7.

3.2K 504 164
                                    

Jaehyun hanya bisa bengong menatap layar handphonenya. Panggilan pertama Winwin tidak menjawab telfonnya, panggilan kedua Winwin menolak panggilan masuk darinya. Jaehyun mulai was - was dan mencoba menelfon semua temannya tapi tidak ada yang mengangkatnya.

"Ada apa, Jae?" Tanya Taeyong sambil sedang menyuapi Jeno dengan bubur bayi yang sangat halus agar bisa di konsumsi oleh sang bayi.

Jaehyun menatap Taeyong sebentar dan menghela nafasnya.

"Mereka ga ada yang jawab telfon aku, Yong"

Taeyongpun terkaget.

"Coba kamu telfon sekali lagi, Jae. Aku takut mereka kenapa - napa"

---

Winwin memicingkan pandangannya, badannya pun terasa pegal. Ternyata mereka semua tertidur di dalam mobil dan mereka semua masih ada di area parkir diskotik.

Ia melepaskan pelukan Yuta perlahan, kembali mengingat - ingat apa yang terjadi semalam. Hanya potongan - potongan kecil yang dapat ia ingat dari kejadian semalam.

Hingga akhirnya Winwin sepenuhnya tersadar bahwa, semalam ia mencium Yuta. Iya Yuta, temannya dari kecil yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri itu. Winwin memukul pelan kepalanya, kenapa ia seceroboh itu ketika mabuk rasanya ingin menyublim saja daripada harus menanggung malu jika Yuta sadar akan kejadian semalam.

Tak lama kemudian Yuta tersadar dari tidurnya karena pergerakan Winwin yang mengganggu tidurnya, seluruh poni Yuta jatuh menutupi matanya, wajahnya masih merah intinya dia masih teler namun ia sudah merasa tidak nyaman jika kembali tidur. Ia melihat bayangan Winwin yang sedang menatapnya resah.

"Kenapa Win?"

Winwin tidak menjawab pertanyaan Yuta, namun langsung membuka pintu mobil dan meninggalkan mobil.

"Ngapain kamu masih disini?" Tanya Jaehyun pada Winwin, ia menyusul teman - temannya ke Southbank dengan menggunakan motor.

Winwin yang tercenung di depan area  parkir diskotik hanya bisa kaget menatap Jaehyun yang tiba - tiba datang di depannya, awalnya ia berniat menunggu angkot untuk pulang ke rumah, namun Jaehyun datang lebih dulu dan menghampirinya.

"Ngg itu... Kemaren kita terlalu mabok, jadi aja kita ketiduran disini" cicit Winwin pelan.

"Aku, khawatir yang, takut kamu kenapa - napa" ucap Jaehyun sambil merangkul Winwin pada dekapannya.

"Naik, Win aku anterin kamu pulang abis gitu ngampus" sambung Jaehyun sambil memberikan sebuah helm pada Winwin.

Yuta hanya bisa meniupkan kepulan asap rokoknya dengan kasar ketika melihat adegan antara Winwin dengan Jaehyun.

Ciuman kita semalem gada artinya buat lo, Win.

---

Mendengar ketukan pintu rumah, membuat Taeyong bersemangat dan bergegas membuka pintu, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Jaehyun, padahal mereka baru berpisah sebentar.

Tapi ternyata sosok yang sedang berdiri di depan pintu sekarang bukanlah seseorang yang ia harapkan, melainkan Yuta yang datang dengan tampilan semrawutnya.

Taeyong hanya bisa kecewa namun ia masih tetap bersikap baik, karena ia tidak mau diusir dari rumah itu. Cukup Chitta saja yang tau kebusukannya.

"Yuta, aku udah siapin sarapan" ucap Taeyong sambil membuntuti Yuta.

"Ambilin gue air mineral aja, Yong, segelas penuh. Sarapannya ntaran lagi aja"

Taeyong langsung melaksanakan perintah Yuta untuk mengambilkan segelas air mineral lalu membawakannya pada Yuta.

Taeyong menatap Yuta dengan tampilan acak - acakannya itu.

"Pasti semalem seru banget ya, Yut?" Tanya Taeyong membuka percakapan.

"Ya kalo ga ada yang ngerusak moment sih seru - seru aja, Yong"

Taeyong mencoba menerka - nerka maksud Yuta, namun sebelum Taeyong menemukan maksud dari perkataannya, Yuta sudah memotong pikiran Taeyong terlebih dahulu.

"Yong, lo bisa di ajal kerja sama ga?" Tanya Yuta sambil menyeringai.

---

Jaehyun terduduk di ranjang yang berada di kamar Winwin sembari menunggu Winwin selesai mandi karena setelah ini, Jaehyun akan mengantarkan Winwin kuliah.

Tidak lama kemudian keluar lah Winwin yang masih segar seusai mandi dengan mengenakan bathrobe berwarna putih bersih.

Jaehyun berdiri mendekati Winwin dan memeluknya dari belakang dengan perlahan ia membuka tali pengikat bathrobe yang dikenakan oleh Winwin.

"Hari ini kamu bolos kelas dulu yang, aku lagi pengen" bisik Jaehyun sensual pada telinga Winwin

---

Chitta dan Johnny memasuki rumah dengan jalan yang masih kelimpungan, beruntung Johnny seengganya skillful soal nyetir pasca teler sehingga mereka berdua sampai dirumah dengan selamat.

Namun Chitta hanya bisa melihat Yuta yang tengah menyantap sarapannya sedangkan Taeyong sedang sunbathing dengan Jeno di depan rumah.

"Yut, Jaehyun kemana? Winwin udah pulang?" Tanya Chitta bertubi - tubi.

"Udah tuh, Jaehyun lagi nganter Winwin ngampus"

Chitta langsung menghembuskan nafas lega ketika mendengar Jaehyun sedang bersama Winwin.

"Yut, lo mau nemenin gue nyariin tempat tinggal buat Taeyong?" Tanya Chitta pelan.

Yuta sedikit terperanjat ketika Chitta bertanya seperti itu.

"Buat apa Chit? Jaehyun kan udah setuju kalo Taeyong tinggal disini sama Jeno"

"Tapi, Yut Taeyong itu...."

"Babe....." Ucap Johnny yang tiba - tiba merangkul Chitta dengan bahagia.

"Kenapa kamu tiba - tiba?!" Kesal Chitta pada pacarnya itu.

"Liat ini liat" ucap Johnny sambil menampilkan layar handphonenya pada Chitta.

---

Winwin merasa seperti melayang entah kemana, ini pengalaman pertamanya melakukan hubungan sex bersama Jaehyun. Sebelumnya, Jaehyun belum pernah menyentu Winwin sejauh ini.

Jaehyun kembali menghentakan kejatanannya pada lubang anal milik Winwin untuk mendapatkan kepuasannya.

Winwin semakin mendesah keras ketika Jaehyun berhasil menyentuh surganya.

Jaehyun menatap Winwin yang sudah dikuasai oleh birahinya lalu mengecup bibirnya dan membawa ciuman itu pada sesi ciuman yang lebih liar.

Winwin menautkan jemari - jemarinya pada jemari Jaehyun, dan ia pun tersadar, kemana cincin tunangan mereka yang biasa Jaehyun pakai setiap hari?

Tbc.

Pasti part ini ngebosenin tapi justru w pgn ngasi sedikit gambaran siapa yang baik siapa yg toxic sama siapa yg cuma manfaatin doang huhu.

Para Ayah Butuh ArahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang