12.

2.5K 460 106
                                    

Johnny menyisir poninya ke belakang dengan jari - jarinya, ia semakin merasa sakit kepala akan info - info yang ia dapatkan dari Yuta.

"Jadi si Taeyong itu, yang waktu sama Jaehyun..."

"Iya" potong Yuta ketika Johnny belum sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Terus motifnya dia kaya gini apaan jir?"

"Bisa jadi motif taplak, motif selimut, bantal"

"Elah Yut gue serius anje-------ng"

Yuta cuma berhaha hehe ria.

Taeyong pulang ke rumah pas banget Jeno baru bangun tidur, ia langsung menggendong Jeno dan membawanya ke ruang tv sambil membawa sebotol dot susu berisikan asi yang udah dia sedot tadi pagi.

Sedangkan di ruang tv yang asal mulanya Yuta dan Johnny lagi selonjoran netflix and chill gitu pas Taeyong dateng mereka langsung pada duduk rapi.

Mereka berdua langsung pada ngeliatin Taeyong yang lagi nyusuin Jeno. Karena sadar diliatin Taeyong langsung diem dan ngeliat ke arah Johnny dan Yuta.

"Ada apa?" Tanya Taeyong.

Yuta langsung menggelengkan kepala, tapi berbeda dengan Johnny yang malah cengengesan.

"Jaenudin mirip bapaknya pasti ya Yong? Soalnya ga mirip lo hehehhe"

Taeyong langsung diem.

Yuta pas denger malah pengen ngeanjing - anjingin Johnny, plis dong sompralnya bisa disimpen sampe besok g sih batin Yuta kesal.

---

"Chitt, lo cuti praktek dulu bisa ga sih hari ini?" Tanya Winwin pada sambungan telfon ketika ia baru saja beres kelas.

"Duh.. kok lo ngomongnya dadakan? Gue praktek sore sih, tapi kalo gue mau izin, gue harus ngomong dari kemaren biar ada dokter pengganti"

"Please dong, Chitt. Ini urgent temenin gue...."

Chitta menghembuskan nafasnya pelan ketika mendengar Winwin merengek seperti itu.

"Ok Win, lo mau gue temenin kemana?"

"Nah gitu dong, ini gue sebentar lagi jalan yah jemput lo, lo dirumah kan Chitt?"

"Iya Win, ati - ati dijalan lo, kalo nyebrang pegangan"

---

"Are you playing detective????" Ucap Chitta dengan nada tinggi ketika ia dan Winwin sedang berada di sebuah café.

"Sst! Nanti kalo ada cowo tinggi, putih, rambutnya blonde gitu. Dia yang gue cari" bisik Winwin pelan pada Chitta.

Chitta mulai mengedarkan pandangannya tapi ia tidak menemukan sosok yang Winwin sebutkan ciri - cirinya.

"Emang dia siapa sih?"

"Emang lo ga sadar?"

"Maksud lo?"

Winwin mengambil handphonenya dan menunjukan pada Chitta sebuah video dimana Jaehyun dan laki - laki yang ia sebutkan sedang berciuman panas di sebuah bar. Chitta langsung teringat, bahwa video ini adalah video yang pernah Johnny tunjukkan tempo hari.

"Lo dapet darimana dan dapet info darimana kalo orangnya disini?!"

"Chitt!!! Suara lo pelan bisa ga sih? Apa tiap hari lo ngobrol sama pasien kaya speaker stadion gini?!" Kesal Winwin.

Karena kena omel Winwin, Chitta hanya bisa memutarkan bola matanya, melengos, sambil menyeruput frapuchinno yang dipesannya tadi.

---

"Lo ngapain si pake ngomong gitu segala ke Taeyong?" Kesal Yuta pada Johnny.

"Yut, gue jengkel sumpah. Dia so gada dosa gitu apalagi mata gedenya itu. Alah sampah mah sampah aja" cerocos Johnny.

"Kalem dulu nyed, kita ga bisa serang lewat Taeyong, karena sasaran dia bukan kita, tapi Jaehyun, bisa jadi aja Winwin kena"

"But past is still past, y'know"

"Pada ngomongin apa nih?" Potong Jaehyun ketika ia baru saja pulang ke rumah.

Belum sempat keduanya menjawab Jaehyun sudah menyelah.

"Taeyong dikamar? Gue duluan ke kamar ya"

Johnny dan Yuta cuma bisa bengong ngeliat temennya itu.

"Gue ga ngerti jalan pikiran dia gimana" desis Johnny pelan pada Yuta.

---

Taeyong sedang terduduk disamping box bayi Jeno sambil menyanyikan lagu nina bobo dengan suara yang sayu - sayu agar Jeno tertidur. Namun, suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Taeyong.

Jaehyun tersenyum ketika melihat Taeyong dan Jeno dalam keadaan sedamai itu.

Jaehyun memeluk Taeyong dari belakang dan mencium pipi Taeyong.

"Nina bobo --- oh nina bobo....
Kalau tidak bobok di gigit nyamuk---" suara Taeyong semakin pelan ketika Jeno mulai memejamkan matanya.

Jaehyun kini melingkarkan kedua tangannya pada leher Taeyong sambil membawa kotak kecil berwarna hitam velvet lalu membukanya dengan gerakan pelan.

"Will you marry me?" Bisik Jaehyun pelan pada telinga Taeyong.

Tbc.

Para Ayah Butuh ArahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang