apa kekgini terus?"
Sela Ray.

Jlebb!!!

"Anjir. Sakit. Nusuk banget. Sumpah ni orang segitu amatnya ya."
Batin ku.

Padahal Diera sudah bilang sama Ray jangan pernah ungkit-ungkit ini ketika dia diluar kendali. Tapi sudah terlanjur. Ya, walaupun Diera masih gak terima. Mau digimanaiin lagi coba?

" Gimana? Gak enak kan? Privasi Lo, urusan Lo  di bahas. Kekgitulah yang lagi gue rasakan sekarang Ra. Memang betul yang Lo bilang semua. Tapi maaf. Mungkin kali ini ego gue yang menang. Dan gue kalah atas diri gue sendiri."

Hening kembali. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jiwa mereka memang disitu tapi pikiran mereka telah melanglang buana ntah kemana.

"Udah mau sore. Ayo pulang. Atau Lo mau nginep disini Sampek besok pagi."
Ajak Ray.

Baru kali ini Diera tidak bisa membuat mood Ray kembali. Ntah faktor apa yang membuatnya seperti ini.

Diera beranjak bangkit dari tempat duduknya menuju mobil. Sepertinya Ray sudah berada didalam. Dia tidak mau membuat Ray lebih buruk lagi.

Susana di mobil kembali senyap. Tak ada yang berbicara satu pun.

Hingga tak terasa sudah berada di depan rumah Diera.

"Makasih atas waktunya."
Ucap Ray sebelum aku turun dari mobil.

Aku hanya mengangguk. Tanda terima kasih kembali.

Dari dalam mobil Ray memastikanku masuk kedalam rumah. Lalu pergi meninggalkan rumah Diera.

A/n: kok agak gaje gitu ya ceritanya... Soalnya buatnya pas mau tidur, Jadi ya begini sedikit berantakan :) Sorry🙏🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak. Karena VoMent itu Gratis. Gratis. Gratis.

Sekedar informasi aja tp klk memang menurut kalian tidak berguna  silahkan SKIP ➡➡aja :)

I Will Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang