18.

2.9K 442 53
                                    

9 years ago.

"Udah lengkap semua?" Tanya Yuta yang tengah sibuk menyiapkan peralatan ospek yang perlu Winwin bawa.

"Udah kok, Yut. Semuanya komplit" ucap Winwin sambil tersenyum gembira. Iya ini hari pertamanya menginjak bangku SMA.

"Yuk berangkat, ntar telat. Ketua ospeknya galak"

"Kan Yuta juga panitia keamanan, bisa ngelindungin Winwin" kini Winwin jalan mendahului Yuta membuat Yuta senyum tersipu.




"Mana, kamu ga bawa pita biru, kan?" Ucap Jaehyun ketika mengecheck semua bawaan Winwin.

Winwin cuma bisa menunduk tanpa berani menatap kakak ketua panitia ospek tersebut.

Jaehyun menghela nafas "lari dua lap sekarang!"

Jujur saja, ketika pertama kali Winwin melihat si ketua panitia ia langsung merasakan getaran pada hatinya. Semua peserta didik baru juga pasti menyadari ketampanan Jung Jaehyun, tidak mungkin tidak.

"Udah gue bilang kan, Win? Sebelum berangkat cek ulang bawaan, jadi aja disuruh lari dua lap" kini Yuta menasihati Winwin ketika jam istirahat tiba.

"Gapapa kok, Yut. Gue rela banget di hukum asal sama dia" jawab Winwin sambil tersenyum jenaka.

"Lo naksir Jaehyun?"

Winwin menganggukan kepalanya.

Singkat cerita, itu lah awal pertemuan Winwin dan Jaehyun, mereka bersekolah di sekolah yang sama. Winwin berjuang selama satu tahun lamanya melawan saingan - saingan lainnya untuk merebut hati Jaehyun hingga akhirnya Jaehyun nembak Winwin secara resmi setelah pertandingan basket antar SMA satu Kota Bandung.

"Win, lo mau ga jadi pacar gue?" Ucap Jaehyun ketika ia menemui Winwin yang duduk termenung di ruang kelas yang sudah tidak berpenghuni, sedangkan Jaehyun yang masih memakai seragam basketnya menatap Winwin intensif.

Winwin mengayunkan kakinya dengan gugup ketika orang yang ia damba - dambakan menyatakan cinta kepadanya.

"Iya mau...."

Jaehyun langsung memeluk Winwin erat.


"Jae, makasih ya lo udah ngejalanin permintaan gue" ucap Yuta ketika mereka berdua bertemu dibelakang sekolah sambil menyesap rokoknya.

"Gue cuma pengen Winwin bahagia" sambung Yuta.

Jaehyun hanya melihat wajah sahabatnya dengan datar.

"Udah gausah khawatir, gue bakal jaga dia segimana kemauan lo" jawab Jaehyun sambil menepuk bahu Yuta.







"Peje dong pejeee yang udah jadian nih" goda Johnny ketika Jaehyun hendak mengantar Winwin pulang bersama.

"Ah elah brengsek lo semua, cuma pengen bikin gue kanker doang" semprot Jaehyun.

Sedangkan Winwin kini memeluk lengan kekasihnya dengan erat, senyum bahagianya begitu tergambar dengan jelas.

Sedangkan Yuta dari jauh sana merasa ikut bahagia melihat kebahagiaan Winwin.

"Ngebaso, yuk" celetuk Yuta diantara Jaehyun dan Winwin.

"Yuuuuuk" seru Chitta yang baru aja nyusul keluar kelas.

"Yaaang, kamu kemana aja sih" ucap Johnny dengan nada sok manja.

"Duh yang, aku kan harus intensif biar bisa tembus fakultas kedokteran UI"

"Dih bucin banget sih John" kesal Yuta.

"Makanya cari pacar!" Timpal Chitta.

Lalu mereka semua tertawa riang sambil berjalan ke warung baso favorit mereka di dekat sekolah.

---

Belum sempat Taeyong menyeruput minuman yang dibuat oleh Johnny, Winwin yang baru saja datang telah merebut duluan minuman Taeyong.

Moodnya rusak setelah ia mendengar pernyataan dari sang kakak.

Sedangkan Chitta dan Johnny hanya bisa menggigit bibir ketika Winwin meneguk habis minuman itu.

Setelah minuman itu habis, Winwin langsung menarik Taeyong keluar rumah.

"Maksud kamu apa, Yong?" Tanya Winwin dengan penuh amarah.

"Maksud apa kak Win...?" Taeyong bertanya dengan nada sangat pelan.

"Lo, jual diri kan Yong? Lo kaki tangannya Jungwoo kan? Makanya lo kerja di café itu? Iya kan?"

"Jangan - jangan lo ngelonte ke cowo gue" sambung Winwin.

Tiba - tiba Winwin merasa perutnya perih. Ia langsung berlutut menahan rasa perih di perutnya.

Taeyong yang melihat keadaan itu langsung membopong tubuh tinggi Winwin dengan susah payah.

"Kak Chitt, kak Winwin kenapa ini?!"

Suara teriakan panik Taeyong membuat semua orang yang sedang berada di ruang makan ikut panik.

"Win, kenapa?!" Chitta gelagapan setengah mati melihat keadaan Winwin yang tengah beringkuk memegangi bagian perutnya.

"Perih.... Tolong" ucap Winwin sambil meringis pelan.

Yuta yang baru saja pulang dari kerjanya, melihat suasana rumah yang seperti itu, ia langsung menggendong Winwin menuju mobilnya.

Ketika semua hendak menyusul Yuta untuk mengantar Winwin ke rumah sakit, Chitta menolak untuk ikut bersama.

"Gue disini aja...." Ucap Chitta pelan.

Johnny memeluk kekasihnya dengan lembut.

"Everything gonna be ok, babe" bisik Johnny pada telinga kekasihnya.

---

Hanya Jaehyun saja yang diperbolehkan masuk kedalam ruangan dokter, sedangkan yang lain menunggu pada ruang tunggu.

Yuta sedari tadi sudah gelisah akan apa yang terjadi kepada Winwin.

Semua dari mereka tenggelam pada pikiran masing - masing, tidak ada pembicaraan apapapun.

Tak lama kemudian keluarlah Jaehyun dengan raut wajah yang begitu tidak mengenakan.

"Kenapa, Jae. Winwin, kenapa?" Tanya Yuta panik.

"Dia keguguran..." Ucap Jaehyun pelan.

Semuanya membelalakan matanya seolah tidak percaya dengan ucapan Jaehyun.

Tbc.

Para Ayah Butuh ArahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang