13.

2.5K 467 51
                                    

Winwin dan Chitta sudah menghabiskan waktu selama dua jam setengah berdiam diri dan mengawasi orang - orang yang betdatangan ke café tersebut, namun mereka belum juga menemukan sosok yang mereka cari.

"Cabut yu ah gue bosen, daripada di di café mending jalan di mall, sambil liat - liat" keluh Chitta yang sudah mati kebosanan.

Tapi kayaknya Winwin ga berusaha merespond omongan Chitta dan masih sabar mencari sosok yang ia cari sambil menghabiskan gelas ketiga frapuchino latte nya.

Tak lama kemudian mata Winwin melebar ketika melihat sosok yang ia cari - cari sedari tadi.

"Itu! Itu!!" Seru Winwin.

Chitta langsung memutarkan pandangannya pada orang yang Winwin maksud.

"Jadi dia selingkuhannya Jaehyun?" Ucap Chitta pelan sampai Winwin tidak bisa mendengarnya.

Kini atensi Winwin dan Chitta terus tertuju pada orang itu, dan tak jauh darisana ada seorang laki - laki berperawakan tinggi dan besar sedang bersamanya.

"Itu koko lo kan Win? Katanya dia pindah ke China?"

Ucapan Chitta membuat Winwin hanya tercenung.

---

Taeyong masih terdiam melihat cincin yang baru saja Jaehyun berikan  untuknya.

"Gimana, kamu suka?" Tanya Jaehyun sambil mengecup pipi Taeyong.

Taeyong masih menatap benda berkilauan tersebut.

Air mata Taeyong mulai membasahi pipinya, Jaehyun langsung membawanya pada sebuah ciuman intense dan membaringkan Taeyong.

"Kita bakal bahagia selamanya, Yong"

Kini, cita - cita Taeyong tinggal nunggu persoalan waktu untuk maju menuju garis finish.

---

Johnny, Yuta, Chitta, dan Winwin udah ngumpul di kfc deket rumah mereka dan Chitta langsung nyeritain soal apa yang dia lihat tadi sore minus persoalan kokonya Winwin karena mereka berdua udah sepakat untuk ga ngomongin soal itu.

"Jadi dia kerja di Starbucks Riau?" Tanya Yuta yang udah penasaran banget.

Chitta mengaggukan kepalanya.

"Eh bentar, Starbucks riau kata lo tadi, yang?" Tanya Johnny sambil mengingat - ingat sesuatu.

"Taeyong kan ngelamar kerja disana!"  Lanjut Johnny.

"Otomatis, Taeyong kenal sama dia sih seharusnya" jawab Yuta.

"Gue kok jadi suspicious sama Taeyong yah?" Ucap Winwin.

"Mungkin perasaan lo doang Win"

"Engga, Chitt.. gue serius, apa lo semua ga ngerasa?"

Sebenernya mereka semua ngerasa sih, cuma belum mau ngomongin ke Winwin sebelum mereka nemu faktanya.

---

Begitu sampe dirumah, Jaehyun lagi ngebantuin Taeyong nyusuin baby Jaenudin.

Johnny langsung nyamperin Jaehyun.

"Kalo diliat - liat"

Jaehyun langsung menoleh kearah Johnny.

Lalu tak berapa lama kemudian datanglah Yuta.

"Baby Jaenudin mirip lo ya, Jae?" Sambung Johnny.

Yutapun ikut so soan meratiin baby Jaenudin.

"Iya sih gue setuju, jangan - jangan lo bapaknya?"

Jaehyun berdiam sebentar.

"Ngomong apa sih kalian" Jawab Jaehyun pelan.

Sedangkan di ruang dapur kini Taeyong dan Winwin sedang berdua disana.

Sedari tadi Taeyong sibuk mencuci botol susu milik Jeno sedangkan Winwin sedang menyiapkan makan malam untuk laki - laki yang masih berstatus tunangannya, yaitu Jaehyun.

"Cincin lo bagus, Yong" ucap Winwin sambil memotong seledri.

Taeyong tersenyum simpul sambil memainkan jarinya ke langit - langit memperlihatkan kilauan dari cincin itu.

"Iya" Jawab Taeyong singkat.

"Apa itu dari suami lo?"

Taeyong hanya tersenyum lalu meninggalkan Winwin sendirian. Sedangkan Winwin kebingungan akan sikap Taeyong.

Setelah selesai dengan sesi masaknya. Winwin memanggil yang lainnya untuk makan malam. Mereka semua berkumpul untuk makan malam dan Taeyongpun ikut berkumpul bersama mereka sambil menggendong Jeno.

"Yong, gimana interview? Kamu diterima?" Tanya Chitta membuka pembicaraan.

"Iya kak Chitt, aku keterima"

"Wah asik dong, suasana baru" potong Yuta.

Taeyongpun hanya tersenyum.

Sebernya mereka semua ingin menjuruskan pertanyaan untuk menanyakan soal laki - laki cantik yang bertubuh tinggi, dan berambut blonde. Tapi sayangnya karena ada Jaehyun disana mereka semua melewatkan moment makan malam dengan suasana hening.

---

Ketika pagi harinya Taeyong bersemangat memulai kerja di hari pertamanya. Ia diberikan pengarahan dan tetek bengeknya untuk menjalani tugasnya.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, iya ada costumer datang.

Ketika Taeyong menghampiri kasir.

"Lucas?"

Tbc.

Para Ayah Butuh ArahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang